Indikator dan Karakteristik Partisipasi

d Iklim partisipasi e Adanya pembangunan itu sendiri Selanjutnya dalam hal pemanfaatannya, menurut Sutoro Eko dkk partisipasi juga dapat dipahami dalam 2 dua hal yaitu; 1. Partisipasi sebagai sebuah ALAT Partisipasi dilihat sebagai sebuah proses yang didalam proses ini rakyat local desa dapat bekerjasama atau bergabung dengan program pembangunan yang diperkenalkan oleh siapa pun, secara eksternal. Partisipasi sebagai alat yang didalamnya prakarsa semacam ini dapat dilaksanakan secara lebih efektif. Partisipasi warga desa disponsori oleh perwakilan eksternal dan ia dilihat sebagai sebuah teknik untuk membantu kemajuan program desa. 2. Partisipasi sebagai TUJUAN Partisipasi dilihat sebagai tujuan itu sendiri. Tujuan itu dapat dinyatakan sebagai pemberdayaan rakyat yang dipandang dari segi perolehan keahlian, pengetahuan dan pengalaman mereka untuk mengambil tanggungjawab yang lebih besar untuk pembangunan. Kemiskinan warga desa sering dipahami dari segi keterabaian dan kekurangan akses dan control sumber daya yang mereka perlukan untuk meneruskan dan memperbaiki hidup mereka.

2.2.3. Indikator dan Karakteristik Partisipasi

Menurut loina Lalolo Krina P.2003, partisipasi masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan itu sendiri, sehingga nantinya seluruh lapisan masyarakat akan memperoleh hak dan kekuatan yang sama untuk menuntut atau mendapatkan bagian yang adil dari manfaat pembangunan. Pembahasan lebih lengkap mengenai indikator dari partisipasi dapat dilihat berikut ini : 1. Didasarkan pada asumsi bahwa organisasi pemerintahan akan bekerja lebih baik jika anggota-anggota dalam stuktur diberi kesempatan untuk terlibat secara intim dengan setiap keputusan organisasi. Hal ini menyangkut 2 aspek yaitu; a. Keterlibatan aparat melalui terciptanya nilai dan komitmen diantara para aparat agar termotivasi dengan kuat pada program yang diimplementasikan b. Keterlibatan publik, dalam desain dan implementasi program. Universitas Sumatera Utara 2. Partisipasi dibutuhkan dalam memperkuat demokrasi meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan publik. Dalam mewujudkan kerangka yang cocok bagi partisipasi perlu dipertimbangkan beberapa aspek yaitu; a. Partisipasi melalui konstitusional dan jaringan civil society b. Partisipasi individu dalam proses pengambilan keputusan, civil society sebagai service provider c. Local kultur pemerintah d. Faktor-faktor lainnya, seperti transparansi substansi proses terbuka dan konsentrasi pada kompetensi 3. Pemerintahan partisipatif bercirikan; a. Fokusnya adalah pada memberikan arah dan mengundang orang lain untuk berpartisipasi b. Basis konstitusional dan demokratis c. Gabungan antara pemerintah dan actor lain dalam masyarakat d. Visi dan pengembangan berdasarkan konsensus sangat penting e. Pemerintah hanya berperan sebagai chairperson 4. Asumsi dasar dari partisipasi adalah semakin dalam keterlibatan individu dalam tantangan berproduksi, semakin produktif individu tersebut. 5. Partisipasi adalah prinsip bahwa setiap orang memiliki hak terlibat dalam pengambilan keputusan di setiap kegiatan penyelenggeraan pemerintah. buku pedoman penguatan Pengamanan program pembangunan Daerah, Bappenas Depdagri, 2002 Dari beberapa indikator diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip partisipasi masyarakat menuntut masyarakat harus diberdayakan, diberikan kesempatan dan diikutsertakan untuk berperan dalam proses-proses birokrasi mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan dan pengawasan atau kebijakan publik. Hetifah Sj. Sumarto 2008 menyebutkan ada tiga karakteristik dari partisipasi yang dianggap ideal; 1. Berpengaruh, proses yang berlangsung memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan 2. Inklusif, forum yang ada harus merepresentasikan populasi dan terbuka terhadap perbedaan cara pandang maupun nilai-nilai, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk berperan serta 3. Deliberatif, proses yang dijalankan harus memungkinkan adanya dialog yang terbuka, membuka akses terhadap informasi, saling menghargai, ruang untuk saling Universitas Sumatera Utara memahami dan membangun kerangka isu bersama dan menuju kepada kesepakatan bersama. Karakteristik partisipasi menurut Saca Firmansya a Partisipasi pasifmanipulative a. Masyarakat berpartisipasi dengan cara diberitahukan apa yang sedang atau telah terjadi b. Pengumuman sepihak oleh manajement atau pelaksana pproyek memperhatikan tanggapan masyarakat c. Informasi yang dipertukarkan terbatas pada kalangan diluar kelompok sasaran professional b Partisipasi dengan cara memberikan pertanyaan a. Maasyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian seperti dalam quesionae atau sejenisnya b. Masyarakat tidak punya kesempatan untuk terlibat dan mempengaruhhi proses penyelesaian c. Akurasi hasil penelitian tidak dibahas bersama masyarakat c Partisipasi melalui konsultasi a. Masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi b. Orang luar mendengarkan dan membangun pandangan-pandangannya sendiri untuk kemudian mendefenisikan permasalahan dan pemecahannya, dengan memodifikasi tanggapan-tanggapan masyarakat. c. Tidak ada peluang bagi pembuat keputusan bersama d Partisipasi untuk insentif material a. Masyarakat berpartisipasi dengan cara menyediakan sumber daya seperti tenaga kerja, demi mendapatkan makanan, upah, ganti rugi dan sebagainya b. Masyarakat tidak dilibatkan dalam eksperimen atau proses pembelajaran c. Masyarakat tidak punya andil untuk melanjutkan keguatan-kegiatan yang dilakukan pada saat intensif yang disediakan diterima telah habis e Partisipasi fungsional a. Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan proyek b. Pembentukan kelompok setelah ada keputusan utama yang disepakati c. Pada awalnya kelompok masyarakat ini bergantung pada pihak luar tetapi pada saatnya mampu sendiri f Partisipasi interaktif a. Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama yang mengarah pada perencanaan kegiatan dan pembentukan lembaga sosial baru b. Partisipasi ini cenderung melibatkan metode inter-disiplin yang mencari keragaman perspektif dalam proses belajar yang terstruktur dan sistematis Universitas Sumatera Utara c. Kelompok masyarakat mempunyai peran control atas keputusan mereka sehingga mereka mempunyai andil di dalam seluruh penyelenggeraan kegiatan 2.3. Keberadaan Sampah dan Akibatnya 2.3.1. Pengertian Sampah