pembelajaran yang aplikatif sehingga tidak hanya berdampak bagi intelektual mereka, tetapi juga sikap dan kepribadian mereka karakter.
Selain itu sering sekali bobot kurikulum yang harus diikuti tidak sesuai dengan waktu dalam artinya kurikulum yang ditawarkan oleh pemerintah
terlalu tinggi dan berat. Sementara daya tangkap anak-anak yang berasal dari masyrakat kumuh tidak sama dengan anak-anak yang berasal dari lingkungan
keluarga yang memiliki didiplin hidup lebih baik. kurikulum yang diberikan terlalu berat untuk diikuti oleh anak-anak pra-sejahtera. Sementara sekolah
harus mengikuti sistem pendidikan yang sudah diatur oleh Negara, sebagai lembaga yang sah secara hukum
Untuk mengatasi hal tersebut di dalam mengajar Ibu Desi mengambil point-point penting saja dari topik pelajaran yang akan diajarkan dan
membuatnya sederhana supaya dapat diterima dengan mudah oleh anak didiknya. Dan memotivasi anak dengan mengatakan mereka mampu
walaupun mereka harus mencoba beribu kali. Dan untuk mengatasi sikap kasar dan tidak bisa diatur dari anak, Ibu Desi memberi ilustrasi atau contoh
sebuah kisah yang mampu member nilai-nilai yang bisa dibawa si anak kemanapun dia pergi.
6. Juliani Tarigan Orangtua Murid Penjaga Sekolah
Ibu Juliani Tarigan adalah salah satu orangtua murid bernama Rido kelas 3 SD sekaligus sebagai penjaga sekolah Talitakum. Ibu Juliani Tarigan
berusia 34 tahun, pendidikan terakhir Ibu Juliani Tarigan adalah SD Sekolah Dasar . Ibu Juliani berasal dari suku Karo, beragama Kristen dan
Universitas Sumatera Utara
bertempat tinggal di Jl. Pabrik Tenun No.16 Gg. Cikditiro Medan. Ibu Juliani Tarigan terlibat di dalam Yayasan Peduli Karakter Bangsa ini dikarenakan
waktu itu ibu Juliani tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya dan anaknya yang pada saat itu masih berusia 5
tahun. Sementara suami ibu Juliani Tarigan pergi mencari nafkah ke luar daerah dan tidak memberi kabar sampai saat ini. Yayasan Peduli Karakter
Bangsa memberikan tempat tinggal dibelakang sekolah, dan memberi tanggungjawab kepada ibu Juliani Tarigan untuk menjaga sekolah dan kantin.
Ibu Juliani Tarigan merasa sangat terbantu, ditambah lagi anaknya bisa bersekolah di sekolah yang didirikan oleh Yayasan Peduli Karakter Bangsa
dengan biaya yang sangat murah. Ibu Juliani sangat tau bahwa mendidik anak tanpa peran seorang ayah
sangatlah berat. Tidak hanya memikirkan masalah ekonomi saja, tetapi juga bagaimana mengantikan peran ayah buat anaknya laki- laki yang butuh sosok
kepemimpinan. Tetapi sejak anaknya mengecap pendidikan di Yayasan Peduli Karakter Bangsa, Ibu Juliani merasa banyak kemudahan. Karena sekolah
banyak mendidik anaknya menjadi pemimpin yang berkarakter dari hal- hal kecil tanpa harus memandang latarbelakang siapa kamu. Memberikan kata-
kata motivasi buat anaknya untuk maju dan menjadi sepeti apa yang dia impikan tanpa lepas dari pribadi yang tetap empati terhadap orang- orang
yang disekelilingnya.
7. Rosanna Pandiangan Orangtua Murid
Ibu Rosanna Pandiangan adalah salah satu orangtua murid. Ibu
Universitas Sumatera Utara
Rosanna Pandiangan berusia 34 tahun, pendidikan terakhir Rosanna Pandiangan adalah D3Diploma 3 Agama. Ibu Rosanna berasal dari suku
batak Toba, beragama Kristen dan bertempat tinggal di Jl. Pembangunan No.39 Helvetia Timur, Medan. Ibu Rosanna memiliki 2 orang anak yang
bersekolah di TALITA KUM, anak yang pertama laki- laki berusia 9 tahun bernama Ishak 4SD dan anak kedua perempuan berusia 8 tahun bernama
Kristin 3SD. Ibu Rosanna bekerja sebagai Cleaning Servis di sebuah Sekolah dan kadang juga mau membantu membersihkan sekolah TALITA
KUM. Suami ibu Rosanna sudah lama ditahan di sebuah Penjara yang ada dikota medan kasus dirahasiakan , oleh karena itu Ibu Rosanna harus
membiayai kedua anaknya sendirian. Ibu Rosanna terlibat di dalam Yayasan Peduli Karakter Bangsa ini dikarenakan waktu itu ibu Rosanna diajak untuk
bergabung oleh teman- temannya yang memiliki masalah ekonomi yang sama dengannya. Ibu Rosanna merasa sangat dimudahkan dengan adanya
pendidikan murah yang diberikan oleh Yayasan Peduli Karakter Bangsa, karena dia hanya perlu membayar 20 dari jumlah uang sekolah yang
sebenarnya. Selain itu juga Yayasan Peduli Karakter Bangsa membantu mencarikan donatur untuk kedua anak Ibu Rosanna. Ada banyak perubahan
karakter yang dilihat ibu rosanna dari anak- anaknya. Kalau dulu dia harus marah- marah dalam mengatur dan mengarahkan anaknya dalam beberapa
hal, sekarang dia cukup membuat pilihan dan anaknya yang menentukan. Anak- anaknya juga bisa tanggap dan membuat pilihan yang benar dan alasan
yang tepat untuk setiap pilihan yang mereka ambil.
Universitas Sumatera Utara
8. Rukia Regar Orangtua Murid