Analisis Location Quotient LQ

iR iR ij ij S E E E E RP ∆ ∆ = 5 RPs adalah rasio pertumbuhan wilayah studi ij E ∆ = t ij E - ij E adalah perubahan PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah studi j dari tahun dasar sampai tahun t ij E adalah PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah studi j pada tahun dasar iR E ∆ = t iR E - iR E adalah perubahan PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah referensi dari tahun dasar sampai tahun t iR E adalah PDRB ADHK 2000 sektor i di wilayah referensi pada tahun dasar Jika nilai RP lebih besar dari satu dikatakan positif dan jika kurang dari satu dikatakan negatif. R RP yang positif menunjukkan pertumbuhan suatu sektor pada wilayah referensi lebih tinggi dari pada pertumbuhan PDRB wilayah referensi dan demikian pula sebaliknya jika R RP negatif. RPs membandingkan pertumbuhan sektor dalam wilayah studi dengan pertumbuhan sektor yang sama dalam wilayah referensi. Bila pertumbuhan sektor wilayah studi lebih tinggi dari pertumbuhan sektor wilayah referensi maka RPs bernilai positif. Bila pertumbuhan sektor wilayah studi lebih rendah dari pertumbuhan sektor wilayah referensi maka RPs bernilai negatif.

3.2.4. Analisis Location Quotient LQ

Location quotient LQ adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sektor di suatu daerah terhadap peranan sektor tersebut secara nasional. Istilah wilayah nasional dapat diartikan untuk wilayah indukwilayah atasan. Misalnya apabila diperbandingkan antara wilayah kabupaten dengan provinsi maka provinsi memegang peran sebagai wilayah nasional dan apabila diperbandingkan wilayah kecamatan dengan kabupaten maka kabupaten memegang peran sebagai wilayah nasional. Location Qutient adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor yang dimiliki kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara terhadap besarnya peranan sektor tersebut secara nasional dalam hal ini Kabupaten Tapanuli Utara. Metode LQ digunakan untuk mengkaji kondisi perekonomian, mengarah pada indentifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian, sehingga nilai LQ yang sering digunakan untuk penentuaan saektor basis yang dapat dikatakan sebagai sektor yang akan mendorong tumbuhnya atau berkembangnya sektor lain serta berdampak pada penciptaan lapangan kerja. Rumus LQ adalah sbb; X X x x LQ j i ij ij = keterangan: ij LQ : Indekskoefisien location quotient sektor i ij x : PDRB ADHK 2000 sektor i di daerah bawahan j i x : PDRB ADHK 2000 sektor i di daerah atasan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara j X : Total ADHK 2000 PDRB daerah bawahan X : Total ADHK 2000 PDRB daerah atasan Dari rumus di atas kriteria pengukuran model adalah sebagai berikut: 1. bila LQ 1 artinya peranan sektor tersebut di daerah bawahan tertentu lebih menonjol daripada peranan sektor tertentu dalam daerah atasan. 2. bila LQ 1 artinya peranan sektor tersebut di daerah bawahan kurang menonjol daripada peranan sektor tertentu dalam daerah atasan. 3. bila LQ = 1 artinya peranan sektor tersebut di daerah bawahan tertentu sama dengan peranan sektor tertentu dalam daerah atasan. Apabila nilai LQ 1, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut bukan sektor basis dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara, sedangkan apabila nilai LQ1, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor basis dan potensial untuk dikembangkan sebagai pendorong berkembangnya perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara. Data yang digunakan dalam analisis Location Quotient ini adalah PDRB Kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2004-2008 menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000, .LQ dapat digunakan untuk satu periode tertentu tetapi lebih bagus dan lebih bermanfaat bila dilihat dalam beberapa kurun waktu.

3.2.5. Kombinasi MRP dan LQ Berdasarkan Tipologi Klassen