menggunakan minyak goreng berulang kali, meskipun hal ini tidak dianjurkan. Oleh karena itu, penelitian ini dicadangkan dan dilakukan untuk melihat bagaimana
karateristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng di kawasan Kampus USU Medan pada tahun 2011.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimanakah karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan
penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng di kawasan Kampus USU Medan tahun 2011.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umun
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng di kawasan
Kampus USU Medan pada tahun 2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik penjual gorengan tentang penggunaan
minyak goreng di kawasan Kampus USU Medan pada tahun 2011. 2.
Untuk mengetahui pengetahuan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng di kawasan Kampus USU Medan pada tahun 2011.
3. Untuk mengetahui sikap penjual gorengan tentang penggunaan minyak
goreng di kawasan Kampus USU Medan pada tahun 2011. 4.
Untuk mengetahui tindakan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng di kawasan Kampus USU Medan pada tahun 2011.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
1. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian.
2. Mengembangkan minat dan kemampuan meneliti dalam bidang penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Bagi Masyarakat
1. Sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang
karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng.
2. Sebagai bahan masukan bagi penelitian lain dan bahan referensi bagi
perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. 3.
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng.
4. Sebagai bahan masukan bagi penjual gorengan agar tidak melakukan
penggunaan minyak goreng secara berulang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Perilaku
2.1.1. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup
mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang bermaksud
dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain:
berbicara, berjalan, menangis, tertawa, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku diartikan sebagai semua kegiatan
atau aktivitas, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2007.
Perilaku manusia tidak timbul dengan sendirinya, tetapi akibat adanya rangsangan stimulus, baik dalam dirinya internal maupun dari luar individu
eksternal Sunaryo, 2006 dalam Notoatmodjo, 2007. Sedangkan menurut Skiner
dalam Notoatmodjo, 2007 bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar. Oleh karena itu perilaku ini terjadi melalui
proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut mer
espons, maka teori Skiner ini disebut teori ”S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respons.
Perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya. Menurut WHO 1984, menganalisis bahwa yang
menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu : 1.
Pemikiran dan perasaan. Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap
dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara