1.5.1.3. Pengenalan Kognisi A. Pengindraan dan Pengamatan
Pada uraian diatas telah dijelaskan bahwa persepsi seseorang itu ada bukan hanya bawaan dari lahir tetapi di pengaruhi oleh budaya dan lingkungan dimana
individu itu berada. Proses terbentuknya suatu persepsi adalah adanya rangsangan atau stimulus yang dapat menyadari keadaan sekitar, merupakan persoalan yang
berhubungan dengan alat indra dan pengamatan. Beberapa syarat yang harus di penuhi agar dapat menyadari sesuatu yaitu:
17
1. Merupakan suatu kompleks suatu keadaan yang kabur, belum jelas
Pengindraan dan pendirian ialah penyaksian indra kita atas rangsangan yang. Dalam pengindraan bagian-bagian dari rangsangan belum terurai, masih
menjadi satu kesatuan bahkan diri kita seakan-akan termasuk di dalamnya. Jadi jiwa kita masih bersifat pasif.
2. Pengamatan penyerapan, persepsi: ialah hasil perbuatan jiwa secara aktif
dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Pada umumnya pengamatan dilakuakan pada rangsangan-rangsangan yang menarik perhatian
individu. Jadi dalam pengamatan jiwa kita aktif.
3. sintesa dan adaptasi. Sintesa adalah suatu keadaan orang menyadari sesuatu
kesan tidak melalui indra yang semestinya. Adaptasi ialah penyesuain diri dengan keadaan yang baru.
B. Tanggapan
Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang diamati tidak lagi
dalam ruangan dan waktu pengamatan. Tanggapan di sebut laten tersembunyi, belum terungkap apabila tanggapan itu berada di bawah sadar, atau tidak kita
sadari, dan tanggapan disebut aktual apabila tanggapan tersebut kita sadari. Apabila tanggapan-tanggapan yang kita sadari langsung berpengaruh pada
kehidupan kejiwaan berfikir, perasaan, dan pengenalan, maka fungsi tanggapan di sebut fungsi primer. Sebaliknya jika tanggapan-tanggapan tidak lagi disadari
dan ada dalam bawah sadar itu berpengaruh terhadap kehidupan kejiwaan kita
17
Drs. H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta, PT. RINEKA CIPTA, 2009, hal. 65-90
Universitas Sumatera Utara
maka fungsi tanggapan itu disebut sebagai fungsi sekunder. Bilamana fungsi tersebut menyangkut pengalaman-pengalam masa lampau, yang sedikit atau
banyak pasti memberikan pengaruh terhadap kepribadian seseorang.
C. Reproduksi dan Asosiasi
Reproduksi ialah pemunculan tanggapan dari keadaan di bawah sadar ke dalam keadaan sadar, ketika mengingat kembali sesuatu yang kita amati dan kita
alami. Reproduksi dapat juga terjadi oleh adanya perangsang atau pengaruh dari luar, reproduksi juga muncul dengan sendirinya atau tidak dengan sengaja dan
terjadi secara spontan, muncul tidak dengan sengaja. Asosiasi tanggapan ialah sangkut paut antara tanggapan saru dengan yang
lain di dalam jiwa. Tanggapan yang berasosiasi berkecendrungan untuk bermereproduksi, artinya apabila yang satu disadari maka yang lain ikut disadari
pula. Dalam asosiasi hanya ada satu hukum yang dikenal yaitu hukum kontiguitas. Tanggapan-tanggapan akan teasosiasi satu sama lain apabila mereka itu kontinu,
berdampingan atau berbatasan satu sama lain, karena timbul bersamaan konsisten secara suksesi di dalam kesadaran.
Pada proses asosiasi, bisa berlangsung hambatan emosional, berupa, rasa malu, kecemasan, rasa minder, rasa takut, yang menghambat kelancaran proses
reproduksi dan asosiasi.
D. Ingatan