Data Berat dan Volume Testis

Menurut Amir 1992, bahan obat-obatan kontrasepsi yang sangat efektif adalah senyawa-senyawa turunan steroid yang berasal dari tanaman. Salah satu tanaman yang berpeluang adalah biji pepaya Carica papaya L.. Di dalam ekstrak biji pepaya terdapat senyawa kimia yang bersifat kontraseptif. Penelitian yang dilakukan oleh Farnsworth 1982, pada tikus jantan fertil yang diberi ekstrak biji pepaya secara oral dengan dosis 20 mg selama 8 minggu menunjukkan penurunan fertilitas sampai 40. Pemulihan recovery terjadi 2,5-3 bulan setelah penyuntikan ekstrak dihentikan. Menurut Purseglove 1975; Chinoy 1985 menyatakan bahwa ekstrak encer biji pepaya dapat digunakan untuk kontrasepsi yang berfungsi sebagai antifertilitas.

4.2 Data Berat dan Volume Testis

Hasil pengamatan berat testis mencit pada kelompok kontrol dan perlakuan dapat dilihat pada Gambar 5. berikut ini. Gambar 5. Diagram Data Berat Testis mg Antara Kelompok Kontrol K dan Perlakuan P Ket: tn=p0,05 =p0,05 Dari gambar tersebut dapat dilihat adanya kecenderungan penurunan berat testis pada kelompok perlakuan sejak minggu ke-12 masa perlakuan. Namun, berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata berat testis antara kelompok kontrol dan perlakuan pada minggu ke-0 K0P0 hingga minggu-18 K3P3 tn tn tn tn Universitas Sumatera Utara tidak berbeda nyata. Sedangkan rata-rata berat testis antara kelompok kontrol dan perlakuan pada minggu ke-24 berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan berat testis yang nyata pada minggu ke-24. Kejadian ini mungkin dikarenakan karena terjadinya penurunan aktifitas sel-sel spermatogenik yang merupakan komponen penyusun berat dan volume testis. Gangguan yang terjadi terus menerus mempengaruhi aktifitas spermatogenik yang berkaitan erat dengan kemampuan sel-sel germinal tubulus seminiferus dalam meregenerasikan bakal spermatogonium. Ketidakmampuan sel-sel germinal untuk menghasilkan bakal sel spermatogonium tentunya menyebabkan pengurangan jumlah sel spermatogonium pada lapisan germinal. Reduksi jumlah sel spermatogonium yang berlangsung lama dapat menyebakan penurunan berat testis yang signifikan seperti yang terjadi pada kelompok perlakuan pada minggu ke-24. Menurut Burger et al., 1976 bahwa testis tersusun dari sel-sel epitel seminiferus, sel-sel interstisial jaringan peritubular, pembuluh darah dan pembuluh limfa. Sel- sel penyusun testis ini menentukan berat testis dan sangat dipengaruhi oleh androgen terutama testosteron. Nalbandov 1990 menyebutkan bahwa komponen jaringan intertubuler testis yang paling penting adalah sel interstisial Leydig. Sel ini merupakan sumber hormon seks jantan yaitu androgen. Bagian yang paling sensitif terhadap testosteron adalah sel-sel epitel seminiferus. Amir 1992 menyatakan bahwa turunnya berat testis erat hubungannya dengan hilangnya beberapa tingkat perkembangan sel germinal dari tubulus seminiferus, kemungkinan berhubungan dengan mengecilnya diameter tubulus seminiferus. Menurut Ilyas 2001 dalam menyatakan bahwa pemberian ekstrak biji pepaya pada tikus jantan selama 4 siklus epitel seminiferus 40 hari dapat menekan jumlah spermatogonia-A tetapi belum mempengaruhi penurunan berat testis, berat badan dan jumlah anak hasil perkawiannya. Menurut Yurnadi et al., 2002 menyatakan bahwa penyuntikan intramuskular ekstrak biji pepaya pada tikus jantan selama 20 hari dapat menurunkan jumlah spermatogonium-A tetapi tidak menyebabkan penurunan berat dan diameter tubulus seminiferus. Universitas Sumatera Utara Hasil pengamatan data volume testis mencit pada kelompok kontrol dan perlakuan dapat dilihat pada Gambar 6. berikut ini. Gambar 6. Diagram Data Volume Testis cm 3 Ket: tn=p0,05 =p0,05 Antara Kelompok Kontrol K dan Perlakuan P Dari grafik tersebut diketahui bahwa rata-rata volume testis tidak berbeda nyata antara kelompok kontrol dan perlakuan pada minggu ke-0 K0P0 hingga minggu ke-12 K2P2 tetapi berbeda nyata pada minggu ke-18 K3P3 dan minggu ke-24 K4P4. Hal ini mungkin disebabkan oleh aktifitas senyawa kimia yang terkandung dalam biji papaya mulai menyebabkan gangguan aktifitas sel-sel germinal dalam testis. Sehingga setelah 18 minggu perlakuan, terjadi reduksi volume testis yang signifikan. Walaupun penurunan berat testis secara signifikan terjadi pada masa perlakuan minggu ke-24, dari data volume testis menunjukkan bahwa reduksi volume testis telah terjadi pada kelompok perlakuan minggu ke-18 secara signifikan terhadap kelompok kontrol. Kesimpulan sementara bahwa reduksi jumlah sel-sel germinal tubulus seminiferus berlangsung terus menerus berpengaruh signifikan terhadap volume testis pada minggu ke-18 dan menunjukkan hal serupa pada berat testis pada minggu ke-24. Ilyas 2003 menyebutkan bahwa dari hasil penyuntikan ekstrak biji pepaya selama 5 siklus epitel seminiferus 50 hari dapat menekan jumlah spermatogonia-A, tn tn tn Universitas Sumatera Utara dan berat badan, tetapi tidak menekan berat testis dan jumlah anak hasil perkawinannya. Penyuntikan ekstrak biji pepaya dengan dosis 15mg0,5mltikushari P1 dapat menekan jumlah spermatozoa-A, berat testis, berat badan dan jumlah anak hasil perkawinannya. Yurnadi et al., 2002 dalam menyatakan bahwa penyuntikan ekstrak biji pepaya selama 20 hari tidak mempengaruhi volume testis, diameter tubulus seminiferus, perkembangan sel spermatosit primer pakhiten dan spermatid. Menurut Kuswahyuni 2008, bahwa volume normal testis berhubungan dengan kualitas semen yang dipengaruhi oleh libido seksual pejantan. Adanya perangsangan yang berulang dengan selang waktu antar rangsangan yang masih dekat, dapat meningkatkan hormon gonadotrofin yang akan menginduksi hormon testosteron untuk spermatogenesis yang optimum. Dikatakan pula oleh Hafez 1980, volume semen merupakan cairan yang berasal dari kelenjar aksesori yang produksinya dirangsang oleh hormon testosteron.

4.3 Data Diameter dan Luas Lapisan Germinal Tubulus Seminiferus

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 83 76

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) dengan Vitamin C setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU).

0 55 85

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Gambaran Histologis, Berat Dan Volume Testis Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

6 51 66

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13