Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Pada Gambar 4.2 yang merupakan grafik Normal P-P Plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, tetapi pola-pola titik masih berbentuk linear.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Umar 2003:132 “multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya”. Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilakukan dengan cara: 4 nilai R 2 pada estimasi model regresi, 5 menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen, 6 menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. Model regresi linier berganda harus terbebas dari gejala multikolinearitas agar dapat digunakan dalam penelitian. Berdasarkan uji multikolinearitas pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk semua variabel dalam penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF untuk semua variabel dalam penelitian ini memiliki nilai lebih kecil dari 10, dan dapat disimpulkan bahwa semua data variabel dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -6.372 1.563 MOWNSP -.068 .066 -.110 .970 1.031 IOS -.329 .118 -.328 .801 1.249 FCF 2.859E-19 .000 .020 .956 1.046 SIZE .290 .058 .582 .812 1.232 a. Dependent Variable: DER Sumber: Output SPSS, 2011

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005:11 “uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan: 5 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 6 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 7 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar, 8 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Universitas Sumatera Utara Sumber: Output SPSS, 2011 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Pada Gambar 4.3 yang merupakan grafik Scatterplot diatas terlihat titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu dan berada diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 97

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI - Unika Repository

0 0 14