Jenis Karakter Yang diterapkan Oleh Yayasan Peduli Karakter Bangsa

kurang pada keterpaduan model dan strategi pembelajarannya. Siswa lebih diorientasikan pada penguasaan materi yang tercantum dalam kurikulum atau buku teks, dan kurang mengaitkan dengan isu-isu moral esensial yang sedang terjadi dalam masyarakat sehingga peserta didik kurang mampu memecahkan masalah-masalah moral yang terjadi dalam masyarakat.

5.5 Jenis Karakter Yang diterapkan Oleh Yayasan Peduli Karakter Bangsa

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan pendidikan karakter, Yayasan Kristen Talita kum yang didirikan oleh Ibu Sora dan Team berfokus pada 9 sembilan model atau jenis karakter yang harus dibenahi yaitu: 1. ketaatan : bagaimana menghormati orang yang lebih tua, dan menghargai pemimpin mereka baik itu guru, orangtua, abang atau kakak mereka, bahkan teman mereka yang sebaya dengan mereka yang terpilih sebagai pemimpin mereka contohnya; ketua kelas di dalam kelas. 2. Disiplin : diambil dari bahasa aslinya, Latin disciplina dan discipulus berarti “perintah” dan “murid”. Mendisiplinkan berarti “mendidik”. Anak- anak menginginkan dan membutuhkan kemampuan ini. Kedisiplinan memberikan kejelasan dan rasa aman seperti tepat waktu, rajin, dll. 3. Etika : berperilaku yang sopan, bertutur kata yang baik, berpakaian yang sopan. 4. Tanggung Jawab : mengerjakan semua tugas yang dibebankan dengan baik, tidak bersungut- sungut, dan penuh tanggung jawab. Universitas Sumatera Utara 5. Sportif : dalam berkompetisi bersikap menghargai yang kalah ataupun yang menang. Aspek ini anak- anak diharapkan dapat mengalirkan perkataan positif kepada teman- teman mereka misalnya; pada waktu teman mereka menang memberikan pujian sebagai bentuk apresiasi, dan jika teman mereka kalah menyemangati dan mendukung untuk kedepannya lebih baik. 6. Empati : Tanggap terhadap kekurangan dan kelemahan penderitaan oranglain. 7. Jujur : mengatakan yang sebenarnya tanpa mengurangi ataupun menambahi sesuatu yang ingin disampaikan. 8. Komitmen : anak- anak diajar untuk tidak hanya berjanji atau memiliki harapan tetapi perencanaan dan pelaksanaan terhadap sesuatu yang mereka putuskan dengan setia. 9. Kesabaran, Ketekunan, dan Kesetiaan : anak- anak dilatih untuk sabar, tekun dalam mengerjakan sesuatu jika ingin mencpai sesuatu yang besar, dan setia terhadap perkara- perkara kecil yang dipercayakan kepada mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Desi Natalia Pr 26 thn berikut ini: “kenapa kami memilih pendidikan karakter juga dikarenakan kita semua tahu bahwa “karisma bisa membuat orang ke atas, tetapi yang mempertahankannya tetap di atas adalah karakter” saya juga selama ini berpikir sebenarnya pendidikan karakter atau pengembangan karakter itu adalah sebuah tujuan besar, meski dia bukan satu- satunya dari pendidikan. Saya sering menggunakan analogi mengendarai mobil untuk menggambarkan kehidupan. Universitas Sumatera Utara Saya lihat anak- anak berada dalam masa mendapatkan surat izin untuk melatih kemampuan yang akan menentukan hidup mereka kelak di kemudian hari. Pengembangan karakter yang baik pada anak- anak membawa keuntungan yang lebih besar dalam perilaku dan kepribadian mereka” Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Tince Sinaga Pr. 27 thn dari wawancara yang saya lakukan adalah : “ kami ingin sekali lewat pendidikan karakter yang dilakukan anak- anak mampu bergaul dengan baik, terhindar dari perilaku yang tidak baik, memiliki keyakinan diri yang tinggi, mampu memikul tanggung jawab, berpikir positif, menjadi orang dewasa yang sukses. Ketika juga tahu bahwa anak- anak yang berasal dari keluarga yang mendapatkan pendidikan yang baik dan hidup di dalan lingkungan yang baik juga, be;lum tentu memiliki semua hal tersebut. Apalagi mereka yang berasal dari masyrakat pinggiran, yang benar- benar tidak mendapatkan didikan secara penuh karena latar belakang kehidupan yang berfokus pada pemenuhan ekonomi. Saya saja yang sudah berusia 27 tahun masih harus erus belajar tentang karakter. Apalagi saya baru tahu mengerti tentang fungsi karakter itu setelah saya dewasa. Untuk merubah banyak kebiasaan negatif yang sering sekali saya anggap hal biasa dan sudah biasa saya lakukan sejak Universitas Sumatera Utara saya kecil sangatlah susah. Itu sebabnya pendidikan karakter itu sebaiknnnya dimulai dari usia dini, sehingga itu menjadi sebuah nilai- nilai yang tertanam dalam diri anak- anak” Dalam hal ini diartikan bahwa pengelola pendidikan harus membuat detil model pendidikan karakter yang terintegrasi pada semua mata pelajaran. Merujuk pada panduan Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah bahwa sejumlah indikator keberhasilan program pendidikan karakter oleh peserta didik, di antaranya mencakup: 1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak. 2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri. 3. Menunjukkan sikap percaya diri 4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas. 5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional. 6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif. 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara 10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial 11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. 12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia. 13. Menghargai karya seni dan budaya nasional. 14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya. 15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik; 16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun. 17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat. 18. Menghargai adanya perbedaan pendapat. 19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana. 20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana 21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah. 22. Memiliki jiwa kewirausahaan. http:openlibrary.orgbOL1384Mhtmlkemiskinan dan pendidikan karakter oleh Oleh Muhtadi diakses 12 september 2011, 00.57 Indikator- indikator tersebut dapat tercapai, apabila ada perancangan secara detil model pembelajarannya sehingga guru lebih mudah mengimplementasikannya. Itu sebabnya Ibu Sora dan Team merancang jenis pendidikan karakter yang ingin Universitas Sumatera Utara mereka terapkan setelah disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan kebutuhan masyarakat yang sedang mereka tolong melalui 9 sembilan model pendidikan karakter yaitu ketaatan, empati, disiplin, etika tanggung jawab, kesabaran, sportif, jujur, komitmen .

5.6 Guru sebagai Pendidik Karakter