yang bukan unggulan dan tidak mampu bersaing dengan daerah lain.
3.2.3. Model Rasio Pertumbuhan
Model rasio pertumbuhan MRP merupakan modifikasi dari analisis shift share Field dan MacGregor, 1993. Model rasio pertumbuhan MRP digunakan
untuk melihat perbandingan pertumbuhan ekonomi antar satu daerah dengan daerah lain dengan mengamati sektor-sektor ekonomi. Analisis ini untuk membandingkan
pertumbuhan suatu sektor yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu rasio pertumbuhan referensi
R
RP
dan rasio pertumbuhan studi
s
RP
.
R R
iR iR
R
E E
E E
RP ∆
∆ =
4
keterangan:
R
RP
adalah rasio pertumbuhan wilayah referensi
iR
E ∆
=
t iR
E
-
iR
E
adalah perubahan PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah rerensi dari tahun dasar sampai tahun t
iR
E
adalah PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah referensi pada tahun dasar
R
E ∆
=
t R
E
-
R
E
adalah perubahan total PDRB ADHK 2000 di wilayah referensi dari tahun dasar sampai tahun t
R
E
adalah total PDRB wilayah referensi pada tahun dasar
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
iR iR
ij ij
S
E E
E E
RP ∆
∆ =
5
RPs adalah rasio pertumbuhan wilayah studi
ij
E ∆
=
t ij
E
-
ij
E
adalah perubahan PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah studi j dari tahun dasar sampai tahun t
ij
E
adalah PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah studi j pada tahun dasar
iR
E ∆
=
t iR
E
-
iR
E
adalah perubahan PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah referensi dari tahun dasar sampai tahun t
iR
E
adalah PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah referensi pada tahun dasar Jika nilai RP lebih besar dari satu dikatakan positif dan jika kurang dari satu
dikatakan negatif.
R
RP
yang positif menunjukkan pertumbuhan suatu sektor pada wilayah referensi lebih tinggi dari pada pertumbuhan PDRB wilayah referensi dan
demikian pula sebaliknya jika
R
RP
negatif. RPs membandingkan pertumbuhan sektor dalam wilayah studi dengan pertumbuhan sektor yang sama dalam wilayah
referensi. Bila pertumbuhan sektor wilayah studi lebih tinggi dari pertumbuhan sektor wilayah referensi maka RPs bernilai positif. Bila pertumbuhan sektor wilayah studi
lebih rendah dari pertumbuhan sektor wilayah referensi maka RPs bernilai negatif.
3.2.4. Analisis Location Quotient LQ