Keberadaan Sampah dan Akibatnya 1. Pengertian Sampah
c. Kelompok masyarakat mempunyai peran control atas keputusan mereka sehingga
mereka mempunyai andil di dalam seluruh penyelenggeraan kegiatan
2.3. Keberadaan Sampah dan Akibatnya 2.3.1. Pengertian Sampah
Para ahli kesehatan Amerika membuat batasan Sampahwaste diartikan sebagai benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan dan dibuang atau sesuatu yang tidak dipakai, disenangi
atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, serta tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil suatu kegiatan manusia yang
dibuang karena sudah tidak berguna. Sehingga bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan dibuang disebut sampah misalnya; benda-benda alam, benda-benda yang
keluar dari bumi akibat gunung meletus, banjir pohon dihutan yang tumbang akibat angin
rebut dan sebagainya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 temtang Pengelolaan Sampah menjelaskan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau
proses alam yang berbentuk padat. Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut; a Adanya sesuatu benda atau benda padat, b Adanya hubungan
langsungtidak langsung dengan kegiatan manusia, c Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi.
Universitas Sumatera Utara
Atas dasar uraian diatas maka pengetian sampah dalam tulisan ini adalah segala barang atau benda yang sudah tidak dipakai lagi karena telah habis fungsi pertamanya. Pada
dasarnya klasifikasi sampah digolongkan berdasarkan sumber, bentuk, dan jumlahnya.
a Sumber-sumber sampah
Berdasarkan sumbernya sampah digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu : i.
Sampah domestik yaitu sampah yang sehari-hari yang dihasilkan oleh akibat aktivitas dan kepentingan manusia secara langsung yaitu; dari rumah tangga, pasar, sekolah, pusat
keramaian, pemukiman, rumah sakit dan sebagainya ii.
Sampah non domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh akibat aktifitas dan kepentingan manusia secara tidak langsung; dari pabrik, industry, pertanian, peternakan,
perikanan dan kehutanan, transportasi dan sebagainya. Menurut Bahar 1986 sumber sampah itu dapat digolongkan atas tiga kelompok
yaitu; sampah berasal dari kegiatan rumah tangga, dari kegiatan perdagangan dan dari kegiatan perindustrian. Sampah dari kegiatan rumah tangga, biasanya merupakan sisa
makanan, bahan dan peralatan yang tidak dipakai lagi dalam rumah tangga, sisa pengelolaan makanan, bahan pembungkus, bermacam-macam kertas, kain bekas dan lain-lain.
Sampah dari kegiatan perdagangan adalah sampah yang berasal dari tempat-tempat perdagangan seperti pasar,swalayan, pusat pertokoan, warung dan tempat jual beli lainnya.
Biasanya sampah yang berasal dari perdagangan ini terdiri dari jenis seperti bahan dagangan
Universitas Sumatera Utara
yang rusak, kertas,plastik dan daun pembungkus. Sampah dari kegiatan industry, jumlah dan jenisnya sangat tergantung pada jenis dan jumlah bahan yang diolah oleh perusahaan
perindusrtian tersebut.
Sumber sampah menurut Mubarrok
a. Sampah yang berasal dari pemukiman domestik waste
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah di masak atau
yang belum, bekas pembungkus berupa kerta, plastic, daun, dan sebagainya. Pakaian-pakaian bekas, bahan- bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daun dari
kebun atau taman.
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api dan sebagainya. Sampah ini berupa; kertas, plastic, botol, daun
dan sebagainya.
c. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, perusahaan dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan sebagainya.
Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar.
d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan
yang jatuh, daun-daunan dan sebagainya.
e. Sampah yang berasal dari industry
Sampah ini berasal dari kawasan industry termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industry, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,
misalnya sampah sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebaginya.
f. Sampah yang berasal dari pertanianpertambangan
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya; jerami, sisa sayur mayor, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah dan sebagainya.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, misalnya batu-batuan, tanahcadas, pasir, sisasia
pembakaran arang dan sebagainya.
h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan periknan ini berupa kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makan, bangkai binatang dan sebagainya .Mubarak ;2009 ; 275
Universitas Sumatera Utara
b Bentuk sampah
Berdasarkan bentuknya sampah dapat digolongkan pada tiga kelompok besar yaitu, sampah padat, sampah cair dan sampah gas
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi :
a. Sampah an-organik, adalah sampah yang umunya tidak dapat membusuk,
misalnya; logambesi, pacahan gelas, plastik dan sebagainya. b.
Sampah organik, adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya; sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan sebagainya.
2. Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar
a. Sampah yang mudah terbakar, misalnya;kertas, karet, kayu, plastic, kain
bekas dan sebagainya. b.
Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya; kaleng-kaleng bekas, besilogam bekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya.
3. Berdasarkan karakteristik sampah
a. Garbage, yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan,
yang umumnya mudah membusuk, dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel dan sebagainya.
b. Rabish, yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik yang
mudah terbakar, seperti kertas, karton, plastic dan sebagainya, maupun yang tidak mudah terbakar, seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas, dan
sebagainya.
c. Ashes abu, yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar,
termasuk abu rokok. d.
Street sweeping sampah jalanan yaitu sampah yang berasal dari pembersihan jalan, yang terdiri dari campuran bermacam-maacam sampah,
daun-daunan, kertas, plastik, pecahan kaca, besi, debu, dan sebagainya. e.
Sampah industry, yaitu sampah yang berasal dari industry atau pabrik-pabrik. f.
Bangkai binatang, yaitu bangkai binatang yang mati karena alam, ditabrak kendaraan, atau dibuang oleh orang lain.
g. Bangkai kendaraan, adalah bangkai mobil, sepeda, sepeda motor, dan
sebagainya. h.
Sampah pembangunan, adalah sampah dari proses pembangunan gedung, rumah dan sebagainya, yang berupa puing-puing, potongan-potongan kayu,
besi beton, bambu dan sebagainya Mubarak,2009;276
Beberapa faktor yang mempengaruhi sampah adalah jumlah penduduk, system pengumpulanpembuangan sampah, pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah, faktor
geografis, waktu, sosial, ekonomi dan budaya, musim hujan, kebiasaan masyarakat,
kemajuan teknologi serta jenis sampah
Universitas Sumatera Utara
Sampah, baik kuantitas maupun kualitasnya, sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain adalah:
a Jumlah penduduk. Dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak penduduk,
semakin banyak pula sampahnya. Pengelolaan sampah inipun berpacu dengan laju pertambahan penduduk.
b Keadaan sosial ekonomi. Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat,
semakin banyak pula jumlah perkapita sampah yang dibuang. Kualitas sampahnya pun semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk. Perubahan kualitas sampah ini,
tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta kesadaran masyarakat akan persoalan persampahan.
c Kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas
sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam pula Neolaka;2008;67