perusahaan kecil secara umum tidak memiliki posisi yang kuat terhadap persoalan hutang, karena kapabilitasnya terhadap pinjaman dibatasi.
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu
2.2.1 Bikki Jaggi dan Ferdinand Gull 1999
Jaggi dan Gul 1999 meneliti dengan judul penelitian “An Analysis of Joint Effects of Investment Opportunity Set, Free Cash Flows and Size on
Corporate Debt Policy”. Variabel dependennya adalah debt policy, sedangkan variabel independennya adalah free cash flow, investment
opportunity set, dan size. Penelitian menggunakan 1.869 perusahaan publik di United Stated selama periode tahun 1989-1993, yang dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa free cash flow berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebijakan
hutang saat investment opportunity set rendah dan dengan ukuran perusahaan yang besar.
2.2.2 Muhamad Faisal 2004
Faisal 2004 meneliti pengaruh free cash flow, set kesempatan investasi, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan
hutang. Variabel dependennya adalah kebijakan hutang, sedangkan variabel independennya adalah free cash flow, set kesempatan investasi, kepemilikan
manajerial, dan ukuran perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Ada 155 perusahaan manufaktur di Indonesia selama
Universitas Sumatera Utara
tahun 2000-2002 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa free cash flow, set kesempatan investasi, kepemilikan
manajerial, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang baik secara parsial maupun secara simultan.
2.2.3 Isrina Damayanti 2006
Damayanti 2006 meneliti pengaruh free cash flow dan struktur kepemilikan saham terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur
di Indonesia. Variabel dependennya adalah kebijakan utang debt to equity ratio, sedangkan variabel independennya adalah free cash flow, kepemilikan
manajerial, dan kepemilikan institusional. Damayanti 2006 menggunakan rasio MVABVA sebagai proksi dari investment opportunity set dan dividend
yield sebagai variabel kontrol. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Ada 39 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ
tahun 2000-2003 yang digunakan sebagai sampel. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa free cash flow berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan hutang, sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
hutang. Investment opportunity set berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang, sebaliknya, dividend yield berpengaruh negatif namun tetap
signifikan terhadap kebijakan hutang.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Nina Diah Pithaloka 2009