pendapatan per kapita lebih tinggi dibanding rata-rata kecamatan ataupun kabupatenkota.
3. Kuadran III yaitu sektor sedang tumbuh high growth but low income merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tapi pendapatan per
kapitanya lebih rendah dibanding rata-rata kecamatan ataupun kabupatenkota. 4. Kuadran IV yaitu sektor relatif tertinggal low growth and low income
merupakan daerah yang pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan perkapitanya lebih rendah dibanding rata-rata kecamatan ataupun kabupatenkota.
Tabel 3.1. Klasifikasi Daerah Menurut Klassen Typology
_
R
_
Y
_ j
ij
Y Y
_ j
ij
Y Y
1 2
3
j ij
R R
_
Kuadran I Daerah maju dan tumbuh cepat
Kuadran III Daerah berkembang cepat
j ij
R R
_
Kuadran II Daerah maju tapi tertekan
Kuadran IV Daerah relatif tertinggal
Keterangan: R
ij
adalah laju pertumbuhan PDRB ADHK 2000 tiap kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara
j
R
_
adalah rata-rata laju pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Kabupaten Tapanuli Utara Y
ij
adalah pendapatan per kapita tiap kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Y
i
adalah rata-rata pendapatan per kapita Kabupaten Tapanuli Utara.
3.3.2. Analisis Shift Share Shift Share Analysis
Analisis shift share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
serta peranan perekonomian di daerah. Metode ini dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di
daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional
Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah
yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian
daerah di atasnya. Oleh banyak peneliti regional, analisis shift share dianggap sebaga teknik
yang sangat baik untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibanding perekonomian nasional Tambunan, 2001. Dengan pendekatan analisis ini dapat
ditentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian suatu daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar. Teknik ini biasa digunakan
untuk berbagai hal yang terkait dengan masalah-masalah ekonomi regional, misalnya untuk mengidentifikasi sumber-sumber pertumbuhan regional.
Data yang biasa digunakan untuk analisis shift-share adalah pendapatan per kapita YP, PDRB Y atau tenaga kerja e dengan tahun pengamatan pada rentang
waktu tertentu, misalnya pada penelitian ini tahun 2005-2009. Data yang digunakan dalam analisis shift share ini adalah PDRB Kabupaten
Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2009 menurut lapangan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
usaha atas dasar harga konstan tahun 2000. Penggunaan data harga konstan dengan tahun dasar yang sama agar bobot nilai riilnya bisa sama dan perbandingan menjadi
valid Tarigan, 2007 Pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktural suatu perekonomian daerah
ditentukan oleh tiga komponen Richardson,1991: 1. Provincial Share, yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan atau
pergeseran struktur perekonomian suatu daerah kabupatenkota dengan melihat nilai PDRB daerah pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh
pergeseran pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih tinggi provinsi. Hasil perhitungan tersebut akan menggambarkan peranan wilayah provinsi yang
mempengaruhi pertumbuhan perekonomian daerah kabupaten. Jika pertumbuhan kabupaten sama dengan pertumbuhan provinsi maka peranannya terhadap
provinsi tetap. 2. Proportional Shift Sp atau industrial mix adalah pengaruh bauran industri atau
pergeseran proporsional sektor i pada Kabupaten Tapanuli Utara pada wilayah j Provinsi Sumatera Utara.
3. Differential Shift Sd, adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten dan nilai tambah sektor yang sama di tingkat provinsi. Komponen ini
juga digunakan untuk mengetahui daya saing suatu sektor dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi provinsi.
Suatu daerah dapat saja memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
karena lingkungan dapat mendorong sektor tertentu untuk tumbuh lebih cepat. Menurut Glasson 1977, kedua komponen shift yaitu Sp dan Sd memisahkan unsur-
unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan internal;Sp merupakan akibat pengaruh unsur-unsur eksternal yang bekerja secara nasional provinsi, sedangkan
Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja dalam daerah yang bersangkutan.
Apabila nilai Sd dan Sp positif maka sektor yang bersangkutan dalam perekonomian daerah menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan.
Sebaliknya, bila nilainya negatif maka perekonomian daerah sektor tersebut masih dapat diperbaiki, antara lain dengan membandingkannya terhadap struktur
perekonomian provinsi Richardson, 1991. Sektor-sektor yang memiliki differential shift Sd positif memiliki
keunggulan komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain. Selain itu, sektor- sektor yang memiliki Sd positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah
dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila Sd negatif maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban.
Pendekatan yang dapat dipakai dalam model shift share adalah sebagai berikut:
keterangan:
ij ij
ij ij
RS IM
PS
G
+ +
= atau
ij ij
ij ij
Sd Sp
R
G
+ +
=
1
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
G
ij
: Regional Economic Growth, untuk mengukur pertumbuhan PDRB sektor i wilayah j
ij
PS
: Provincial Share atau R: Regional Share, untuk mengukur PDRB provinsi sektor i wilayah j
ij
IM
: Industrial Mix atau Sp: Proportional Shift, untuk mengukur pengaruh bauran industri sektor i wilayah j
ij
RS
: Regional Shift atau Sd: Differential Shift, untuk mengukur pengaruh persaingandaya saing sektor i wilayah j.
Beberapa pakar merasakan perlu memperluas analisis yang memperhitungkan efek komposisi industri dengan menguraikan differential competitive shift yang ada.
Misalnya, Esteban-Marquillas menyatakan bahwa regional shift di atas perlu diuraikan lebih jauh. Untuk keperluan itu Esteban-Marquillas memperkenalkan
konsep homothetic employment yaitu jumlah atau perubahan pendapatan yang diharapkan di sektor i wilayah j, yang diberi notasi
E
ij
Homothetic employment dapat juga diartikan sebagai variabel wilayah
E
ij
bila struktur wilayah sama dengan struktur provinsi atau
E
ij
yang diharapkan. Rumus yang dipakai untuk memperoleh nilai homothetic employment
HE :
E
ij
=
E
j
n in
E E
Nilai HE digunakan untuk menguraikan regional shift yang terdiri dari allocation effect AE dan regional shift effect RSE. Rumusan yang dikemukakan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
oleh Esteban-Marquillas adalah: 1.
in ij
ij ij
ij
r r
E E
AE −
− =
2.
n ij
ij ij
r r
E RSE
− =
di mana:
ij ij
E E
−
adalah spesialisasi yang muncul apabila variabel wilayah actual
ij
E
lebih besar dari variabel yang diharapkan.
in ij
r r
−
adalah keunggulan kompetitif yang muncul apabila laju pertumbuhan sektor regional lebih besar dari laju pertumbuhan provinsi.
Modifikasi Esteban-Marquillas terhadap model shift-share SS adalah sebagai berikut:
ij ij
ij ij
ij
AE RSE
IM PS
G +
+ +
=
2
[ ]
in ij
ij ij
n ij
ij n
in ij
n ij
ij
r r
E E
r r
E r
r E
r E
G −
− +
− +
− +
=
3
keterangan:
ij ij
ij ij
E E
E r
− =
adalah pertumbuhan sektor i Kabupaten Tapanuli Utara
in in
in in
E E
E r
− =
adalah pertumbuhan sektor i Provinsi Sumatera Utara
n n
n n
E E
E r
− =
adalah pertumbuhan PDRB total Provinsi Sumatera Utara
ij
E
adalah PDRB sektor i Kabupaten Tapanuli Utara tahun awal 2005
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
ij
E
adalah PDRB sektor i Kabupaten Tapanuli Utara tahun akhir 2009
in
E
adalah PDRB sektor i Provinsi Sumatera Utara tahun awal 2005
in
E
adalah PDRB sektor i Provinsi Sumatera Utara tahun akhir 2009
j
E
adalah total PDRB Kabupaten Tapanuli Utara tahun awal 2005
n
E
adalah total PDRB Provinsi Sumatera Utara tahun awal 2005
n
E
adalah total PDRB Provinsi Sumatera Utara tahun akhir 2009
ij
E
adalah variabel wilayah
ij
E
yang diharapkan Menurut Olsen dan Herzog 1977 allocation effect AE mempunyai empat
kemungkinan Soepono, 1993: 1.
−
ij ij
E E
dan
in ij
r r
−
0 = specialized, competitive advantage S, CA 2.
−
ij ij
E E
dan
in ij
r r
−
0 = specialized, competitive disadvantage S, CD 3.
−
ij ij
E E
dan
in ij
r r
−
0 = not specialized, competitive advantage NS, CA 4.
−
ij ij
E E
dan
in ij
r r
−
0 = not specialized, competitive disadvantage NS, CD Sektor yang spesialisasi dan kompetitif adalah sektor unggulan daerah dan
mampu bersaing dengan sektor yang sama di daerah lain. Sektor yang spesialisasi tetapi tidak kompetitif adalah sektor unggulan tetapi produk yang dihasilkan tidak
mampu bersaing dengan daerah lain. Sektor yang tidak spesialisasi tetapi kompetitif adalah sektor yang bukan unggulan tetapi produk yang dihasilkan mampu bersaing
dengan daerah lain. Sektor yang tidak spesialisasi dan tidak kompetitif adalah sektor
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
yang bukan unggulan dan tidak mampu bersaing dengan daerah lain.
3.2.3. Model Rasio Pertumbuhan