organis yang menempatkan rakyat sebagai sejumlah individu-individu yang hidup bersama dalam berbagai macam persekutuan hidup berdasarkan geneologis,
fungsi tertentu, lapisan sosial dan lembaga-lembaga sosial.
40
1.6. Metodologi Penelitian
Kajian ilmu sosial terhadap satu fenomena sosial sudah tentu membutuhkan kecermatan. Sebagai suatu ilmu tentang metodologi atau tata cara kerja, maka
metodologi adalah pengetahuan tentang tata cara mengkonstruksi bentuk dan instrumen penelitian. Konstruksi teknik dan instrument yang baik dan benar akan
mampu menghimpun data secara objektif, lengkap dan dapat dianalisa untuk memecahkan suatu permasalahan. Menurut Antonius Birowo, metodologi akan
mengkaji tentang proses penelitian yaitu bagaimana penelitian berusaha menjelaskan apa yang diyakini dapat diketahui dari masalah peneltian yang akan
dilakukan.
41
1.6.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdam Taylor mengungkapkan bahwa “ metodologi kualitatif” sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
42
40
Arifin Rahman, Sistem Politik Indonesia; Dalam Perspektif Struktural Fungsional, Surabaya, SIC, 1998, hal. 195
41
Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, Yogyakarta, Gintayali, 2004, hal. 71-72
42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rodakarya, 1994, hal. 3
Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses penjaringan
informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek, dihubungkan dengan pemecahan masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis.
Universitas Sumatera Utara
Secara khusus penelitian deskriptif yang penulis gunakan dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Fakta- fakta atau data yang akan dikumpulkan, diklasifikasikan dan kemudian akan
dianalisa. Pada penelitian deskriptif, penulis memusatkan perhatian pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan yang seharusnya ditemukan. Karena
itu dalam penelitian ini, penulis mengembangkan konsep dan menghimpun berbagai fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
43
1.6.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objeksubjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, untuk itu sampel yang
diambil harus betul-betul representatif mewakili.
44
Dalam penelitian ini digunakan teknik Purposive Samplin, yaitu terdapatnya keriteria-keriteria yang perlu dilakukan ataupun dibuat batasan-batasan
43
Ibid, hal. 6.
44
Prof. Dr. Sugioyo, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung, CV. ALFABETA, 2008, hal. 80-81.
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan tujuan-tujuan tertentu sehingga sesuai dengan sumberdaya yang tersedia namun tetap mencapai jumlah sampel yang ditetapkan. Batasan-batasan
yang dimaksud pada Purposive Sampling disini adalah bahwa sampel-sampel yang dikumpulkan adalah Etnis Batak Toba yang merupakan penduduk
Kecamatan Berastagi dan terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Karo.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 6808 orang.
45
1 .
2
+ =
d N
N n
Alasan memilih etnis Batak Toba sebagai populasi karena skripsi ini akan meneliti
persepsi, perilaku dan preferensi golongan minoritas di dalam kegiatan politik yang di selenggarakan di dalam masyarakat yang mayoritas homogen. Selain
faktor diatas salah satu pasangan calon ada yang berasal dari suku Batak Toba yang bersaing secara terbuka pada pemilihan umum Kepala Daerah dan yang
selebihnya adalah homongen dari penduduk mayoritas. Dari populasi di tentukan sebanyak 98 orang sebagai sampel dengan cara
menggunakan teknik pengambilan sampel Taro Yamane yang menggunakan rumus sebagai berikut:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi, ditetapkan 10 dengan derajat kepercayaan 90
Maka dengan rumus diatas sampel dalam penelitian ini dicapai sebagai berikut:
1 1
. .
6808 6808
2
+ =
n
45
KPUD Kab. Karo
Universitas Sumatera Utara
1 08
. 68
6808 +
= n
08 .
69 6808
= n
55 .
98 =
n
1.6.3. Lokasi Penelitian