K-dd Ca-dd dan Mg-dd Kapasitas Tukar Kation

meningkatkan fiksasi fosfor sehingga menurunkan kelarutan fosfor Ismunadji dan Roechan, 1988. Unsur P penting bagi tanaman padi karena unsur ini dapat memacu pertumbuhan akar, pembungaan, dan pemasakan.

4.4.5. K-dd

Berdasarkan data pada Tabel 7, kandungan K-dd hasil analisis setelah panen lebih rendah dibandingkan dengan hasil analisis pendahuluan. Dapat dilihat juga bahwa kadar K-dd tanah terendah terjadi pada perlakuan EnricHS 30 0,11 me100g. Hal ini diduga disebabkan karena tingginya serapan K pada perlakuan P2. Sedangkan kadar K tertinggi terdapat pada kontrol, yaitu 0,13 me100g, sedangkan kadar K pada perlakuan standar dan pupuk EnricHS PMF EnricHS 35, EnricHS 40 memiliki nilai yang sama, yaitu 0,12 me100g.

4.4.6. Ca-dd dan Mg-dd

Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai Ca hasil analisis setelah panen lebih tinggi daripada analisis pendahuluan. Perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap Ca-dd, kadar terendah terjadi pada perlakuan standar, yaitu sebesar 9,89 me100g , kadar tertinggi terjadi pada kontrol, sebesar 10,63 me100g dan. Di antara perlakuan dosis pupuk EnricHS PMF, perlakuan EnricHS 35 memiliki kandungan Ca-dd lebih rendah dibandingkan dengan EnricHS 30 dan EnricHS 40. Keadaan ini diduga disebabkan karena unsur Ca lebih banyak diserap oleh tanaman pada perlakuan EnricHS 35. Pada Tabel 7 memperlihatkan bahwa perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap Mg-dd, akan tetapi kadar Mg-dd hasil analisis setelah panen lebih tinggi dibandingkan analisis awal. Kadar terendah terjadi pada perlakuan EnricHS 30, sebesar 1,40 me100g dan kadar tertinggi terjadi pada perlakuan EnricHS 35 sebesar 1,51 me100g. Defisiensi Ca dan Mg jarang terjadi pada tanaman padi sawah karena dalam keadaan tergenang tanaman mendapat pasokan dari air irigasi. Kalsium dan Magnesium didesak keluar dari tempat-tempat pertukaran kation selama penggenangan sehingga meningkatkan konsentrasinya dalam larutan tanah Patrick, Mikkelsen dan Wells, 1985.

4.4.7. Kapasitas Tukar Kation

Pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap KTK, akan tetapi nilai KTK setelah panen cenderung meningkat. Secara umum nilai KTK pada perlakuan pupuk lebih tinggi dibandingkan nilai pada perlakuan tanpa pupuk. Nilai tertinggi terjadi pada perlakuan dosis pupuk EnricHS 35, sebesar 26,86 me100g dan terendah terjadi pada kontrol, yaitu sebesar 22,13 me 100g. Peningkatan KTK dapat disebabkan karena kadar C tanah yang meningkat. Nilai KTK diantaranya dipengaruhi oleh kadar jenis liat serta bahan organik, tanah bertekstur halus mengandung lebih banyak liat dan juga lebih banyak bahan organik Soepardi, 1983.

4.4.8. Besi Fe