PRO Kajian tekno ekonomi prototype perancangan proses produksi bioetanol dari limbah tanaman jagung

diban komp berfu hemi serat setela sel s mon Anin adany Peng menj lignin syrin deng sedan untuk

B. PRO

senya yang senya oleh 1. B k 2. B m Ga Hemiselulo ndingkan den posisi serat d ungsi sebagai iselulosa akan . Lignin adala ah selulosa A Lignin yang ekunder tana nomer gurasil ndyawati 200 ya ikatan arila Komposisi gelompokan s adi dua kelom n adalah produ nglyl lignin ter an sejumlah k ngkan kayu k k didelignifika OSES PRO Menurut Jo awa yang mu dapat diterim awa hidrokarb Menurut Pr beberapa tana Bahan berpati, entang, ganyo Bahan bergula manis, nira are ambar 2. Bebe osa terikat den ngan selulosa. dan mempuny perekat anta n menyebabka ah bagian utam Anindyawati 2 g merupakan aman dan terd l dan siringil 9. Lignin yan alkil dan ikata lignin di a eperti kayu l mpok utama, uk polimerisa rsusun atas beb kecil unit p-hy keras juga ters asi dengan eks ODUKSI BI oko 2009, al udah menguap ma, berfasa ca bon berupa gu rihandana et a aman, yaitu: , seperti ubi ong, garut dan a, seperti mola n enau, nira erapa gula pen ngan polisaka . Hemiselulos yai peranan y ar selulosa ya an terjadinya ma dari dindin 2009. polimer arom dapat sekitar berpengaruh ng melidungi an eter Perez alam sangat lunak, kayu k yaitu: guaiac asi yang didom berapa bagian ydroxyphenyl. susun atas un straksi basa da IOETANO lkohol berasal p. Alkohol be ir pada tempe ugus hydroxyl al. 2007, bio kayu atau sin n umbi dahlia. asses tetes ta nipah, gewen nyusun hemise arida, protein sa merupakan yang penting ang menunjan lubang dianta ng sel tanaman matik berasosia 20 – 40. K h terhadap pe selulosa bers et al. 2002. bervariasi t keras, dan rum cyl lignin dan minasi oleh co n dari inti arom . Kayu lunak t nit syringyl. K aripada kayu k L l dari bahasa erupa larutan eratur kamar, -OH dengan oetanol merup ngkong, tepu abu, nira tebu ng, nira lontar elulosa Khair n dan lignin n suatu kesat karena bersi ng kekuatan f ara fibril dan n yang merupa asi dengan po Komponen lig elepasan dan sifat tahan ter tergantung p mput-rumputa n guaiacyl-sy oniferyl alcoho matic guaiacy terutama tersu Kayu lunak di keras Sjostro arab yakni al jernih tak be dan mudah te n dua atom ka pakan produk ung sagu, biji u, nira kelapa . ril 2009 dan lebih mu tuan yang me ifat hidrofilik fisik serat. K kurangnya ik akan polimer lisakarida pad gnin pada sel hidrolisis po rhadap hidroli pada spesies an, lignin dap ringyl lignin. ol, sedangkan yl dan syringyl usun atas unit itemukan lebi om 1995. l-kuhl al koh rwarna, berar erbakar. Alkoh arbon C. k yang dapat d jagung, biji a, nira batang 5 udah larut embangun k sehingga Kehilangan katan antar terbanyak da dinding l tanaman olisakarida sis karena tanaman. pat dibagi Guaiacyl n guaiacyl- l, bersama t guaiacyl, ih resisten hl, artinya roma khas hol adalah dihasilkan shorgum, g shorgum 6 3. Bahan berselulosa, seperti limbah logging, limbah pertanian jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung, onggok, batang pisang, serbuk gergaji. Perbedaan proses pembuatan bioetanol dari bahan baku gula, pati dan lignoselulosa dapat dilihat pada Gambar 3. Secara umum Hambali 2007 menjelaskan terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan bioetanol, yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap pemasakan, tahap fermentasi kemudian tahap pemurnian. Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan bioetanol dari bahan baku gula, pati dan lignoselulosa Hambali 2007 Tahap persiapan bahan baku proses produksi bioetanol masing-masing bahan berbeda perlakuannya. Bahan bergula tidak melalui proses perlakuan awal karena sudah terdapat kandungan gula yang sudah dapat dilakukan proses fermentasi. Bahan berpati melalui likuifikasi dan sakarifikasi, likuifikasi merupakan proses hidrolisis pati parsial dan menghasilkan oligosakarida. Proses likuifikasi ini dilakukan alam tangki likuifikasi. Sakarifikasi merupakan proses dimana oligosakarida sebagai hasil dari tahap likuifikasi dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim tunggal atau enzim campuan menjadi glukosa. Proses sakarifikasi ini dilakukan dalam tangki sakarifikasi. Pada bahan berlignoselulosa terdapat perlakuan awal atau pretreatment yaitu dengan menghilangkan kandungan lignin untuk diperoleh gula sederhana. Terdapat tiga proses perlakuan awalpretreatment, yaitu yang secara biologi, kimia, dan fisikmekanis. Tahap selanjutnya adalah tahap fermentasi. Pada tahap ini, gula-gula sederhana akan dikonversi menjadi etanol dengan bantuan ragi dan enzim. Selanjutnya ragi akan menghasilkan etanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sampai dengan 12 biasa disebut dengan cairan beer, dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi. Tahap ini menghasilkan gas CO 2 sebagai produk samping dan sludge sebagai limbahnya. 7 Proses produksi bioetanol selanjutnya adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi Hambali 2007. Destilasi adalah proses pemisahan dua atau lebih cairan dalam larutan dengan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Untuk memurnikan bioetanol menjadi berkadar lebih dari 95 agar dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol hasil fermentasi yang mempunyai kemurnian sekitar 40 tadi harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali. Selanjutnya untuk mendapatkan bioetanol dengan kadar 99 atau Fuel Grade Etanol FGE, dilakukan dehidrasi dengan menggunakan zeolit. Proses produksi bioetanol dari bahan berlignoselulosa berbeda dari bahan berpati dan bergula, terdapat perbedaan dalam tahapan dalam pembuatannya. Hal ini dikarenakan perlu adanya perlakuan awal untuk memisahkan komponen lignin dari bahan lignoselulosa supaya didapat selulosa dan hemiselulosa untuk masuk ke tahap berikutnya. Perbedaan yang utama pembuatan bioetanol berbahan lignoselulosa adalah pada perlakuan awalnya. Terdapat tiga proses perlakuan awal, yaitu yang secara biologi, kimia, dan fisikmekanis. Rancangan proses produksi bioetanol berbahan lignoselulosa dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Rancangan proses produksi bioetanol dari bahan lignoselulosa Wagiman 2010

C. PERLAKUAN AWAL DAN DELIGNIFIKASI