Gaslen Rajagukguk orangtua murid

disampaikan di depan umum. Tetapi ibu Rukia juga mendapatkan pembinaan dari guru- guru Talita Kum untuk ikut berperan dalam pendidikan anak dan pertumbuhan karakter anak dalam kehidupan sehari- hari . Selain itu dalam mendidik anak- anaknya yang sedang beranjak dewasa Ibu Rukia sangan banyak terbantu lewat penyuluhan- penyuluhan ataupun seminar yang sering diadakan oleh yayasan. Pembinaan rohani yang sering di ikuti juga banyak membantunya dalam merubah emosionalnya, krtika menghadapi situasi- situasi yang sering memaksanya bertindak di luar control dan akhirnya banyak melukai orang disekelilingnya dan tidak menjadi berkat buat anak- anaknya.

9. Gaslen Rajagukguk orangtua murid

Bapak Gaslen Rajagukguk adalah salah satu orangtua murid yang bernama Priyadi Rajagukguk 5SD. Bapak Gaslen Rajagukguk berusia 49 tahun, pendidikan terakhir Gaslen Rajaguguk adalah SMA Sekolah Menengah Atas. Bapak Gaslen Rajaguguk berasal dari suku batak Toba, beragama Kristen dan bertempat tinggal di Jl. Pabrik Tenun No.15 Gg. Bersama, Medan. Bapak Gaslen Rajagukguk memiliki 6 orang anak. Anak yang pertama laki- laki berusia 17 tahun bernama Raya bekerja di pajak petisah sebagai penjual mie balap, anak kedua perempuan berusia 16 tahun bernama Desi 2 SMA, anak ketiga laki- laki bernama Somy berusia 14 Tahun 2 SMP , dan yang keempat bernama Yuda berusia 13 tahun 1 SMP , anak kelima bernama Priyadi Rajagukguk sekarang sedang bersekolah di TALITA KUM kelas 5 SD, dan anak terakhir bernama Eryanto berumur 8 Universitas Sumatera Utara tahun 3 SD bersekolah di TALITA KUM juga. Bapak Gaslen Rajagukguk bekerja sebagai supir angkot. Istri Bapak Gaslen Rajaguguk bernama Ningsih Sinaga berusia 45 tahun, bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Bapak Gaslen rajaguguk mengatakan dia sangat terbantu dengan kehadiran Yayasan Peduli Karakter Bangsa dalam pemberian sekolah murah kepada masyarakat yang kurang mampu. Selama ini Bapak Gaslen sangat susah dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari ditambah lagi biaya pendidikan yang sangat tinggi. Keinginan Bapak Gaslen untuk menyekolahkan anaknya setinggi mungkin sangat besar, oleh karena itu walaupun dia bekerja hanya sebagai supir angkot dengan pendapatan yang sangat terbatas dia tetap mengutamakan pendidikan anaknya. Beliau juga merasa sangat diberkati dengan banyaknya pelayanan yang dilakukan oleh yayasan dalam mebantu kehidupan keluarganya. Mereka tidak hanya mendapat bantuan secara dana tetapi juga secara spiritual, karena yayasan tidak pernah lupa memberikan motivasi- motivasi kepada keluarganya dalam berbagai bentuk acara yang sering diadakan. Sehingga keluarganya lebih rukun walaupun keadaan ekonomi yang sulit sering menjadi masalah dalam keluarga.

10. Dimaren Hutagaol orangtua murid