Ibu Erni Hutajulu Kepala Sekolah TK dan Guru Bahasa Indonesia

karakter yang benar tidak lagi berkata sia-sia atau bahasa kotor , anak-anak didiknya juga sudah lebiih tau tentang kebersihan , intelektual semakin maju, lebih mandiri, dan secara spiritual juga terbangun. Dari anak didiknya juga sudah terlihat rasa percaya diri, satu sama lain saling terbuka dan saling berbagi lewat wadah interaksi kelompok yang dibuat oleh Ibu Tince.

4. Ibu Erni Hutajulu Kepala Sekolah TK dan Guru Bahasa Indonesia

Ibu Erni Hutajulu adalah kepala sekolah TK sekaligus pengajar untuk SD Talitakum yang didirikan oleh YPKB untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak pra-sejahtera. Ibu Erni berusia 37 tahun berasal dari suku Batak dan beralamat di Jl. Perwira 2 No.69. Ibu Erni pada dasarnya tdak memiliki hati atau minat dalam mendidik anak-anak. Tetapi ketika melihat keadaan anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu dalam membiayai mereka di bidang pendidikan, Ibu Erni pun mulai membangun visi secara pribadi yaitu “ membangun sebuah generasi yang berintelektual, terutama bagi anak-anak yang berasal dari masyarakat kumuh. Kesulitan yang dialami oleh Ibu Erni lebih kepada pola pikir atau cara pandang anak. Yang menurut Ibu Erni di latar belakangi oleh faktor ekonomi keluarga yang tidak mampu. Orangtua anak-anak yang berasal dari masyarakat pinggirankumuh menghabiskan waktu dengan sibuk mencari uang, untuk menutupi kebutuhan sehari. Sehingga tidak ada waktu untuk pendidikan bagi anak. Padahal dalam pendidikan anak peran orangtua sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar anak. Selain itu juga pengaruh Universitas Sumatera Utara lingkungan sosial anak, membentuk pribadi yang liar, kasar, dan tidak tau aturan bagi si anak. Ibu Erni juga menyayangkan peran pemerintah yang kurang di implementasikan bagi kesejahteraan pendidikan anak-anak pra-sejahtera. Sudah hampir 5 tahun Yayasan Peduli karakter Bangsa berdiri, tetapi peran pemerintah baru terlihat hanya 2 kali. Itupun hanya dalam bentuk imunisasi bagi anak-anak yang ada disekolah Talitakum. Selanjutnya sampai saat ini belum ada bantuan langsung yang secara signifikan ataupun sustainable dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung program kerja Yayasan Peduli Karakter Bangsa, dalam mendidik anak-anak yang kurang mampu. Pemerintah justru sangat sibuk dengan berbagai hal yang dapat menghasilkan devisa bagi Negara tetapi tidak memikirkan bagaimana kesejahteraan masyarakatnya dikarenakan pendidikan yang sangat rendah. Kalaupun pemerintah mencanangkan anggaran buat pendidikan, tetapi justru yang menikmati sekolah-sekolah yang masih mampu. Oleh karena itu untuk mengatasi beberapa kesulitan yang dialami oleh Ibu Erni, dia mulai berusaha mengubah karakter anak didiknya. Karena memang system pembelajaran yang dipakai oleh Sekolah talitakum dalam mendidik anak-anak pra-sejahtera adalah pengutamaan Character Building membentuk karakter. Dengan cara membuat aturan dalam kelas, nilai-nilai yang harus ditaati oleh murid-murid dengan konsekuensi disiplin apabila dilanggar. Dan diberitahukan secara pelan alasan kenapa sesuatu itu salah atau benar untuk dilakukan. Ibu Erni juga mengajarkan kepada anak didiknya Universitas Sumatera Utara tentang tujuan yang harus mereka capai lewat motivasi-motivasi yang dapat membangun karakter yang benar dalam diri anak misalnya; masalah percaya diri.

5. Ibu Desi Natalia Sembiring Guru Bahasa Inggris