Kalium Kalsium Kebutuhan Hara Tanaman Padi

1981. Fosfor juga berguna untuk penyusunan senyawa biokimia asam nukleat, koenzim, nukleotida, fosfoprotein, fosfolipid, dan gula fosfat. Pemberian unsur P tergantung pada beberapa faktor, seperti reaksi tanah, intensitas pertanaman, serta pola tanam Suparyono dan Setyono, 1993. Ketersediaan fosfat meningkat setelah penggenangan, terutama karena reduksi feri Fe 3+ fosfat menjadi fero Fe 2+ fosfat, sehingga fosfat tersedia bagi tanaman. meskipun terjadi perubahan-perubahan yang lain, seperti hidrolisis dari alumunium fosfat dan larutan kalsium fosfat. Pengeringan tanah setelah penggenangan, umumnya menurunkan kelarutan fosfor yang berasal dari tanah maupun pupuk dan meningkatkan fi ksasi fosfor, sehingga menurunkan kelarutan fosfor Ismunadji dan Roechan, 1988. Menurut De Datta 1981, kekurangan unsur ini dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan percabangan sedikit. Gejala kekurangan dapat dilihat dari warna daun yang berubah menjadi hijau tua. Pada daun yang lebih tua akan terlihat adanya pigmentasi yang berwarna ungu. Gejala-gejala tersebut biasanya terlihat lebih dulu pada daun yang lebih tua, dimana daun akan menjadi coklat, dan kemudian mati.

2.4.6. Kalium

Kalium merupakan unsur hara mineral yang paling banyak dibutuhkan tanaman setelah nitrogen. Jumlah yang dibutuhkan tanaman berkisar antara 50- 200 kgha tergantung dari jenis tanaman. Kalium diabsorpsi oleh tanaman dalam bentuk K + . Kadar K dalam tanah berkisar antara 0,5-2,5 persen dengan rata-rata 1,2 persen tergantung keadaan mineral cadangan dan tingkat pelapukan Leiwakabessy, 1988. Bentuk dapat ditukar atau bentuk yang tersedia bagi tanaman biasanya dalam bentuk pupuk K yang larut dalam air : KCl, K 2 SO 4 , KNO 3 , K-Mg-Sulfat- dan pupuk-pupuk majemuk Leiwakabessy, Wahyudin, Suwarno, 2003. Sumber K dalam tanah atau air irigasi, berasal dari mineral primer yang mengandung kalium seperti biotit, feldspar, muskovit dan lain-lain. Unsur Kalium berperan dalam : 1 pembelahan sel; 2 fotosintesis pembentukan karbohiodrat; 3 translokasi gula; 4 reduksi nitrat dan selanjutnya sintesis protein dan 5 dalam aktivitas enzim Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Tanaman yang mengalami kekurangan unsur K akan menjadi sensitif terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Selain itu kuantitas serta kualitas produknya akan berkurang. Tanaman yang mengalami defisiensi unsur ini, daun yang tua akan memperlihatkan gejala seperti terbakar pada ujung-ujung daunnya. Kalium merupakan unsur yang mobil, oleh karena itu gejala defisiensi unsur ini akan terlihat lebih dulu pada jaringan yang lebih tua Jones et al., 1991.

2.4.7. Kalsium

Kadar kalsium di daerah-daerah dengan curah hujan tinggi umumnya berkisar antar 8-45 ppm dengan rata-rata 33 ppm. Kalsium diserap tanaman dalam bentuk Ca 2+ terutama melalui mass flow dan intersepsi pertukaran kontak. Serapan Ca 2+ agak tertekan oleh ion-ion NH 4 + , K + , Mn 2+ dan Al 3+ tetapi ion NO 3 - meningkatkan serapannya Leiwakabessy, 1988. Ca berperan sebagai penguat dinding sel, mendorong perkembangan akar, memperbaiki vigor tanaman dan kekuatan daun. Unsur Ca bersifat imobil, sehingga gejala kekurangan Ca mula-mula akan terlihat pada daun-daun muda Leiwakabessy dan Sutandi, 2004.

2.4.8. Magnesium