wirausaha menginvestasikan uangnya untuk suatu usaha, resiko karir terjadi saat seorang wirausaha meninggalkan pekerjaanya
guna menjalankan usaha, dan resiko waktu yang bebih banyak digunakan untuk mengoperasikan usaha.
Percaya diri Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat
menjawab tantangan yang ada di depannya. Orang-orang tersebut mempunyai pemahaman atas segala jenis masalah yang akan
muncul. Wirausaha yang mempercayai bahwa kesuksesan tergantung pada usaha diri sendiri mempunyai pengendalian yang
disebut Internal Locus of Control kepercayaan bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada usahanya, sebaliknya wirausaha yang
merasa bahwa hidup dikendalikan oleh nasib atau keberuntungan mempunyai pengendalian yang disebut External Locus of Control
kepercayaan. Keinginan kuat untuk berbisnis
Wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis dengan tujuan
apapun, menciptakan ketabahan dan keamanan untuk bekerja keras.
2.2. Direct Selling
Direct Selling atau penjualan langsung adalah cara memasarkan produk maupun jasa langsung kepada pelanggan, yaitu secara temu muka.
Temu muka ini umumnya berlangsung di rumah pelanggan, di rumah teman, atau di tempat lain di luar lokasi pengecer www. Amway.co.iddirectsale.asp.
240205. Direct Selling mempunyai tiga tipe dasar, yaitu One On One, Party Plan, dan MLM.
• One On One Dalam sistem ini, seorang penjual yang merupakan
agenanggotakontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang. Mereka
menawarkan produk dan juga mendapat komisi atau basis lain. Pendapatan mereka juga diperoleh dari selisih harga pembelian dari
pemasok dan penjualan ke konsumen. • Party Plan
Pada metode ini seorang penjual, karyawan lepas atau tetap, bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di
rumahnya dalam rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual atas dasar selisih harga eceran.
• Multilevel Marketing Multilevel Marketing adalah penjualan secara bertingkat, dimana
distributor mandiri mempunyai penghasilan dalam dua cara. Pertama, penjualan produk langsung ke konsumen, keuntungan didapatkan atas
dasar selisih antara harga distributor dan harga konsumen. Kedua, potongan harga atas dasar jumlah produk atau jasa yang dibeli oleh
anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi.
2.3. Multilevel Marketing
Kishel 1992 mendefinisikan MLM sebagai metode penjualan di mana konsumen mempunyai kesempatan untuk menjadi distributor pabrik yang
dapat membangun jaringan atau level dibawahnya. Setiap level akan berbagi keuntungan pada level-level di atasnya.
Tracy 2005 menyatakan MLM adalah gambaran jenis pemasaran lainnya karena sebuah perusahaan MLM adalah salah satu ragam pemasaran
tertentu dan rancangan kompensasinya melibatkan sejumlah tingkat pengorganisasian kelompok dan pembayaran komisi, serta dapat menerapkan
segala metode penjualan. Wead 1997 Network Marketing atau MLM adalah suatu jaringan
kerja dimana seorang usahawan atau pengusaha yang independen mempunyai penjualan dari suatu produk atau jasa. Selain dari hak penjualan, mereka juga
dapat menpromosikan atau memasukkan orang lain ke dalam kelompoknya.
Dengan kata lain, MLM dapat diartikan sebagai sistem penjualan secara langsung kepada konsumen yang dilakukan secara berantai, dimana
seorang konsumen dapat menjadi distributor produk dan dapat mempromosikan orang lain untuk bergabung dengan dalam rangka
memperluas jaringan distributornya. Dalam rangkaian distributor terdapat istilah ”Upline” dan
”Downline”. Upline adalah distributor tingkat pertama yang mempromosikan distributor tingkat kedua. Sedangkan Downline adalah pihak yang disponsori
oleh distributor tingkat pertama. Downline juga dapat menjadi Upline bagi orang lain dengan membangun jaringan baru di bawahnya dengan
mensponsori orang lain ke dalam kelompoknya dan demikian seterusnya. Kishel, 1992
MLM lebih memanfaatkan “kekuatan manusia” daripada institusi ritel dan lainnya, untuk mempromosikan dan menjual barang atau jasa. MLM juga
menitikberatkan pada kekuatan kontak pribadi dan persuasif dalam penjualan, dimana si penjual berfungsi lebih dari sekedar seorang juru tulis yang
mencatat hasil penjualan. MLM berbeda dengan sistem penjualan lainnya. Dalam bisnis MLM,
distributor multilevel tidak hanya berusaha menjual barang kepada konsumen secara eceran, tetapi juga mencari distributor lain untuk menjual barang atau
jasa kepada konsumen. Karakteristik lain yang menjadi ciri pembeda bisnis MLM adalah penjual, biasanya disebut distributor, merupakan seorang
kontraktor bebas yang bisa menjual dimana saja, kapan saja, meskipun harus tunduk pada acuan perusahaan berkenaan dengan iklan maupun cara menjual
produk. Program-program MLM telah mengalami peningkatan terus-menerus
sejak tahun 1980-an, dikarenakan bisnis MLM menawarkan peluang memperoleh pendapatan yang tinggi melalui prinsip-prinsip penggandaan
usaha. Seseorang dapat menciptakan sebuah organisasi sebagai wahana dalam memasarkan produk dan jasa. Penghasilan didasarkan pada apa yang
diperoleh anggota tim maupun usaha sendiri. Proses pengembangan organisasi ini mengandung makna bahwa seseorang memerankan satu peran penting
dalam membantu distributor mencapai kesuksesan, dengan mengerjakan apa yang harus dilakukan. Prinsip pokok MLM adalah bahwa seseorang akan
berhasil jika membantu orang lain meraih keberhasilan juga.
2.4. Kelebihan-kelebihan Bisnis MLM