Desentralisasi pendidikan Tinjauan Pustaka

bukanlah soal yang mudah bagi para pendidik. Namun, tanpa member teladan tidak ada gunanya mengajarkan nilai-nilai pada peserta didik. Koesoema,2009:78-79

2.4 Desentralisasi pendidikan

Memasuki pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi, kewenangan pemerintah pusat dalam mengurus dan mengatur tugas pemerintahan telah mengalami perubahan. Pemerintah pusat tidak lagi bersifat sentralis, tidak sedikit urusan yang didelegasikan kepada pemerintah daerah. Urusan pemerintah yang didelegasikan kepada pemerintah Kabupaten Kota termasuk bidang pendidikan, yang sebelum diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan diamendemen UU No. 32 Tahun 2004, pemerintah pusat sebagai perencana dan sekaligus pelaksana semua urusan dan kegiatan di seluruh wilayah negara. Berbeda dengan sebelum diberlakukannya Undang- Undang ini, di mana kewenangan pemerintah daerah dalam bidang pendidikan sangat terbatas, kalau tidak dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Menyimak isi undang- undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom serta Undang- undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah tersebut, dapat disimpulkan bahwa fokus pelaksanaan otonomi daerah adalah di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. Untuk itu, sebagian besar sumber pembiayaan nasional akan dilimpahkan lebih banyak ke daerah sesuai dengan potensi dan kemampuan perekonomian daerah yang berbeda- beda. Kewenangan pemerintah Universitas Sumatera Utara terbatas dengan dukungan sumber pembiayaan terbatas pula. Sementara itu peranan Daerah Provinsi sebagai daerah otonom maupun sebagai wilayah administrasi lebih terbatas dengan perimbangan sumber keuangan lebih sedikit. Dalam situasi demikian, baik dari segi kewenangan maupun sumber pembiayaan di bidang pendidikan dan kebudayaan, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota akan memegang peranan penting terutama dalam pelaksanaannya. Ini perlu disadari karena semua masyarakat berharap dengan otonomi daerah layanan di bidang pendidikan khususnya dapat lebih memenuhi kebutuhan, lebih cepat, lebih efektif dan efisien, serta lebih menegakkan aparat yang bersih dan berwibawa. Desentralisasi pendidikan merupakan upaya memindahkan tugas dan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan yang semuala terpusat sentralistik menjadi pendidikan yang berbasis kepentingan daerah atau masyrakat. Titik berat pelaksanaan desentralisasi pendidikan adalah lebih mengutamakan pada peningkatan peran dan partisipasi daerah termasuk masyarakat dalam rangka terselenggaranya pendidikan seperti apa yang diinginkan untuk dilaksanakan di daerah. Sehingga desentralisasi pendidikan menghasilkan otonomi. Terkait dengan kelembagaan yang merupakan salah satu faktor penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah seperti dikemukakan di atas, maka pada tingkat pemerintahan kabupaten kota akan dibentuk dewan sekolah yang mengurus soal pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas yang ada di daerah. Dewan sekolah tersebut terdiri atas aparat pendidikan setempat, guru, orang tua siswa dan tokoh masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam era desentralisasi pendidikan. Universitas Sumatera Utara Fakta menunjukkan sampai saat ini pendidikan yang diselenggarakan belum sepenuhnya memihak kepada masyarakat. Dengan kata lain, desentralisasi pendidikan yang tujuannya adalah pendemokratisasian masyarakat daerah untuk menyelenggarakan dan memutuskan yang menjadi urusan dan kepentingannya termasuk kebutuhan dan urusan pendidikan bagi masyarakat belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin tingginya biaya pendidikan di semua jenjang, baik tingkat dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek peneliti. Penelitian kualitatif juga diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari yang diamati Moelong, 2006; 6. Maka dalam hal ini peneliti akan menggambarkan tentang Strategi Model pendidikan character building dalam proses pendidikan masyarakat pinggiran oleh Yayasan Peduli Karakter Bangsa.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jalan Pabrik Tenun Gg. Cikditiro No.16 Medan. Alasan pemilihan lokasi adalah karena Jalan Pabrik Tenun merupakan tempat berdirinya sekolah Talita Kum yang didirikan oleh Yayasan Karakter Perduli Bangsa, yang dimana yayasan ini adalah pusat pendidikan bagi masyarakat pinggiran, sehingga mempermudah dalam mengakses data yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara