gpot dimana biaya tetap dan ongkos yang merupakan penambahan akibat kenaikan dosis tidak diperhitungkan, sedangkan harga pupuk sebesar Rp 4500,-
kg dan harga gabah diasumsikan saat ini sebesar Rp 2500,-kg.
y = -73.957x
2
+ 69.241x + 45.514 R
2
= 0.9539
20 30
40 50
60 70
0.2 0.4
0.6 0.8
Dosis EnricHS PMF gpot Bobot gabah kering gpot
Gambar 3. Respon Bobot Gabah per Pot Akibat Peningkatan Dosis EnricHS PMF
4.3. Serapan Hara Tanaman
Parameter yang diamati untuk kadar hara dalam tanaman adalah jumlah unsur hara yang diserap dan diakumulasika n di dalam jerami dan gabah. Tabel 5
dan 6 menunjukkan bahwa perlakuan pupuk EnricHS PMF dan Pupuk konvensional berpengaruh sangat nyata terhadap serapan N dan K, berpengaruh
nyata terhadap serapan P, Fe dan Zn, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap serapan Ca dan Mg.
4.3.1. Serapan Nitrogen N
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa serapan N tanaman pada perlakuan EnricHS PMF dan pupuk konvensional berbeda nyata dibandingkan dengan
perlakuan tanpa pupuk karena adanya tambahan N yang berasal dari pupuk yang ditambahkan ke dalam tanah yang dapat diserap oleh tanaman.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa serapan N tanaman tertinggi terjadi pada perlakuan standar sebesar 1,927 gpot, diikuti oleh perlakuan EnricHS 30 :
1,578 gpot; EnricHS 40 : 1,492 gpot; EnricHS 35 : 1,424 gpot; dan serapan terendah terjadi pada kontrol sebesar 0,610 gpot.
Serapan hara N oleh tanaman tergantung dari besarnya kadar nitrogen yang tersedia dalam tanah, dan ditentukan juga oleh kemampuan tanaman untuk
menyerap unsur hara tersebut. Pemb erian pupuk EnricHS PMF serta pupuk konvensional dapat meningkatkan ketersediaan N dalam tanah.
Urea merupakan pupuk N yang dapat terhidrolisis dalam tanah dan melepaskan N yang dikandungnya ke dalam tanah. Dengan demikian, semakin
banyak urea yang diberikan, maka N yang tersedia dalam tanah semakin besar dan lebih tersedia bagi tanaman. Oleh karena itu perlakuan pupuk konvensional
memperlihatkan serapan N yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Rendahnya serapan N pada perlakuan tanpa pupuk disebabkan oleh rendahnya kadar N dalam tanah yang tidak dapat mencukupi kebutuhan tanaman.
4.3.2. Serapan Fosfor
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa serapan P tanaman pada perlakuan EnricHS PMF dan pupuk konvensional berbeda nyata dibandingkan dengan
perlakuan tanpa pupuk. Serapan P tertinggi terjadi pada perlakuan standar sebesar 0,227 gpot, dan
terendah adalah pada perlakuan kontrol sebesar 0,173 gpot. Nilai serapan P pada
perlakuan EnricHS 30, EnricHS 35, EnricHS 40 tidak berbeda nyata dengan perlakuan standar, yaitu : 0,22; 0,21; 0,21 gpot Tabel 5.
4.3.3. Serapan Kalium K
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa serapan K tanaman pada perlakuan EnricHS PMF dan pupuk konvensional berbeda nyata dibandingkan dengan
perlakuan tanpa pupuk karena penambahan hara ke dalam tanah menambah jumlah serapan Kalium tanaman.
Serapan K tertinggi terjadi pada perlakuan dosis EnricHS 35 sebesar 1,64 gpot dan serapan terendah terjadi pada perlakuan kontrol 1,26 gpot. Nilai
serapan K tanaman pada perlakuan EnricHS 30, EnricHS 40 tidak berbeda nyata dengan perlakuan standar.
4.3.4. Serapan Kalsium Ca