Pemberian Kombinasi Air Biji Pepaya Carica papaya L. dan Testosteron Undekanoat TU Pembuatan Preparat Histologis Testis dengan Metode Parafin

Tanpa Perlakuan Pencekokan Ekstrak Air Biji Pepaya 30ekormencit jantanhari Injeksi TU 2,5mgekor interval 6 minggu c. Uji Steroid Biji pepaya kering dihaluskan dan dimasukkan sebanyak 3 g ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 mL n-heksan. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO 4 1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H 2 SO 4 p, tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya. d. Uji Terpenoid Biji pepaya kering dihaluskan dan dimasukkan sebanyak 3 g ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 mL kloroform. Kemudian dipanaskan dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO 4 1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H 2 SO 4 p, tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya.

3.4.4 Pemberian Kombinasi Air Biji Pepaya Carica papaya L. dan Testosteron Undekanoat TU

Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat TU dan Air Biji Pepaya Carica papaya L. diberikan dengan membandingkan dosis pada manusia. Perbandingan berat relawan 50 kg=50.000 g dengan mencit adalah 25 g adalah 2000:1. Pada uji klinik digunakan 500 mg TU, maka dosis penyuntikan pada tiap ekor mencit adalah 12000x500 mg TU = 0,25mg TU Moeloek et al., 1994; Ilyas, 2007. Sedangkan air biji pepaya 30 mg0,5mlhari25 g berat badan mencit Ilyas, 2001. Interval waktu injeksi intramuskular TU 6 minggu dan pencekokan air biji pepaya setiap hari sampai 24 minggu Gambar 4. Gambar 3. Jadwal Kegiatan Pemberian Ekstrak Biji Pepaya + TU Minggu Minggu 6 Minggu 12 Minggu 18 Minggu 24 Kontrol Perlakuan Universitas Sumatera Utara

3.4.5 Pembuatan Preparat Histologis Testis dengan Metode Parafin

Setelah dilakukan pembedahan setiap 6 minggu, organ testis mencit diambil dan diamati morfologinya berat dan volume. Kemudian organ tersebut disiapkan untuk dibuat preparat histologi. Pembuatan preparat histologi menurut Suntoro 1983, dilakukan dengan metode parafin sebagai berikut: a. Fiksasi Testis mencit Mus musculus L. segar dibilas dengan larutan NaCl 0,95 kemudian difiksasi selama 1 malam dalam larutan BOUIN. b. Washing Pencucian Setelah difiksasi, testis dibilas dengan Alkohol 70 dan direndam selama 1 malam. c. Dehidrasi Dehidrasi dibilas dalam Alkohol berturut-turut dengan konsentrasi 70, 80, 96 dan 100 selama 1 jam dengan 2 kali pengulangan. d. Clearing Penjernihan Clearing dilakukan dengan merendam testis dalam Xylol selama 1 malam e. Infiltrasi Infiltrasi dilakukan dengan merendam testis dalam Xylol pada suhu 56 Celsius selama 1 jam di dalam inkubator. Dilanjutkan dengan merendam testis dalam Parafin cair bertingkat I, II dan III masing-masing pada suhu 56 f. Embedding Penanaman selama 1 jam. Embedding dilakukan dengan meletakkan testis pada cetakan yang telah dipersiapkan sebelumnya, lalu dituangkan parafin cair ke dalam cetakan tersebut dan diberi label. Dibiarkan hingga mengeras dan terbentuk blok-blok parafin. Blok parafin tersebut ditempelkan pada holder kayu persegi yang telah dipersiapkan. g. Cutting Pemotongan Blok parafin yang telah menempel pada holder kayu kemudian dipotong dengan mikrotom sehingga didapatkan pita-pita parafin. h. Attaching Penempelan Pita parafin yang didapat kemudian diletakkan pada objek glass dan direkatkan dengan cara dipanaskan di atas hotplate. i. Pewarnaan Pewarnaan sediaan testis dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: Universitas Sumatera Utara - Deparafinasi, yaitu melarutkan parafin dengan cara mencelupkan objek dalam Xylol selama 15 menit. - Hidrasi dengan mencelupkan objek dalam Alkohol 100, 96, 80 dan 70 secara berturutan. - Pewarnaan, dilakukan dengan merendam objek dalam larutan pewarna Hematoxylin selama 3-7 menit, lalu dibilas dengan air mengalir selama 10 menit. Dilanjutkan dengan mencelupkan objek dalam Alkohol 30 dan 50 kemudian direndam dalam pewarna Eosin 0,5 selama 3 menit kemudian dibilas dengan air mengalir. Lalu objek dicelupkan dalam Alkohol bertingkat mulai 70, 80, 96 hingga 100 masing-masing selama 1 menit. Kemudian objek dikeringkan dan dicelupkan dalam Xylol. j. Mounting Sediaan yang telah diwarnai kemudian ditutup dengan canada balsam. 3.5 Parameter Pengamatan 3.5.1 Berat dan Volume Testis Morfologi

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 83 76

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) dengan Vitamin C setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU).

0 55 85

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Gambaran Histologis, Berat Dan Volume Testis Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

6 51 66

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13