Pengertian pola TINJAUAN PUSTAKA

tahu ke tahun yang semakin kompleks. Selain partisipasi masyarakat, diperlukan juga perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat sebagai faktor pelaksana pembangunan daerah dan pemegang kebijakan dalam mengakomodir kegiatan dan program-program pengelolaan sampah perkotaan secara lestari dan partisipasi masyarakat sehingga kebersihan dan keindahan Kota Medan dapat terwujud dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat kota. Solusi dalam mengatasi sampah ini dapat dilakukan dengan meningkatkan efesiensi terhadap semua program pengelolaan sampah yang dimulai pada skala kawasan tingkat kelurahan dan kecamatan kemudian dilanjutkan pada skala yang lebih luas.

2.9. Pengertian pola

Untuk memberikan suatu gambaran tentang Pola Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Medan Denai khususnya Kelurahan Binjai, terlebih dahulu dijelaskan mengenai pengertian istilah pola atau model agar diperoleh kesamaan visi dan persepsi dalam membahas konsep tersebut. Pola adalah suatu model contoh, acuan, atau ragam dari suatu yang akan dibuat atau dihasilkan Depertemen P dan K, 1984;75. Defenisi lain dari pola adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat presentase yang bersifat menyeluruh atau pola adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya Simarmata,1983;12 Dalam dunia ilmu pengetahuan, pola mengandung arti suatu abstraksi ataupun gambaran dari sistem yang kompleks, dengan penyederhanaan untuk memudahkan pemahaman keadaan ataupun obyek tertentu Pamuji, 1989. Universitas Sumatera Utara Pola biasa dipergunakan untuk menentukan atau mengagambarkan sesuatu, misalnya sistem informasi manajemen, membantu dalam menerangkan sistem, menentukan, menjelaskan, menggambarkan hubungan dan kegiatan menampakkan sesuatu situasi dalam pelambangan yang bisa dimanipulasi untuk menghasilkan suatu prediksi. Tujuan akhir inilah yang paling penting bagi pengambil keputusan Amirin,1987 Pola bermanfaat untuk melakukan prediksi akibat-akibat ada atau tidaknya perubahan faktor penyebab. Pola merupakan alat bantu yang baik dalam pengkajian persoalan dan perumusan serta penentian alternative kebijaksanaan Tjoroamijojo Moestopadidjaya;1988. Pola pengelolaan sampah di Kecamatan Medan Denai merupakan suatu kegiatan manusia yang kompleks, memerlukan pemecahan dengan pendekatan keterpaduan karena dalam pengelolaan itu terdapat implikasi hubungan antara institusi terkait yang tidak efektif bila dipecahkan secara farsial. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Menurut Creswel 1994, penelitian seperti ini lazim disebut penelitian gabungan atau pendekatan desain dua tahap, dimana kedua tahap tersebut menggunakan metode yang berbeda. Dalam penelitian ini, pendekatan data kuantitatif diukur berdasarkan data statistik yang dianalisis sehingga pengumpulan data disusun berdasarkan pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif. Sedangkan kualitatif bersifat deskriptif, yakni berusaha mengambarkan gejala atau hubungan gejala-gejala yang dijumpai dalam pengamatan selama dilapangan. Metodejenis penelitian diatas dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pola dan bentuk partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pengelolaan sampah domestik di Kelurahan Binjai dan faktor yang mempengaruhi partisipasi tersebut.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Medan Denai Kelurahan Binjai kota Medan. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut diatas, berdasarkan kepadatan penduduknya yang tinggi dibandingkan dengan kelurahan lain, jumlah sampah yang dihasilkan dan jauhnya TPS dari pemukiman warga. Sehingga masyarakat membuang sampahnya tidak pada tempatnya. 3.3. Informan Penelitian Universitas Sumatera Utara