IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi
4.1. Parameter pertumbuhan
Pada percobaan ini parameter pertumbuhan tanaman padi yang diamati adalah : tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif pada masa
primordia, dan produksi padi.
4.1.1 Tinggi Tanaman
Pengamatan tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai mencapai puncak daun yang paling tinggi. Hasil pengukuran tinggi tanaman padi disajikan
pada Tabel Lampiran 3. Hasil uji Duncan pengaruh perlakuan dosis EnricHS PMF dan pupuk konvensional terhadap tinggi tanaman pada umur 9 MST disajikan
pada Tabel 1. Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan dosis EnricHS PMF dan pupuk konvensional terhadap tinggi tanaman umur 9 MST disajikan pada Tabel
Lampiran 9. Tabel 1. Pengaruh EnricHS PMF dan Pupuk Konvensional terhadap Tinggi
Tanaman Pada Umur 9 MST Perlakuan
Tinggi Tanaman …………….cm…………..
Kontrol P0 94,56 a
Standar P1 97,19 a
EnricHS 30 P2 93,46 a
EnricHS 35 P3 97,47 a
EnricHS 40 P4 95,66 a
: Huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 0.05
Pada Tabel 1 terlihat bahwa tidak ada pengaruh nyata akibat perlakuan dosis pupuk terhadap tinggi tanaman pada usia 9 MST, akan tetapi secara umum
tanaman tertinggi terjadi pada perlakuan EnricHS 35 97,47 cm dan yang terendah terjadi pada perlakuan EnricHS 30 93,46 cm.
4.1.2. Jumlah Anakan
Anakan adalah tanaman yang terdiri dari satu batang, akar dan daun-daun. Anakan dapat mempunyai malai atau tidak. Anakan pertama biasanya
berkembang di antara batang utama dan daun kedua dari pangkal. Anakan mulai terbentuk sejak umur 10 hari dan mencapai ma ksimum pada umur 50-60 hari
sesudah tanam Vergara,1990. Pucuk anakan tidak semuanya menjadi anakan, beberapa tetap dorman.
Jarak, cahaya, serapan hara, dan kondisi lingkungan seperti defisiensi fosfor atau kedalaman penanaman mempengaruhi pertumbuhan ana kan Yoshida, 1981.
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa jumlah anakan padi mulai bertambah pesat pada usia 5 MST, mencapai maksimal pada usia 8 MST dan selanjutnya
menurun cenderung konstan. Berkurangnya jumlah anakan pada beberapa perlakuan disebabkan karena matinya anakan yang lemah. Menurut Vergara
1990 hilangnya anakan mungkin disebabkan oleh persaingan antar anakan, saling terlindung, atau karena kekurangan unsur hara, terutama Nitrogen. Pada
usia 3 MST sebagian besar tanaman sudah mulai mengeluarkan anakan dan pada usia 8 MST, semua satuan percobaan telah mengeluarkan anakan.
Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian EnricHS PMF dan pupuk konvensional tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah anakan, akan tetapi
perlakuan standar memberikan jumlah anaka n yang paling banyak
40 anakanpot, lebih besar dari perlakuan kontrol dan perlakuan dosis EnricHS PMF . Kondisi ini diduga disebabkan karena dosis N, P, dan K yang diberikan
relatif lebih besar dari perlakuan lain. Tabel 2. Pengaruh EnricHS PMF dan Pupuk Konvensional terhadap Jumlah
Anakan Pada Umur 9 MST dan Jumlah Anakan Produktif pada Umur 13 MST
Perlakuan Jumlah anakan
Anakan produktif batangpot
malaipot Kontrol P0
38 a 34 a
Standar P1 40 a
35 a EnricHS 30 P2
39 a 36 a
EnricHS 35 P3 38 a
33 a EnricHS 40 P4
35 a 34 a
: Huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 0.05
Jumlah anakan ini mempengaruhi jumlah anakan produktif, yaitu anakan
yang menghasilkan malai yang selanjutnya berpengaruh terhadap tingkat produksi gabah. Vergara 1990 menambahkan bahwa anakan yang terbentuk pada stadia
pertumbuhan biasanya tidak produktif, kalau tidak mati, maka malai yang dihasilkan kecil dan terlalu terlambat pemasakannya dari malai-malai lainnya.
Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian EnricHS PMF dan pupuk konvensional tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah anakan produktif.
Jumlah anakan produktif paling sedikit terdapat pada kontrol dan perlakuan EnricHS 40, dan paling banyak terdapat pada perlakuan EnricHS 30, sebesar
36 malaipot. Kondisi ini diduga disebabkan karena dosis pupuk yang diberikan cukup dibandingkan perlakuan lainnya dan tanaman dapat lebih mudah menyerap
unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut.
0.00 24.00
48.00 72.00
96.00 120.00
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Umur MST
Tinggi cm
P0 P1
P2 P3
P4
2 4
6 8
10 12
14 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Umur MST
Jumlah anakan batangpot
P0 P1
P2 P3
P4
Gambar 1. Pengaruh EnricHS PMF dan Pupuk Konvensional terhadap Tinggi Tanaman
Pada Umur 1 - 9 MST Gambar 2. Pengaruh EnricHS PMF dan Pupuk
Konvensional terhadap Jumlah Anakan Pada Umur 3 - 9 MST
4.2. Produksi Padi