d. H
a
ditolak atau H diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 dan nilai
probabilitas level of significant sebesar 0,05.
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan F-test
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
19.248 4
4.812 7.413
.000
a
Residual 39.599
61 .649
Total 58.848
65 a. Predictors: Constant, SIZE, FCF, MOWNSP, IOS
b. Dependent Variable: DER
Sumber: Output SPSS, 2011
Nilai F
tabel
dalam penelitian ini adalah sebesar 2,52. Berdasarkan hasil output pada tabel 4.8 nilai F
hitung
adalah sebesar 7,413 maka F
hitung
F
tabel
7,413 2,52 dengan tingkat signifikannya sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen MOWNSP, IOS, FCF, dan SIZE berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen DER.
4.4 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial MOWNSP,
Investment Opportunity Set IOS, Free Cash Flow FCF, dan ukuran perusahaan SIZE berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel
dependen dalam penelitian yaitu kebijakan hutang DER. Dengan melakukan
Universitas Sumatera Utara
penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2010 dimana jumlah populasi sebanyak 152 perusahaan dan terpilih 22
perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling.
Besarnya nilai adjusted R
2
berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh sebesar 0,283. Dengan demikian besarnya pengaruh yang
diberikan oleh variabel independen dalam penelitian ini MOWNSP, IOS, FCF, dan SIZE terhadap kebijakan hutang DER adalah sebesar 28,3. Sedangkan
sisanya sebesar 71,7 adalah dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Variabel lain yang diduga mempengaruhi kebijakan hutang
antara lain: kebijakan dividen, pertumbuhan penjualan, penyebaran kepemilikan saham, struktur aset, corporate governance, earning volatility, kepemilikan
institutional, dll. Menurut uji signifikan F yang dilakukan diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2,52 dan nilai F
hitung
sebesar 7,413 maka F
hitung
F
tabel
7,413 2,52 maka H
a
diterima dan H
ditolak, sedangkan tingkat signifikannya adalah lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 0,000 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji parsial menggunakan t-test, variabel kepemilikan
manajerial MOWNSP memiliki nilai t
hitung
sebesar -1,028 dan lebih besar dari t
tabel
negatif -1,99962 -1,028 dan memiliki nilai signifikansinya sebesar 0,308 dan lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 0,308 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa MOWNSP secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap kebijakan hutang DER. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Pithaloka 2009 yang menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Faisal 2004 yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial MOWNSP memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan
dan penelitian Damayanti 2006 yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial MOWNSP memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kebijakan hutang dan juga Siswandi 2011 menunjukkan bahwa MOWNSP memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Perbedaan
hasil penelitian ini diduga disebabkan karena perbedaan periode dan sampel perusahaan serta model penelitian dari para peneliti terdahulu. Selain itu juga,
penulis menduga karena melihat kondisi pada beberapa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai presentase kepemilikan manajerial
yang kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Variabel Investment Opportunity Set IOS memiliki nilai t
hitung
sebesar - 2,790 dan lebih kecil dari nilai t
tabel
negatif -1,99962 -2,790 dan memiliki nilai signifikansinya sebesar 0,007 0,007 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa IOS
secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang DER. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai IOS maka akan semakin rendah
nilai DER, karena perusahaan yang mempunyai kesempatan investasi yang besar akan cenderung mempunyai DER yang lebih rendah karena perusahaan lebih
memilih pendanaan dengan modal sendiri equity financing. Hasil penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
sejalan dengan hasil penelitian Faisal 2004 yang menunjukkan bahwa set kesempatan investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
hutang. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jaggi dan Gul 1999 yang menunjukkan bahwa IOS tidak
memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dan penelitian oleh Damayanti 2006 yang menunjukkan bahwa IOS memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan hutang. Variabel Free Cash Flow FCF memiliki nilai t
hitung
sebesar 0,182 dan lebih kecil dari t
tabel
positif 0,182 1,99962 dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,856 0,856 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa FCF secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang DER. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Jaggi dan Gul 1999, Faisal 2004
dan Damayanti 2006 yang menunjukkan bahwa FCF memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang DER dan penelitian Siswandi 2011
yang menunjukkan bahwa FCF memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang. Perbedaan hasil penelitian ini diduga
disebabkan karena perbedaan periode dan sampel perusahaan serta model penelitian dari para peneliti terdahulu. Selain itu juga, penulis menduga karena
melihat kondisi pada beberapa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai free cash flow yang kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap
kebijakan hutang. Variabel ukuran perusahaan SIZE memiliki nilai t
hitung
sebesar 4,995 dan lebih besar dari t
tabel
posisitf 4,995 1,99962 dan memiliki nilai signifikan
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,000 0,000 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa SIZE secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang DER. Hal
ini berarti bahwa perusahaan yang besar akan cenderung membutuhkan dana yang besar seiring pertumbuhan perusahaannya. Perusahaan akan membutuhkan
sumber pendanaan eksternal berupa hutang. Selain itu, perusahaan yang besar juga dapat mudah mengakses pasar modal ini disebabkan karena perusahaan yang
bsar memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan sumber dana. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Jaggi dan Gul 1999, Faisal
2004 dan Pithaloka 2009 yang menunjukkan bahwa SIZE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan