Permasalahan Tujuan Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN

Proses pematangan sperma sangat tergantung pada hormon androgen Tadjudin, 1988. Salah satu hormon androgen yakni testosteron. Testosteron adalah hormon androgen yang dihasilkan oleh sel interstitial atau sel leydig. Hormon ini berperan dalam mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermiogenesis. Kebutuhan epididimis akan androgen untuk pematangan spermatozoa, lebih tinggi daripada testis, hingga penurunan kadar androgen sedikit saja dapat menggangu proses pematangan spermatozoa dalam epididimis, akan tetapi tidak menggangu spermatogenesis atau libido Amir, 1992. Pemberian hormon testosteron intramuskular dan oral secara sendiri atau kombinasi dengan progesteron diketahui dapat menghambat spermatogenesis pria proses pembentukan sperma menjadi azoospermia. Testosteron dapat menyebabkan azoospermia yang bersifat reversibel, tanpa efek samping yang serius dan signifikan efektif pada populasi Asia, sehingga kelihatannya testosteron menjadi bahan kimia yang memberi harapan baik untuk kontrol fertilitas pria Liu et al., 2004. Penekanan terhadap spermatogenesis dapat terjadi oleh pengaruh testosteron undekanoat hormon kontrasepi pria melalui mekanisme negative feed-back Wang et al., 2006. Bahan obat-obatan kontrasepsi yang sangat efektif adalah senyawa-senyawa turunan steroid yang berasal dari tanaman. Salah satu tanaman yang berpeluang adalah biji pepaya Carica papaya L.. Di dalam ekstrak biji pepaya terdapat senyawa kimia yang bersifat kontraseptif. Penelitian yang dilakukan oleh Farnsworth 1982, pada tikus jantan fertil yang diberi ekstrak biji pepaya secara oral dengan dosis 20 mg selama 8 minggu menunjukkan penurunan fertilitas sampai 40. Pemulihan recovery terjadi 2,5-3 bulan setelah penyuntikan ekstrak dihentikan Amir, 1992.

1.2 Permasalahan

Jenis kontrasepsi yang ideal adalah aman, cepat kerjanya, mampu mencapai azoospermia, bersifat nontoksik, reversibel, cocok untuk akseptor, mudah digunakan dan tanpa berakibat buruk bagi potensi seks dan libido. Menurut penelitian Ilyas 2001, ekstrak biji pepaya telah diketahui memiliki efek antifertilitas dan Universitas Sumatera Utara menyebabkan keguguran abortivum pada wanita yang hamil. Hal ini mungkin disebabkan oleh zat yang terdapat pada biji pepaya mempengaruhi hormon reproduksi wanita. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Usaman et al., 1980, menunjukan bahwa biji Carica papaya L. memiliki senyawa glukosida yang bersifat toksik. Meskipun demikian, biji pepaya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar obat tradisional sebagai antifertilitas Ilyas, 2001. Penggunaan tunggal hormon antifertilitas Testosteron Undekanoat TU dapat menyebabkan oligospermia, bersifat reversibel dan dapat mempertahankan libido penggunanya. Penggunaan tunggal bahan-bahan kontrasepsi tersebut dirasa kurang efektif, sehingga dirasa cocok untuk dikombinasikan agar lebih efektif. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian kombinasi ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. dengan Testosteron Undekanoat TU terhadap berat dan volum serta diameter tubulus seminiferus dan ketebalan lapisan germinal testis mencit jantan Mus musculus L..

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan ini adalah: a. Mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. dan Testosteron Undekanoat TU terhadap morfologi testis mencit jantan Mus musculus L yang meliputi berat dan volume testis. b. Mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. dan Testosteron Undekanoat TU dan terhadap histologis testis mencit jantan Mus musculus L. yang meliputi diameter tubulus seminiferus dan ketebalan lapisan sel-sel germinal testis. Universitas Sumatera Utara

1.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 83 76

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) dengan Vitamin C setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU).

0 55 85

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Gambaran Histologis, Berat Dan Volume Testis Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

6 51 66

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13