Purbatua, Simangumban, dan Muara. Untuk lebih jelasnya mengenai klasifikasi sektor jasa-jasa berdasarkan kombinasi MRP dan LQ dapat dilihat pada Gambar 4.15
dibawah ini.
Gambar 4.15. Klasifikasi Sektor Jasa-jasa Berdasarkan Kombinasi MRP dan LQ Tiap Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2009
a. Deskripsi Sektor Unggulan Kombinasi MRP, LQ dan
Shift Share
Dengan menggunakan kombinasi margin rasio pertumbuhan, Basis dan shift share maka dapat dilakukan analisis terhadap berbagai sektor-sektor ekonomi yang
dimiliki oleh Kabupaten Tapanuli Utara yang dianggap potensial untuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dikembangkan, yang jelas akan berpengaruh pada pengembangan wilayah dan diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam
menentukan dan mengambil Kebijakan Pembangunan. Untuk melihat kombinasi ketiga alat analisis diatas dapat kita lihat pada Tabel
4.10. dibawah ini.
Tabel 4.10. Kombinasi MRP, LQ, dan Shift Share Allocation Effect Regional
Shift Effect
Sektor Allocation Effet
Regional Shift Effet
Kombinasi MRP dan LQ
1 2
3 4
1. Pertanian S, CD
-
3
2. Pertambangan NS, CD
-
4
3. Industri Pengolahan NS, CD
-
4
4. LGA NS, CA
+
2
5. Bangunan NS, CD
+
4
6. Perdagangan Hotel Restoran
NS, CD -
4
7. Pengangkutan Komunkasi
NS, CD -
4
8. Keuangan NS, CD
-
4
9. Jasa-jasa S, CA
+
1 Keterangan:
Allocation Effect:
S = Spesialis NS = Non Spesialis
CA = Competitive Advantage CD = Competitive Disadvantage
Regional Shift Effect: + = memiliki daya saing yang lebih tinggi
dibanding Sumatera Utara - = memiliki daya saing yang lebih rendah
dibanding Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Kombinasi MRP dan LQ: 1. Pertumbuhan tinggi, kontribusi besar
2. Pertumbuhan tinggi, kontribusi kecil 3. Pertumbuhan rendah, kontribusi besar
4. Pertumbuhan rendah, kontribusi kecil
Berdasarkan kombinasi MRP, LQ, dan Analisis Shift share dalam hal ini analisis Allocation Effect Regional Shift Effect dapat dilihat bahwa sektor jasa-jasa
merupakan sektor unggulan, yang memiliki keunggulan kompetitif, spesialis, memiliki daya saing yang lebih tinggi dibanding Sumatera Utara, memiliki
pertumbuhan yang tinggi dan kontribusi yang besar. Sektor pertanian juga meupakan sektor unggulan di Kabupaten Tapanuli Utara, sektor ini merupakan sektor yang
spesialis di Kabupaten Tapanuli Utara, terbukti bahwa dari hasil kombinasi MRP dan LQ sektor ini memiliki kontribusi yang besar tetapi tidak memiliki keunggulan
kompetitif ditingkat Provinsi Sumatera Utara sehingga daya saingnya lebih rendah dibanding Provinsi Sumatera Utara dan sektor ini memiliki pertumbuhan yang
rendah. Tetapi jika sektor ini dikembangkan, maka sektor ini akan memiliki pertumbuhan yang tinggi dan sektor ini akan bergeser menjadi sektor unggulan yang
memiliki keunggulan kompetitif dan daya saing tinggi dalam level kabupaten di tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Sektor Listrik, Gas, dan Air Minum merupakan sektor yang memiliki pertumbuhan yang tinggi, sehingga sektor ini memiliki daya saing yang tinggi dan keunggulan
kompetitif dibanding Provinsi Sumatera Utara, tetapi sektor ini bukanlah sektor yang spesialis ataupun unggul di Kabupaten Tapanuli Utara karena sektor ini memiliki
peran atau distribusi yang kecil dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Utara. Sedangkan Sektor bangunan hanya memiliki daya saing yang lebih tinggi dibanding Provinsi Sumatera Utara tetapi sektor ini juga bukan termasuk sektor
unggulan di Kabupaten Tapanuli Utara karena pertumbuhan dan peranannya yang kecil terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara dan bukan merupakan
sektor yang spesialis di Kabupaten Tapanuli Utara. Sektor-sektor lainnya, yaitu: sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan
restoran, sektor Pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan sama sekali bukan sektor yang memiliki keunggulan di Kabupaten Tapanuli Utara baik dari daya
saing, pertumbuhan, kontribusi, maupun spesialisasinya di Kabupaten Tapanuli U
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Laju pertumbuhan dan struktur ekonomi di Kabupaten Tapanuli Utara selama periode 2005-2009 dipengaruhi oleh besarnya nilai tambah dari sektor-sektor
ekonomi yang didominasi sektor pertanian dan jasa-jasa. Apabila nilai tambah dari sektor pertanian dan jasa-jasa meningkat maka laju pertumbuhan Kabupaten
Tapanuli Utara juga meningkat dan demikian sebaliknya. Tiga besar sektor yang mempengaruhi pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara adalah sektor
pertanian, sektor perdagangan, dan sektor jasa-jasa.
2.
Kabupaten Tapanuli Utara termasuk daerah yang berkembang lebih lambat dibandingkan kabupaten lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Jika melihat
per kecamatan, Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-boron yang termasuk daerah maju dan berkembang cepat, sedangkan Kecamatan Siatas
Barita, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pahae Jae termasuk kecamatan yang maju tetapi tertekan. Kecamatan Pangaribuan termasuk dalam daerah yang sedang
tumbuh. Kecamatan lainnya di Kabupaten Tapanuli Utara relatif tertingga l.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara