Definisi Cara Ukur Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka kerangka konsep penelitian mengenai Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penjual Gorengan tentang Penggunaan Minyak Goreng di Kawasan Kampus USU Medan pada Tahun 2011, dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penjual Gorengan tentang Penggunaan Minyak Goreng.

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Definisi

1. Penjual gorengan adalah orang yang melakukan kegiatan produksi, peredaran dan perdagangan gorengan yang menjadi responden dalam penelitian ini. 2. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuhi oleh responden. 3. Penghasilan bersih adalah jumlah seluruh uang yang diperoleh oleh penjual gorengan dari menjual gorengan dalam satu hari ditolak dengan jumlah seluruh uang yang dikeluarkan oleh penjual gorengan untuk perniagaannya dalam satu hari. Karakteristik Penjual Gorengan  Pendidikan  Penghasilan Bersih  Sumber Informasi Penggunaan Minyak Goreng  Pengetahuan  Sikap  Tindakan Universitas Sumatera Utara 4. Minyak goreng adalah berasal dari tumbuhan atau hewan yang berbentuk cair dalam suhu kamar yang digunakan untuk menggoreng bahan makan. 5. Penggunaan minyak goreng berulang adalah menggunakan minyak goreng secara berulang kali atau adanya proses pemanasan yang berulang kali. 6. Sumber informasi merupakan faktor-faktor yang dari luar responden, mencakup media massa, teman, dan petugas kesehatan. 7. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh penjual tentang penggunaan minyak goreng. 8. Sikap adalah tanggapan dan pandangan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng. 9. Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng.

3.2.2. Cara Ukur

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh penjual tentang penggunaan minyak goreng. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Responden ditanyakan dengan 15 pertanyaan setiap pertanyan yang benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0, sehingga nilai tertinggi adalah 15. Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden dikategorikan sebagai pengetahuan baik, sedang, atau kurang. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. Untuk semua pertanyaan: - Pilihan jawaban yang paling benar memiliki nilai 1. - Pilihan jawaban yang salah memiliki nilai 0. 2. Sikap adalah tanggapan dan pandangan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, diukur dengan 15 Pertanyaan. Penilaian diberikan dengan angka 1 jika responden setuju dan angka 0 jika tidak setuju, sehingga nilai tertinggi adalah 15 dan yang terendah adalah 0. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden dikategorikan sebagai sikap baik, sedang, atau kurang. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. Untuk semua pertanyaan: - Pilihan jawaban setuju memiliki nilai 1. - Pilihan jawaban tidak setuju memiliki nilai 0. 3. Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, diukur dengan 15 pertanyaan. Penilaian diberikan dengan angka 1 jika responden setuju dan angka 0 jika tidak setuju, sehingga nilai tertinggi adalah 15 dan yang terendah adalah 0. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden dikategorikan sebagai tindakan baik, sedang, atau kurang. Untuk semua pertanyaan: - Pilihan jawaban benar memiliki nilai 1. - Pilihan jawaban tidak benar memiliki nilai 0. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN