Koefisien Determinasi R Uji Signifikan Parsial t-test

rasio hutang DER sebesar 2,859E-19, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dari model regresi adalah tetap. e. Koefisien regresi dari variabel SIZE X 4 sebesar 0,290. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan SIZE, maka akan menaikkan rasio hutang DER sebesar 0,290, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dari model regresi adalah tetap.

4.3.2 Koefisien Determinasi R

2 Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kepemilikan manajerial MOWNSP, Investment Opportunity Set IOS, Free Cash Flow FCF, dan ukuran perusahaan SIZE terhadap kebijakan hutang DER. Nilai adjusted R 2 adalah 0 sampai dengan 1 dan jika nilai adjusted R 2 semakin mendekati 1 maka semua variabel independennya memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate 1 .572 a .327 .283 .80571 a. Predictors: Constant, SIZE, FCF, IOS, MOWNSP Sumber: Output SPSS, 2011 Nilai adjusted R 2 yang terlihat pada Tabel 4.7 adalah sebesar 0,283. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel kepemilikan manajerial MOWNSP, Investment Opportunity Set IOS, Free Cash Flow FCF, dan ukuran perusahaan SIZE terhadap kebijakan hutang DER adalah sebesar 28,3. Sedangkan sisanya sebesar 71,7 adalah dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3.3 Uji Signifikan Parsial t-test

Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2005:84. Hipotesis statistik yang diajukan adalah: H a : b i ≠ 0 : ada pengaruh Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis dua arah adalah: c. H a diterima atau H ditolak apabila –t tabel t hitung +t tabel , pada α = 2,5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05, Universitas Sumatera Utara d. H a ditolak atau H diterima apabila –t tabel t hitung +t tabel , pada α = 2,5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05. Dengan melihat t tabel dengan α = 0,025 karena dalam penelitian ini menggunakan uji dua arah sehingga α2 0,052 maka Nilai t tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,99962. Untuk uji dua arah maka titik kritis distribusi yang digunakan yaitu -1,99962 dan 1,99962. Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial t-test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -6.372 1.563 -4.077 .000 MOWNSP -.068 .066 -.110 -1.028 .308 IOS -.329 .118 -.328 -2.790 .007 FCF 2.859E-19 .000 .020 .182 .856 SIZE .290 .058 .582 4.995 .000 a. Dependent Variable: DER Sumber: Output SPSS, 2011 Dengan melihat t tabel dengan α = 0,025 karena dalam penelitian ini menggunakan uji dua arah sehingga α2 0,052 maka Nilai t tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,99962. Untuk uji dua arah maka titik kritis distribusi yang digunakan yaitu -1,99962 dan 1,99962. Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa variabel MOWNSP memiliki nilai signifikan 0,308 yang berarti nilai signifikan lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 0,308 0,05, maka H a ditolak dan H diterima. Universitas Sumatera Utara Variabel MOWNSP memiliki nilai t hitung sebesar -1,028 dan lebih besar dari t tabel negatif -1,99962 -1,028 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 dalam penelitian ini tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X 1 mempunyai hubungan yang berlawanan arah negatif dengan Y. Maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel MOWNSP tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Variabel IOS memiliki nilai signifikan sebesar 0,007 yang berarti nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,007 0,05, maka H a diterima dan H ditolak. Variabel IOS memiliki nilai t hitung sebesar -2,790 dan lebih kecil dari t tabel negatif -1,99962 -2,790 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 2 dalam penelitian ini memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X 2 mempunyai hubungan yang berlawanan arah negatif dengan Y. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel IOS memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Variabel FCF memiliki nilai signifikan sebesar 0,856 yang berarti nilai signifikan lebih besar dari nilai probabilitas 0,856 0,05, maka H a ditolak dan H diterima. Variabel FCF memiliki nilai t hitung sebesar 0,182 dan lebih kecil dari t tabel positif 0,182 1,99962 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 3 dalam penelitian ini tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X 3 mempunyai hubungan yang searah Universitas Sumatera Utara positif dengan Y. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel FCF tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Variabel SIZE memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 yang berarti nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,000 0,05, maka H a diterima dan H ditolak. Variabel SIZE memiliki nilai t hitung sebesar 4,995 dan lebih besar dari t tabel positif 4,995 1,99962 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 4 dalam penelitian ini memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X 4 mempunyai hubungan yang searah positif dengan Y. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel SIZE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.

4.3.4 Uji Signifikan Simultan F-test

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 97

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI - Unika Repository

0 0 14