PDRB Perkapita Analisis Sektoral Kecamatan

Primer 57,58 Sekun der 8,87 Tersier 33.55 Struktur Ekonomi Tahun 2000 Struktur Ekonomi Tahun 2009 Gambar 4.4. Struktur Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara Menurut Kelompok Sektor Persen

4.2.3. PDRB Perkapita

Jika kinerja ekonomi PDRB yang tercipta di Kabupaten Tapanuli Utara dibagikan pada seluruh penduduk pertengahan tahun secara rata, maka akan diperoleh PDRB per Kapita. Secara tidak langsung, PDRB per kapita menggambarkan tingkat kemakmuran di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Dikatakan tingkat kemakmuran wilayah karena belum memperhitungkan komponen-komponen lain, seperti: penyusutan, pajak tidak langsung netto, dan pendapatan netto yang mengalir dari dan ke daerah lain. Karena pendapatan per kapita yang diperlukan belum dapat dihitung, maka PDRB per kapita dapat digunakan sebagai perkiraan kasar untuk menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara. Selama periode 2005- 2009, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara terus mengalami peningkatan. Tahun 2005, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara masih sekitar Rp. 8,26 Juta atau sekitar Rp.688 ribu per Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara orang per bulan, tahun 2006, angka tersebut naik menjadi Rp. 9,43 juta atau sekitar Rp. 785 ribu per orang per bulan, meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi Rp. 10,35 juta atau sekitar Rp. 862,33 ribu per orang per bulan dan kembali meningkat menjadi Rp. 11,68 juta atau sekitar Rp. 973,52 ribu per orang per bulan pada tahun 2008 dan mencapai nilai Rp. 12,50 juta atau sekitar Rp. 1.041,42 ribu per orang per bulan pada tahun 2009. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2009 tersebut naik sebesar 6,97 persen dari tahun 2008. Gambar 4.5. Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Tapanuli Utara Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2000-2009

4.2.4. Analisis Sektoral Kecamatan

PDRB menurut lapangan usaha dibagi menjadi 9 sektor dan masing-masing sektor produksi dirinci menjadi sub sektor. Pemecahan menjadi sub sektor ini sedapat mungkin sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI. 8.261.923 9.430.734 10.348.813 11.682.270 12.497.057 5.066.911 5.223.677 5.444.352 5.633.676 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 2005 2006 2007 2008 2009 Berlaku Konstan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sektor Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor yang dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian suatu daerah, mengingat sektor pertanian terbukti masih dapat memberikan kontribusi pada perekonomian daerah walaupun badai krisis menerpa. Hal ini dikarenakan terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dan tingginya sumbangan devisa yang dihasilkan. Selain itu dapat dilihat peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2009 sebesar 54,74 persen yang merupakan penyumbang terbesar terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku dan dalam hal penyerapan tenaga kerja sektor pertanian juga memegang peranan strategis, di mana dari seluruh penduduk 10 tahun ke atas yang bekerja sebesar 85,2 persen merupakan penduduk yang bekerja di sektor pertanian hasil Pendataan Sensus Tani 2003. Sektor pertanian ini mencakup sub sektor tanaman bahan makanan tabama, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil- hasilnya, kehutanan dan perikanan. Sektor Pertanian merupakan andalan Kabupaten Tapanuli Utara dalam penciptaan PDRB. Kecamatan penyumbang terbesar pada sektor pertanian tahun 2005-2009 adalah Kecamatan Siborong-borong dan Kecamatan Tarutung. Kecamatan Siborong- borong menghasilkan padi sawah, kopi, dan palawija juga hasil-hasil peternakan seperti kerbau, kuda, dan babi. Kontribusi terkecil pada sektor ini adalah Kecamatan Purbatua menghasilkan padi sawah, kopi, coklat dan karet namun semuanya tidak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menonjol kontribusinya kecil. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 5 Lampiran 5 Pada periode 2005-2009, secara keseluruhan laju pertumbuhan sektor pertanian positif untuk Kabupaten Tapanuli Utara. Begitu juga halnya dengan kelimabelas kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara rata-rata mengalami pertumbuhan yang positif, walaupun pada tahun 2006 mengalami perlambatan pertumbuhan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi pada tahun 2007, sector ini mengalami percepatan pertumbuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6 Lampiran 6. Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang terkecil sumbangannya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara yaitu sebesar 0,13 persen tahun 2009, nilai distribusi ini tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan dibanding tahun 2008 yang juga mempunyai kontribusi sebesar 0,13 persen. Apabila dilihat per kecamatan, selama periode tahun 2005-2009 kecamatan penyumbang terbesar terhadap PDRB sektor pertambangan dan penggalian adalah Kecamatan Siborong-borong yaitu sebesar 23,97 persen dan kontribusi terkecil diberikan Kecamatan Parmonangan yaitu sebesar 2,89 persen. Kecamatan Siborong- borong memiliki potensi besar di sektor ini dari hasil penggalian tanah gambut. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 7 Lampiran 7. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Laju pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2005 sebesar 5,33 persen, sebesar 5,81 persen tahun 2006, sebesar 5,41 persen tahun 2007, sebesar 4,39 persen tahun 2008, dan sebesar 5,66 persen pada tahun 209. Jika dilihat laju pertumbuhan per kecamatan, laju pertumbuhan terbesar adalah Kecamatan Sipoholon, rata-rata pertumbuhannya selama tahun 2005-2009 adalah sebesar 9,34. Laju pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan kontribusinya yang terkecil. Secara kontribusi, Kecamatan Sipoholon memiliki peringkat ketiga setelah Kecamatan Siborong-borong dan Kecamatan Tarutung dalam membentuk PDRB sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Tapanuli Utara. Sedangkan Kecamatan Siborong-borong yang menyumbang lebih dari 20 persen hanya mengalami rata-rata pertumbuhan sebesa 4,66 persen. Laju pertumbuhan kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 8 Lampiran 8. Sektor Industri Pengolahan Sektor industri pengolahan bukan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Tapanuli Utara, sektor ini memiliki peringkat ke tujuh dari sembilan sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara. Sumbangan terhadap PDRB Kabupaten Tapanuli Utara yaitu pada tahun 2005 sebesar Rp 42.102,42 juta 1,95 persen, tahun 2006 sebesar Rp 44.881,18 juta 1,86 persen, tahun 2007 sebesar Rp 50.109,30 juta 1,84 persen, tahun 2008 sebesar Rp 57.416,23 juta 1,84 persen, dan tahun 2009 sebesar Rp 59.248,71 juta 1,75 persen. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Apabila dilihat per kecamatan, Kecamatan Tarutung merupakan penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB sektor ini, yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Siborong-borong, dan kemudian diikuti oleh Kecamatan Siatas Barita. Kecamatan Purbatua memberikan kontribusi terkecil bagi pembentukan PDRB sektor industri pengolahan. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 9 Lampiran 9. Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2005 sebesar 8,67 persen, tahun 2006 sebesar 1,32 persen, tahun 2007 sebesar 8,01 persen, tahun 2008 sebesar negatif 4,75 persen, dan pada tahun 2009 sebesar 2,24 persen. Pada tahun 2005 laju pertumbuhan meningkat tinggi sebesar 8,67 persen, hal dipengaruhi oleh bertambahnya industri besar sedang di Kabupaten Tapanuli Utara dan juga meningkatnya permintaan pasar terhadap produk industri berbasis pertanian, industri rumahan di bidang kerajinan ulos, tekstil kimia, industri kecil rumah tangga. Laju pertumbuhan kecamatan lainnya dapat dilihat di Tabel 10 Lampiran 10. Sektor Listik, Gas, dan Air LGA Pada tahun 2005 sektor LGA memberikan sumbangan sebesar Rp 18.944,58 juta 0,88 persen, tahun 2006 sebesar Rp 20.752,95 juta 0,86 persen, tahun 2007 sebesar Rp 23.918,93 juta 0,88 persen, tahun 2008 sebesar Rp 27.417,42 juta 0,88 persen, dan tahun 2009 sebesar Rp 29.822,85 juta 0,88 persen terhadap pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara. Pelayan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tenaga listrik di Kabupaten Tapanuli Utara bersumber dari PLN Sibolga, Listrik diesel, dan listrik yang dikelola swasta. Apabila dilihat per kecamatan, Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-borong memberikan kontribusi yang besar. Kecamatan Tarutung menyumbangkan rata-rata 25,49 persen pertahun selama periode tahun 2005-2009, dan Kecamatan Siborong-borong menyumbangkan rata-rata 19,44 persen pertahun selama periode tahun 2005-2009. Kontribusi yang besar dipengaruhi banyaknya permintaan energy listrik dan masyarakat yang mengkonsumsi air bersih. Kecamatan Simangumban menyumbangkan distribusi rata-rata hanya sebesar 1,09 persen pertahun selama periode tahun 2005-2009. Di Kecamatan Simangumban masih ada desa yang sama sekali belum tersentuh oleh listrik. Rata-rata laju pertumbuhan pertahun Kabupaten Tapanuli Utara selama periode tahun 2005-2009 adalah sebesar 6,22 persen. Pada tahun 2005 pertumbuhan sektor ini sebesar 4,96 persen, tahun 2006 sebesar 5,24 persen, dan bertumbuh sebesar 9,92 persen pada tahun 2007, tumbuh sebesar 5,65 persen pada tahun 2008, dan mengalami percepatan pertumbuhan pada tahun 2009 sebesar 5,31 persen yang lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11 dan Tabel 12 Lampiran 11 dan 12. Sektor Bangunan Laju pertumbuhan sektor ini cukup tinggi dan merupakan laju pertumbuhan yang terbesar kedua di Kabupaten Tapanuli Utara, hal ini bisa terjadi dikarenakan ada penambahan nilai tambah di bangunan masyarakat dan pemerintah yang cukup besar. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan yang terjadi di sektor ini agak melambat dibandingkan tahun 2008. Dari 8,44 persen laju pertumbuhan di tahun 2008 menjadi 6,01 persen di tahun 2009. Jika dilihat dari tahun 2005-2009, laju pertumbuhan sektor ini dari tahun ke tahun semakin meningkat dan laju pertumbuhan terbesar adalah tahun 2007. Sedangkan kontribusi sektor ini mengalami sedikit kenaikan yaitu dari 6,14 persen tahun 2008 menjadi 6,22 persen tahun 2009. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga pada tahun 2009. Jika dilihat per kecamatan selama tahun 2005-2009 yang memberi sumbangan terbesar adalah Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-borong. Kedua kecamatan tersebut menyumbang hampir sebesar 50 persen, yaitu sebesar 49,07 persen dan sisanya disumbangkan tigabelas kecamatan lainnya. Besar kontribusi yang diberikan kedua kecamatan tersebut kemungkinan besar karena banyak membangun perkantoran baik untuk pemerintahan maupun swasta dan juga ruko-ruko. Kontribusi yang diberikan Kecamatan Siatas barita di bawah satu persen. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 13 Lampiran 13. Laju pertumbuhan per kecamatan sektor bangunan rata-rata diatas 7 persen, kecamatan-kecamatan yang rata-rata laju pertumbuhannya dibawah 7 persen yaitu Kecamatan Parmonangan 6,75 persen, Kecamatan Adian Koting 6,92 persen, Kecamatan Simangumban 6,92 persen Kecamatan Pagaran 6,39 persen, yang lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14 Lampiran 14. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sektor ini berperan sebagai penunjang kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk barang dan jasa. Laju pertumbuhan sektor ini mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 0,15 persen yaitu dari 5,56 persen pada tahun 2008 menjadi 5,41 persen pada tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2008 juga mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 0,35 persen dari tahun 2007 sebesar 5,91 persen menjadi 5,56 persen pada tahun 2008. Pertumbuhan masing-masing subsektor juga mengalami pertumbuhan yang melambat kecuali subsektor restoran. Sub sektor perdagangan yang mengalami penurunan dari 5,67 persen tahun 2008 menjadi 5,46 persen pada tahun 2009, subsektor hotel mengalami perlambatan sebesar 1,34 persen sedangkan sub sektor restoran mengalami percepatan sebesar 1,41 persen, sedangkan distribusinya mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen yaitu sebesar 14,05 persen pada tahun 2008 menjadi 14,38 persen pada tahun 2009. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga yang cukup tinggi. Jika dilihat kontribusinya terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku, sektor ini masih bisa mempertahankan peringkatnya pada tahun 2009, yaitu nomor dua terbesar setelah sektor pertanian. Penyumbang terbesar berasal dari sub sektor perdagangan sebesar 13,49 persen sedangkan sub sektor hotel dan restoran hanya sebesar 0,56 persen. Dengan sudah dibentuknya Dinas Pariwisata di Kabupaten Tapanuli Utara yang selama ini bergabung dengan Dinas Perhubungan, diharapkan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Utara lebih ditangani pemerintah dengan serius, sehingga Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara akan lebih meningkat dan akan mempengaruhi meningkatnya nilai tambah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Jika dilihat per kecamatan selama tahun 2005-2009 yang memberi sumbangan terbesar adalah Kecamatan Tautung kemudian diikut i oleh Kecamatan Siborong- borong. Kedua kecamatan tersebut mampu menyumbang sekitar 39,36 persen persen terhadap pembentukan PDRB sektor perdangan, hotel, dan restoran. Dari sektor tersebut yang dominan adalah sub sektor perdangan besar dan eceran. Kedua kecamatan tersebut menjadi basis perekonomian dari sektor perdagangan, di mana di kedua kecamatan tersebut terdapat pasar-pasar yang besar dan hotel-hotel yang mendongkrak nilai PDRB sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kecamatan Purbatua memberi kontribusi terkecil yaitu sebesar 2,17 persen selama tahun 2005-2009. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 15 Lampiran 15. Selama periode 2005-2009, laju pertumbuhan sektor perdangan, hotel, dan restoran mengalami percepatan pertumbuhan, Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-borong memiliki rata-rata laju pertumbuhan yang tertinggi, yaitu masing- masing 5,90 persen dan 5,81 persen. Laju pertumbuhan terendah dialami Kecamatan yaitu sebesar negatif 4,22 persen. Laju pertumbuhan kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 16 lampiran 16. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi memiliki kontribusi sebagai pendorong aktivitas di setiap sektor ekonomi. Dalam era globalisasi kontribusi sektor ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi menjadikan dunia tanpa batas. Sub sektor transportasi memiliki peran sebagai jasa pelayanan bagi mobilitas perekonomian. Jika dilihat pertumbuhan sektor ini dari tahun 2005-2009 sektor ini selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, tetapi tahun 2006 mengalami sedikit penurunan dari 7,54 persen tahun 2005 menjadi 6,00 persen tahun 2006, dan kemudian turun lagi pada tahun 2007 sebesar 5,50 persen, dan kembali turun pada tahun 2008 menjadi sebesar 4,24 persen. Pada tahun 2009 sektor ini mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 5,51 persen, peningkatan tersebut berasal dari sub sektor pengangkutan jalan raya. Distribusi sektor ini juga mengalami peningkatan yang tidak terlalu besar hanya sebesar 0,13 persen yaitu sebesar 4,05 persen tahun 2008 menjadi 4,18 persen tahun 2009. Jika dilihat per kecamatan selama tahun 2005-2009, yang memberi sumbangan terbesar adalah Kecamatan Tarutung yaitu sebesar 21,39 persen, diikuti oleh Kecamatan Siborong-borong menyumbang siktar 19,02 persen. Faktor pendukung sektor perdangan, hotel, dan restoran meningkat maka sektor pengangkutan dan komunikasi juga ikut meningkat. Faktor inilah yang menjadikan Kecamatan Tarutung dan Siborong-borong mampu memberikan kontribusi yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sangat besar terhadap PDRB sektor pengankutan dan komunikasi. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 17 Lampiran 17. Kecamatan Tarutung dan Siborong-borong yang memiliki kontribusi besar, juga memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi. Pada periode 2005-2009 rata-rata laju pertumbuhan kedua kecamatan tersebut diatas 6 persen. Laju pertumbuhan kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 18 Lampiran 18. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor ini mencakup Sub Sektor Bank, Sub sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank, Sub Sektor Jasa Penunjang Keuangan, Sub Sektor real Estate, dan Sub Sektor Jasa Perusahaan. Laju pertumbuhan sektor ini pada tahun 2009 mengalami percepatan pertumbuhan dibanding tahun 2008 dari 1,65 persen tahun 2008 menjadi 1,89 persen tahun 2009 dan kontribusinya juga mengalami penurunan dari 3,93 persen tahun 2008 menjadi 3,82 persen tahun 2009. Jika dilihat dari tahun 2005-2007, laju pertumbuhan sektor ini hanya berkisar di angka 2 persen dan berubah di desimalnya saja, dan pada tahun 2008-2009 mencapai angka dibawah 2 persen, demikian juga pada distribusi presentasenya hanya berkisar di angka 4 persen pada periode tahun 2005-2007, hanya pada tahun 2008-2009 nilainya berada dibawah 4 persen. Dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan memberikan sumbangan sebesar Rp 99.867,8 juta 4,63 persen pada tahun 2005, sebesar Rp 108.098,19 juta 4,47 persen pada tahun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2006, sebesar Rp 114.552,12 juta 4,20 persen tahun 2007. Pada tahun 2008 kontribusinya sebesar Rp 122.767,45 juta 3,93 persen dan sebesar Rp 129.463,21 juta 3,82 peren tahun 2009 terhadap pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku. Kecamatan yang memberi sumbangan terbesar untuk PDRB sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan selama tahun 2005-2009 adalah Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-borong dengan kontribusi rata-rata sekitar 63,90 persen. Sub sektor yang dominan dari sektor keuangan, persewaaan, dan jasa perusahaan adalah sewa bangunan. Kecamatan Tarutung adalah ibukota kabupaten sehingga banyak bangunan yang disewakan baik untuk ruko maupun untuk perkantoran. Faktor-faktor inilah yang menjadikan Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-borong mampu memberikan kontribuisi yang sangat besar terhadap PDRB sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Kontribusi kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 19 Lampiran 19. Laju pertumbuhan per kecamatan sektor ini pada periode 2005-2009 mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 2,40 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 20 Lampiran 20. Sektor Jasa-jasa Sektor ini mengalami pertumbuhan yang melambat dari 11,25 persen tahun 2008 menjadi 9,72 persen tahun 2009, sektor ini sebagai penyumbang laju terbesar terhadap pembentukan laju pertumbuhan total PDRB Kabupaten Tapanuli Utara, yang membuat penurunan laju tersebut adalah sub sektor jasa pemerintahan yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mengalami sedikit penurunan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 11,88 persen tahun 2008 menjadi 10,19 persen tahun 2009. Sedangkan kontribusi sektor ini juga mengalami penurunan yang tidak signifikan dari 13, 40 persen tahun 2008 menjadi 13,91 persen tahun 2009, tetapi peningkatan kontribusi ini tidak mempengaruhi peringkatnya terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku, sektor ini masih tetap peringkat ketiga terbesar kontribusinya setelah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel restoran. Dari tahun 2005-2009, pertumbuhan dan kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2006 sampai 2008 mencapai angka diatas 10 persen dan kontribusinya mencapai angka diatas 13 persen. Sedangkan pada tahun 2009 pertumbuhannya mengalami perlambatan menjadi dibawah 10 persen dan kontribusinya tetap diatas 13 persen. Distribusi sektor jasa-jasa di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2009 untuk sub sektor pemerintahan mengalami penurunan yg tidak berarti dibanding tahun yang lalu, sedangkan untuk sub sektor swasta cenderung mengalami penurunan tetapi tidak cukup signifikan. Untuk lebih memantapkan struktur ekonomi salah satu caranya adalah dengan meningkatkan percepatan pertumbuhan sektor jasa-jasa, hal ini dapat dicapai dengan dukungan, pembinaan dan bantuan modal di sektor jasa-jasa swasta agar usaha jasa skala mikro dan tradisional yang merupakan usaha jasa mayoritas masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara, menjadi usaha jasa yang berskala lebih besar dan modern. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara, sektor jasa-jasa memberikan sumbangan sebesar Rp 269.918,81 juta 23,60 persen pada tahun 2005, sebesar Rp 326.862,17 juta 21,10 persen tahun 2006, sebesar Rp 370.509,14 juta 13,35 persen tahun 2007. Pada tahun 2008 kontribusinya sebesar Rp 418.959,85 juta 13,08 persen dan sebesar Rp 472.012,47 12,66 persen tahun 2009. Jika dilihat sumbangan per kecamatan maka kecamatan yang kontribusinya besar adalah Kecamatan Tarutung, dan Siborong-borong. Keempat kecamatan tersebut masing-masing memberikan sumbangan sebesar 26,10 persen dan 18,87 persen. Kecamatan yang kontribusinya kecil adalah Kecamatan Adian Koting, Simangumban, Purbatua, yaitu rata-rata sebesar 2 persen pertahun selama tahun 2005-2009. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 21 Lampiran 21. Laju pertumbuhan per kecamatan sektor ini pada periode 2005-2009 meningkat dan mengalami percepatan pertumbuhan. Kecamatan Tarutung dab siborong-borong selain memiliki peranan yang besar tetapi juga memiliki pertumbuhan yang tinggi yaitu diatas 10 persen. Laju pertumbuhan kecamatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 22 Lampiran 22.

4.3. Klasifikasi Daerah Menurut