BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Laju pertumbuhan dan struktur ekonomi di Kabupaten Tapanuli Utara selama periode 2005-2009 dipengaruhi oleh besarnya nilai tambah dari sektor-sektor
ekonomi yang didominasi sektor pertanian dan jasa-jasa. Apabila nilai tambah dari sektor pertanian dan jasa-jasa meningkat maka laju pertumbuhan Kabupaten
Tapanuli Utara juga meningkat dan demikian sebaliknya. Tiga besar sektor yang mempengaruhi pembentukan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara adalah sektor
pertanian, sektor perdagangan, dan sektor jasa-jasa.
2.
Kabupaten Tapanuli Utara termasuk daerah yang berkembang lebih lambat dibandingkan kabupaten lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Jika melihat
per kecamatan, Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborong-boron yang termasuk daerah maju dan berkembang cepat, sedangkan Kecamatan Siatas
Barita, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pahae Jae termasuk kecamatan yang maju tetapi tertekan. Kecamatan Pangaribuan termasuk dalam daerah yang sedang
tumbuh. Kecamatan lainnya di Kabupaten Tapanuli Utara relatif tertingga l.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.
a. Pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara sangat berdampak terhadap pertumbuhan absolut Kabupaten Tapanuli Utara 112,25 persen atau
sebesar Rp 333.503,58 juta. b. Dari empat kemungkinan efek alokasi yang ada dapat dilihat bahwa hanya
sektor jasa-jasa yang spesialisasi dan memiliki keunggulan kompetitif. Sektor pertanian memiliki spesialisasi tetapi tidak memiliki keunggulan kompetitif.
Sektor listrik, gas dan air tidak memiliki spesialisasi tetapi memiliki keunggulan yang kompetitif dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara.
Sektor lainnya yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor angkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tidak termasuk spesialisasi dan tidak memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan sektor
yang sama di Provinsi Sumatera Utara. c. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki daya saing yang lebih rendah daripada
perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Jika dilihat per sektor, yang memiliki daya saing lebih tinggi adalah sektor LGA, sektor bangunan, dan sektor jasa-
jasa.
4.
Sektor unggulan dan potensial di Kabupaten Tapanuli Utara adalah sektor pertanian, sektor jasa-jasa, dan sektor LGA.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran