maka fungsi tanggapan itu disebut sebagai fungsi sekunder. Bilamana fungsi tersebut menyangkut pengalaman-pengalam masa lampau, yang sedikit atau
banyak pasti memberikan pengaruh terhadap kepribadian seseorang.
C. Reproduksi dan Asosiasi
Reproduksi ialah pemunculan tanggapan dari keadaan di bawah sadar ke dalam keadaan sadar, ketika mengingat kembali sesuatu yang kita amati dan kita
alami. Reproduksi dapat juga terjadi oleh adanya perangsang atau pengaruh dari luar, reproduksi juga muncul dengan sendirinya atau tidak dengan sengaja dan
terjadi secara spontan, muncul tidak dengan sengaja. Asosiasi tanggapan ialah sangkut paut antara tanggapan saru dengan yang
lain di dalam jiwa. Tanggapan yang berasosiasi berkecendrungan untuk bermereproduksi, artinya apabila yang satu disadari maka yang lain ikut disadari
pula. Dalam asosiasi hanya ada satu hukum yang dikenal yaitu hukum kontiguitas. Tanggapan-tanggapan akan teasosiasi satu sama lain apabila mereka itu kontinu,
berdampingan atau berbatasan satu sama lain, karena timbul bersamaan konsisten secara suksesi di dalam kesadaran.
Pada proses asosiasi, bisa berlangsung hambatan emosional, berupa, rasa malu, kecemasan, rasa minder, rasa takut, yang menghambat kelancaran proses
reproduksi dan asosiasi.
D. Ingatan
Ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesan-kesan. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia, berarti
ada suatu indikasi bahwa manusia mampu menyimpan dan menimbulkan kembali sesuatu yang pernah dialami, namun tidak semua pengalaman itu dapat di ingat
Universitas Sumatera Utara
karena ingatan mempunyai kemampuan yang terbatas. Salah satu produk ingatan ialah mengenal kembali, apa yang kita amati sekarang ini senyatanya pernah kita
alami atau amati pada masa lampau. Mengenal kembali recognize ialah kesadaran masa lampau sebagai akibat dari pengamatan dan hal ini di bantu oleh rangsangan
baik dari dalam maupun dari luar diri manusia.
E. Berfikir
Berfikir merupakan aktivitas psikis yang intensional dan terjdi apabila seserang menjumpai masalah yang harus dipecahkan. Dalam berfikir seseorang
menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan masalah yang dihadapi dan berusaha menjawab
pertanyaan mengapa, untuk apa, dimana, bagaimana dan lain sebagainya. Pengertian dapat dibedakan atas pengertian empiris yaitu pengalaman yang
didapat dalam kehidupan sehari-hari sehingga adanya perbedaan pengalaman antara individu yang satu dengan individu yang lain. Pengertian logis biasanya di
peroleh dengan aktivitas pikir dengan sadar dan sengaja, dalam memahami sesuatu, karena pengertian logis ini banyak di gunakan dalam kalangan ilmu
pengetahuan maka disebut juga pengertian ilmiah.
F. Inteligensi
Intelegensi berasal dari bahasa latin intelligere yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut panitia istilah pedagogik yang
dimaksud dengan intelegensi ialah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya Stern, Kamus
Pedagogik, 1953. Jadi inndividu itu dikatakan intilegen kalau respon yang diberikan itu sesuai dengan stimulus yang diterimanya. Untuk memberikan respon
Universitas Sumatera Utara
yang tepat, organisme harus memiliki lebih banyak hubungan stimulus dan respon, hal tersebut dapat di peroleh dari hasil pengamatan yang diperoleh dari
hasil pengalaman yang diperolehnya dan hasil respon yang telah lalu.
1.5.2. Etnis