3.3 Metode Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 kelompok perlakuan P0 sd P4 dan 5 ulangan K0 sd K4 Tabel 1. Penentuan
ulangan berdasarkan Rumus Federer dalam Ilyas 2001.
Tabel 1. Model rancangan percobaan penelitian Minggu
Kelompok 6
12 18
24
Kontrol K0
n=5 K1
n=5 K2
n=5 K3
n=5 K4
n=5 Perlakuan
P0 n=5
P1 n=5
P2 n=5
P3 n=5
P4 n=5
Keterangan: K= Kontrol
P= Perlakuan n=Ulangan
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Hewan Percobaan
Penelitian ini menggunakan mencit jantan Mus musculus L. yang sehat dan fertil, berumur 8-11 minggu dengan berat badan 25-30 g sebanyak 50 ekor. Mencit
tersebut diperoleh dari Balai Penyidikan Penyakit Hewan Sumatera Utara- Medan dan dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Mencit diberi makan dan minum
secara ad-libitum Mangkoewidjojo Jhon, 1988. Kandang mencit dijaga kebersihannya dan diberi sirkulasi udara yang baik. Penanganan hewan percobaan
sesuai dengan persyaratan kode etik yang berlaku. Diantaranya penanganan dengan penuh kasih sayang, pemberian makanan yang cukup gizi dan sehat serta
memperhatikan kebersihan kandangnya. Sebelum penelitian dilakukan permohonan untuk mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Hewan di Wilayah
Sumatera Utara.
3.4.2 Pembuatan Ekstrak Air Biji Pepaya Carica papaya L.
Metode pembuatan ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. dilakukan menurut Chinoy 1985 dalam Ilyas 2001. Disiapkan buah pepaya yang telah masak yang
Universitas Sumatera Utara
dikumpulkan dari Keluarahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Komplek Adam Malik, Kotamadya Medan, Sumatera Utara. Biji pepaya diambil dan
dicuci sampai bersih, kemudian dikeringkan dengan oven sampai kering pada suhu50 Celsius selama 3 hari. Biji yang telah kering kemudian dihaluskan dengan blender dan
diayak dengan ayakan tepung sehingga didapatkan 300 g serbuk halus biji pepaya. Biji pepaya yang telah menjadi serbuk kemudian dimasukkan dalam bejana berisi air
dan dipanaskan di atas hotplate hingga mendidih. Air biji pepaya yang telah mendidih kemudian disaring dengan kertas saring. Hasil saringan dipanaskan kembali sampai
diperoleh rendemen ekstrak kental berwarna coklat kehitaman. Sebanyak 30 g
ekstrak tersebut kemudian dilarutkan dalam 500 mL aquabidestilata.
3.4.3 Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya
Uji skrinning fitokimia biji pepaya yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan kandungan senyawa flavanoid, alkaloid, steroid dan terpenoid. Pemeriksaan senyawa
ini sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan oleh Harborne 1987, yaitu:
a. Uji Flavanoid Biji pepaya kering yang telah dihaluskan, dimasukkan sebanyak 3 g kedalam
erlenmeyer yang berisi 100 mL methanol. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkan ke dalam 4 buah tabung reaksi.
Tabung I ditetesi FeCl
3
, tabung II ditetesi MgHCl, tabung III ditetesi H
2
SO
4p
dan tabung IV ditetesi NaOH 10. Kemudian diamati perubahan warna yang terjadi dan
dicatat hasilnya.
b. Uji Alkaloid Biji pepaya yang telah kering kemudian dihaluskan dan dimasukkan sebanyak 3 g ke
dalam erlenmeyer yang berisi 100 mL methanol. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 4 buah
tabung reaksi. Tabung I ditetesi pereaksi Meyer, tabung II ditetesi pereaksi Wagner, tabung III ditetesi pereaksi Bouchard dan tabung IV ditetesi pereaksi Dragendorf.
Kemudian diamati endapan yang terbentuk dan dicatat hasilnya.
Universitas Sumatera Utara
Tanpa Perlakuan
Pencekokan Ekstrak Air Biji Pepaya 30ekormencit jantanhari
Injeksi TU 2,5mgekor interval 6
minggu
c. Uji Steroid Biji pepaya kering dihaluskan dan dimasukkan sebanyak 3 g ke dalam erlenmeyer
yang berisi 100 mL n-heksan. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung
I ditetesi CeSO
4
1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H
2
SO
4 p,
tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya.
d. Uji Terpenoid Biji pepaya kering dihaluskan dan dimasukkan sebanyak 3 g ke dalam erlenmeyer
yang berisi 100 mL kloroform. Kemudian dipanaskan dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO
4
1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H
2
SO
4 p,
tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya.
3.4.4 Pemberian Kombinasi Air Biji Pepaya Carica papaya L. dan Testosteron Undekanoat TU