Biaya Investasi Sumber Dana

51 energi terbarukan harus sudah mencapai lebih dari 5 dari kebutuhan energi nasional dan BBM ditargetkan menurun sampai di bawah 20. 2 Instruksi Presiden RI No.12006 tanggal 25 Januari, tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Bio-Fuel sebagai bahan bakar lain. Isinya antara lain Presiden menginstruksikan kepada Menteri, gubernur, dan BupatiWalikota untuk mengambil langkah percepatan pemanfaatan bahan bakar hayati. 3 Keputusan Presiden RI No.102006 tanggal 24 Juli 2006, tentang Tim Nasional Pengembangan Bahan Bakar Nabati Untuk Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran. Untuk lebih jelasnya peraturan pemerintah tersebut dapat dilihat pada Lampiran 19, 20 dan 21.

F. ANALISIS FINANSIAL 1. Asumsi Yang Digunakan

Asusmsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial industri bioetanol limbah tanaman jagung ini adalah sebagai berikut. a. Harga produk bioetanol per liter adalah Rp. 15.000,00. b. Umur ekonomis proyek diasumsikan selama 10 tahun. c. Nilai sisa bangunan adalah 50 persen dari nilai awal, nilai sisa tanah adalah 100 persen dari nilai awal, dan nilai sisa mesin dan peralatan adalah 10 persen dari nilai awal. d. Umur ekonomis mesin dan peralatan produksi adalah 10 tahun, umur ekonomis peralatan kantor adalah 5 tahun. e. Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan per tahun adalah 5 persen dari harga mesin dan peralatan. f. Jumlah hari kerja per tahun adalah 240 hari. g. Discount factor diasumsikan sebesar 14 persen. h. Pajak dihitung berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 untuk pajak badan, yaitu sebesar 28 persen. i. Debt Equity Ratio DER sebesar 100 persen modal sendiri dan 0 persen modal pinjaman dari bank. j. Modal kerja dihitung berdasarkan biaya operasional produksi selama tiga bulan. k. Proyek dimulai pada tahun ke-0, sedangkan produksi pertama mulai berlangsung pada tahun ke-1.

2. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang diperlukan untuk mendirikan industri bioetanol limbah tanaman jagung ini. Biaya investasi meliputi biaya investasi tetap dan biaya modal kerja. Biaya investasi tetap meliputi biaya prainvestasi, tanah dan bangunan, fasilitas penunjang, mesin dan peralatan produksi, alat kantor, sarana distribusi, dan kontingensi. Biaya investasi tetap yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 4.791.119.700,00. Rincian biaya investasi tetap tersebut dapat dilihat pada Tabel 17 dan rincian lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. 52 Tabel 17. Komponen biaya investasi tetap No. Komponen Nilai Total Rp 1 Biaya Prainvestasi 25.000.000 2 Tanah dan bangunan 1.390.000.000 3 Fasilitas Penunjang 20.000.000 4 Mesin dan Peralatan 2.764.563.364 5 Alat Kantor 6.000.000 6 Sarana Distribusi 150.000.000 Subtotal 4.355.563.364 Kontingensi 10 435.556.336 Total 4.791.119.700 . Biaya modal kerja merupakan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan industri bioetanol limbah tanaman jagung ini. Biaya modal kerja meliputi upah tenaga kerja, biaya bahan baku dan bahan penunjang, bahan bakar, dan biaya listrik. Modal kerja yang diperlukan oleh industri bioetanol limbah tanaman jagung ini adalah sebesar Rp 2.643.968.055,00. Rincian biaya modal kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 18 dan rincian lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 18. Komponen biaya modal kerja No. Komponen Modal Kerja Nilai Total Rp 1 Upah tenaga kerja 88.500.000 2 Bahan baku dan penunjang 2.553.578.055 3 Bahan bakar 1.350.000 4 Listrik 540.000 Total 2.643.968.055

3. Sumber Dana

Sumber dana investasi terdiri atas dua sumber, yaitu modal sendiri investor dan modal pinjaman. Debt Equity Ratio DER atau porsi pendanaan yang digunakan adalah 100 persen dana sendiri dan 0 persen dana pinjaman bank. Hal ini berarti, sumber dana investasi yang digunakan adalah 100 persen modal sendiri. Total biaya investasi yang diperlukan adalah Rp. 7.435.087.755,00 yang terdiri dari biaya investasi tetap sebesar Rp 4.791.119.700,00 dan modal kerja sebesar Rp 2.643.968.055,00.

4. Harga dan Prakiraan Penerimaan