diban komp
berfu hemi
serat setela
sel s mon
Anin adany
Peng menj
lignin syrin
deng sedan
untuk
B. PRO
senya yang
senya oleh
1. B k
2. B m
Ga Hemiselulo
ndingkan den posisi serat d
ungsi sebagai iselulosa akan
. Lignin adala ah selulosa A
Lignin yang ekunder tana
nomer gurasil ndyawati 200
ya ikatan arila Komposisi
gelompokan s adi dua kelom
n adalah produ nglyl lignin ter
an sejumlah k ngkan kayu k
k didelignifika
OSES PRO
Menurut Jo awa yang mu
dapat diterim awa hidrokarb
Menurut Pr beberapa tana
Bahan berpati, entang, ganyo
Bahan bergula manis, nira are
ambar 2. Bebe osa terikat den
ngan selulosa. dan mempuny
perekat anta n menyebabka
ah bagian utam Anindyawati 2
g merupakan aman dan terd
l dan siringil 9. Lignin yan
alkil dan ikata lignin di a
eperti kayu l mpok utama,
uk polimerisa rsusun atas beb
kecil unit p-hy keras juga ters
asi dengan eks
ODUKSI BI
oko 2009, al udah menguap
ma, berfasa ca bon berupa gu
rihandana et a aman, yaitu:
, seperti ubi ong, garut dan
a, seperti mola n enau, nira
erapa gula pen ngan polisaka
. Hemiselulos yai peranan y
ar selulosa ya an terjadinya
ma dari dindin 2009.
polimer arom dapat sekitar
berpengaruh ng melidungi
an eter Perez alam sangat
lunak, kayu k yaitu: guaiac
asi yang didom berapa bagian
ydroxyphenyl. susun atas un
straksi basa da
IOETANO
lkohol berasal p. Alkohol be
ir pada tempe ugus hydroxyl
al. 2007, bio kayu atau sin
n umbi dahlia. asses tetes ta
nipah, gewen nyusun hemise
arida, protein sa merupakan
yang penting ang menunjan
lubang dianta ng sel tanaman
matik berasosia 20 – 40. K
h terhadap pe selulosa bers
et al. 2002. bervariasi t
keras, dan rum cyl lignin dan
minasi oleh co n dari inti arom
. Kayu lunak t nit syringyl. K
aripada kayu k
L
l dari bahasa erupa larutan
eratur kamar, -OH dengan
oetanol merup ngkong, tepu
abu, nira tebu ng, nira lontar
elulosa Khair n dan lignin
n suatu kesat karena bersi
ng kekuatan f ara fibril dan
n yang merupa asi dengan po
Komponen lig elepasan dan
sifat tahan ter tergantung p
mput-rumputa n guaiacyl-sy
oniferyl alcoho matic guaiacy
terutama tersu Kayu lunak di
keras Sjostro
arab yakni al jernih tak be
dan mudah te n dua atom ka
pakan produk ung sagu, biji
u, nira kelapa .
ril 2009 dan lebih mu
tuan yang me ifat hidrofilik
fisik serat. K kurangnya ik
akan polimer lisakarida pad
gnin pada sel hidrolisis po
rhadap hidroli pada spesies
an, lignin dap ringyl lignin.
ol, sedangkan yl dan syringyl
usun atas unit itemukan lebi
om 1995.
l-kuhl al koh rwarna, berar
erbakar. Alkoh arbon C.
k yang dapat d jagung, biji
a, nira batang
5 udah larut
embangun k sehingga
Kehilangan katan antar
terbanyak da dinding
l tanaman olisakarida
sis karena tanaman.
pat dibagi Guaiacyl
n guaiacyl- l, bersama
t guaiacyl, ih resisten
hl, artinya roma khas
hol adalah dihasilkan
shorgum, g shorgum
6 3. Bahan berselulosa, seperti limbah logging, limbah pertanian jerami padi, ampas tebu,
tongkol jagung, onggok, batang pisang, serbuk gergaji. Perbedaan proses pembuatan bioetanol dari bahan baku gula, pati dan lignoselulosa
dapat dilihat pada Gambar 3. Secara umum Hambali 2007 menjelaskan terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan bioetanol, yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap pemasakan, tahap
fermentasi kemudian tahap pemurnian.
Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan bioetanol dari bahan baku gula, pati dan lignoselulosa Hambali 2007
Tahap persiapan bahan baku proses produksi bioetanol masing-masing bahan berbeda perlakuannya. Bahan bergula tidak melalui proses perlakuan awal karena sudah terdapat
kandungan gula yang sudah dapat dilakukan proses fermentasi. Bahan berpati melalui likuifikasi dan sakarifikasi, likuifikasi merupakan proses hidrolisis pati parsial dan
menghasilkan oligosakarida. Proses likuifikasi ini dilakukan alam tangki likuifikasi. Sakarifikasi merupakan proses dimana oligosakarida sebagai hasil dari tahap likuifikasi
dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim tunggal atau enzim campuan menjadi glukosa. Proses sakarifikasi ini dilakukan dalam tangki sakarifikasi. Pada bahan berlignoselulosa terdapat
perlakuan awal atau pretreatment yaitu dengan menghilangkan kandungan lignin untuk diperoleh gula sederhana. Terdapat tiga proses perlakuan awalpretreatment, yaitu yang secara
biologi, kimia, dan fisikmekanis. Tahap selanjutnya adalah tahap fermentasi. Pada tahap ini, gula-gula sederhana akan
dikonversi menjadi etanol dengan bantuan ragi dan enzim. Selanjutnya ragi akan menghasilkan etanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sampai dengan 12 biasa disebut
dengan cairan beer, dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi. Tahap ini menghasilkan gas CO
2
sebagai produk samping dan sludge sebagai limbahnya.
7 Proses produksi bioetanol selanjutnya adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu
dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi Hambali 2007. Destilasi adalah proses pemisahan dua atau lebih cairan dalam larutan
dengan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Untuk memurnikan bioetanol menjadi berkadar lebih dari 95 agar dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol hasil fermentasi yang
mempunyai kemurnian sekitar 40 tadi harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang
kemudian diembunkan kembali. Selanjutnya untuk mendapatkan bioetanol dengan kadar 99 atau Fuel Grade Etanol FGE, dilakukan dehidrasi dengan menggunakan zeolit.
Proses produksi bioetanol dari bahan berlignoselulosa berbeda dari bahan berpati dan bergula, terdapat perbedaan dalam tahapan dalam pembuatannya. Hal ini dikarenakan perlu
adanya perlakuan awal untuk memisahkan komponen lignin dari bahan lignoselulosa supaya didapat selulosa dan hemiselulosa untuk masuk ke tahap berikutnya. Perbedaan yang utama
pembuatan bioetanol berbahan lignoselulosa adalah pada perlakuan awalnya. Terdapat tiga proses perlakuan awal, yaitu yang secara biologi, kimia, dan fisikmekanis. Rancangan proses
produksi bioetanol berbahan lignoselulosa dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Rancangan proses produksi bioetanol dari bahan lignoselulosa Wagiman 2010
C. PERLAKUAN AWAL DAN DELIGNIFIKASI