Beberapa varietas padi memiliki kemampuan pertumbuhan berbeda pada tanah yang mengalami defisiensi tembaga. Varietas padi yang mengalami
defisiensi tembaga lemah pada pertumbuhan anakan Yoshida, 1981.
2.4.3. Seng
Seng terdapat dalam bentuk organik dan anorganik. Sumber seng organik yang paling banyak dipakai adalah Zn-EDTA, sedangkan bentuk anorganik dari
seng adalah Zn-amonia dan seng nitrat ZnNO
3 2
. Seng merupakan bagian dari beberapa enzim seperti enzim carbonic anhydrase dan aldlas Leiwakabessy dan
Sutandi, 2004. Mobilitas seng dipengaruhi oleh pH, adsorpsi, kadar liat, dan bahan
organik. Status kalsium, fosfat dan berbagai reaksi di dalam tanah mempengaruhi ketersediaan seng. Faktor lain yang mempengaruhi ketersediaan seng pada tanah
tergenang adalah fosfor. Defisiensi seng makin parah apabila kadar fosfor tanah tinggi. Kondisi ini diduga disebabkan oleh terbentuknya senyawa kompleks seng
dengan fosfor yang sukar larut Ismunadji dan Roechan, 1988.
2.4.4. Nitrogen
Nitrogen tanah dibagi dalam dua bentuk, bentuk anorganik dan organik. Bentuk organik merupakan bagian terbesar yang terdapat di dalam tanah dalam
bentuk asam-asam amino, protein dan gula-gula amino. Bentuk anorganik ialah NH
4 +
, NO
3 -
, N
2
O, NO dan gas N
2
. Pada umumnya tanaman mengambil nitrogen terutama dalam bentuk NH
4 +
dan NO
3 –
dan diabsorpsi tanaman berbeda-beda Leiwakabessy, 1988.
Tanaman padi membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang besar terutama pada tahap awal dan pertengahan perkembangan, untuk memaksimalkan jumlah
malai yang terbentuk De Datta, 1981. Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen, pertumbuhannya akan terhambat, lemah dan kerdil. Warna daun menjadi
kekuningan dan kemudian mati Jones at al., 1991. Suplai nitrogen untuk padi sawah terutama berasal dari : 1 N-NH
4 +
dan N-NO
3 -
yang telah ada pada waktu tanah digenangi, 2 nitrogen yang berasal dari mineralisasi bahan organik dalam
keadaan tergenang, 3 nitrogen yang difiksasi oleh ganggang dan bakteri heterotrofik dan 4 nitrogen yang berasal dari pupuk Ismunadji dan Roechan,
1988. Menurut Havlin et. al 1999 proses mineralisasi melibatkan dua reaksi
yaitu reaksi aminisasi dan reaksi amonifikasi yang terjadi melalui aktivitas mikroorganisme heterotrofik. Mineralisasi disebut juga amonifikasi karena hasil
akhirnya adalah amonia. Sebagian besar amonia dalam tanah cepat menghasilkan bentuk N-NH
4 +
. Kecendrungan N-NH
4 +
terbentuk karena kehadiran ion-ion hidrogen dalam tanah dan ikatan yang kuat terbentuk antara amonia dan hidrogen
dari penyatuan elektron Foth, 1984. Nitrogen dalam kombinasi merupakan penyusun penting dari hampir
semua pupuk. Meskipun tersedia banyak nitrogen atmosfer tetapi ia harus dirubah menjadi bentuk terikat sebelum dapat digunakan dalam pupuk. Sumber utama dari
nitrogen terikat yang dipakai dalam pembuatan pupuk ialah amonia 82,2 N Sabiham, Djokosudarjo dan Soepardi, 1983.
2.4.5. Fosfor
Unsur P merupakan unsur yang berperan dalam transfer energi bagi semua proses biokimia yang terjadi pada tanaman padi De Datta, 1981. Unsur ini
diperlukan tanaman padi terutama pada saat pembentukan bulir padi Yoshida,
1981. Fosfor juga berguna untuk penyusunan senyawa biokimia asam nukleat, koenzim, nukleotida, fosfoprotein, fosfolipid, dan gula fosfat. Pemberian unsur P
tergantung pada beberapa faktor, seperti reaksi tanah, intensitas pertanaman, serta pola tanam Suparyono dan Setyono, 1993.
Ketersediaan fosfat meningkat setelah penggenangan, terutama karena reduksi feri Fe
3+
fosfat menjadi fero Fe
2+
fosfat, sehingga fosfat tersedia bagi tanaman. meskipun terjadi perubahan-perubahan yang lain, seperti hidrolisis dari
alumunium fosfat dan larutan kalsium fosfat. Pengeringan tanah setelah penggenangan, umumnya menurunkan kelarutan fosfor yang berasal dari tanah
maupun pupuk dan meningkatkan fi ksasi fosfor, sehingga menurunkan kelarutan fosfor Ismunadji dan Roechan, 1988.
Menurut De Datta 1981, kekurangan unsur ini dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan percabangan sedikit. Gejala kekurangan dapat dilihat
dari warna daun yang berubah menjadi hijau tua. Pada daun yang lebih tua akan terlihat adanya pigmentasi yang berwarna ungu. Gejala-gejala tersebut biasanya
terlihat lebih dulu pada daun yang lebih tua, dimana daun akan menjadi coklat, dan kemudian mati.
2.4.6. Kalium