menjelaskan bahwa usia di bawah 47 tahun memiliki ketertarikan yang tinggi dalam bidang politik dan partisipasi mereka dalam pemilihan umum kepala daerah
cukup tinggi. Tingkatan usia antara 17 tahun sampai dengan 50 tahun merupakan masa
usia yang produktif baik dalam bekerja dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Pada umumnya masyarakat etnik Batak Toba yang tinggal di perantauan
memiliki komunitas perkumpulan yang berdasarkan marga yang sama atau memiliki hubungan dengan marga tersebut. Dalam komunitas tersebut mayoritas
yang ikut berperan secara aktif adalah mereka yang rata-rata berusia di bawah 50 tahun, ini menunjukkan bahwa masyarakat dijenjang usia antara 17 tahun sampai
dengan usia 50 tahun aktif dalam kegiatan sosial maupun berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama
Agama Jumlah
Persentase Kristen Protestan
60 61.22
Kristen Katholik 27
27.55 Islam
11 11.23
Jumlah 98
100
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2011 Data sesuai dengan keadaan yang ada dimana mayoritas etnis Batak Toba
beragama Kristen Protestan. Mayoritas dari responden beribadah pada gereja- gereja kesukuan yang di daerah asal mereka gereja kesukuan merupakan gereja
yang besar dan merupkan gereja utama dari suku Batak yaitu HKBP Huria
Universitas Sumatera Utara
Kristen Batak Protestan dan masuknya awal agama Kristen ke tanah Batak membentuk gereja ini dan berkembang di tanah Batak. Hal ini juga turut
menjelaskan bahwa pilihan untuk beribadah di gereja pada masyarakat Batak Toba masih di wariskan turun-temurun karena dimanapun masyarakat Batak Toba
berdiam pasti ada gereja HKBP ditemukan disekitar mereka.
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Persentase Tamat SDsederajat
18 18.37
Tamat SMPsederajat 19
19.39 Tamat SMAsederajat
47 47.96
Tamat Akademidiploma 5
5.10 Tamat Sarjana Strata 1
9 9.18
Jumlah 98
100
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2011 Mayoritas responden adalah masyarakat Batak Toba yang datang merantau
ke Berastagi, sebagian besar dari mereka datang setelah menyelesaikan pendidikan SMU sederajat, bahkan sebagian dari mereka tidak sempat merasakan
pedidikan SMU sederajat hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab pendidikan mereka tidak sampai kejenjang SMU sederajat yaitu
sebanyak 37 orang responden. Dari sebagian besar responden yang menjawab jenjang pendidikan terakhir
adalah SMU sederajat adalah responden pemilih pemula yang sedang
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan pendidikan mereka baik di tingkat akhir SMU sederajat maupun yang sedang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jenis perkerjaan umum Jumlah
Persentase Petani
22 22.45
Pegawai Negeri Sipil 3
3.06 Buruh
31 31.63
Pedagang 23
23.47 Wiraswasta
12 12.24
Dan lain-lain 7
7.14 Jumlah
98 100
Sumber: kuesioner penelitian tahun 2011 Buruh merupakan perkerjaan mayoritas dari responden, baik sebagai buruh
bangunan, atau buruh tani yang sebagian masyarakat masih mengandalkan kekuatan mereka untuk menghasilkan uang. Pilihan pekerjaan disebabkan oleh
beberapa hal salah satunya adalah bahwa masyarakat Batak Toba yang datang ke Berastagi hanya sebagai perantauan yang mencoba beradu nasib tanpa membawa
modal dari kampung asal mereka untuk membuka usaha tertentu. Sebagian besar dari masyarakat Batak Toba merupakan petani di daerah asalnya tanpa memiliki
keahlian yang lain baik sebagai pengrajin, atau seniman, buruh tani merupakan pilihan mereka untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Sebagian masyarakat yang
sudah lama berdiam diri di Berastagi sudah mulai memilih pekerjaan yang lain selain menjadi buruh tani, kebayakan dari mereka beralih profesi sebagai
Universitas Sumatera Utara
pedagang baik pedagang koperan atau membuka warung-warung untuk berjualan di kompleks mereka tingga l.
3.1.2. Evaluasi Tentang Partai Politik dan Pemilihan Kepala Daerah
Berikut ini akan disajikan data dari jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan melalui kuesioner yang telah disebar yaitu menyangkut
evaluasi responden tentang partai politik dan pemilihan kepala daerah.
Tabel 6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ikut Partai Politik
Kategori Jumlah
Persentase Ikut, sebagai pengurus
1 1.02
Ikut, sebagai anggota 5
5.10 Ikut, sebagai simpatisan
24 24.49
Tidak ikut 68
69.39 Jumlah
98 100
Sumber: Kuesioner penelitain tahun 2011 Minimnya kantor partai politik atau rumah aspirasi di Berastagi
menunjukkan bahwa peran serta partai politik untuk memberikan pendidikan politik terbatas kepada masyarakat, sehingga minat untuk mengikuti partai
tertentu juga makin rendah. Fenomena yang muncul adalah bahwa partai itu datang kepada masyarakat ketika partai itu memiliki kepentingan yaitu mencari
dukungan dari masyarakat dalam pemilihan umum kepala daerah. Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik akan semakin memudar
ketika masyarakat hanya memandang bahwa partai politik itu ada ketika diadakannya kegiatan pemilihan baik pemilihan kepala daerah atau pemilihan
Universitas Sumatera Utara
umum. Dari jawaban responden juga dapat diketahui bahwa sebagian dari responden mengikuti partai politik hanya untuk mendukung calon yang menjadi
pilihan mereka.
Tabel 7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapat Mengenai Sistem
Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Tahun 2010 Kategori
Jumlah Persentase
Sangat setuju 57
58.16 Setuju