BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pengelolaan sampah di kota Banda Aceh dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota. Kegiatan yang dilakukan dimulai dari pengumpulan,
pemindahan dan pengangkutan sampai akhirnya ke TPA sampah. Lokasi TPA kota Banda Aceh berada di daerah Gampong Jawa yang terletak di bagian utara kota
Banda Aceh. Lokasi TPA ini berdekatan dengan muara sungai Krueng Aceh, yang berjarak 3,5 km dari pusat kota. TPA Gampong Jawa pertama sekali dibangun pada
tahun 1994 dengan luas 12 Ha. Saat bencana gempa bumi dan tsunami tahun 2004, TPA ini hancur total dan menyapu semua sampah yang ada di sana. Setelah
difungsikan kembali dan diperluas menjadi 21 Ha, TPA Gampong Jawa direhabilitasi pada tahun 2008 oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BRR Aceh-Nias dan
mulai beroperasi secara sanitary landfill pada Januari 2009 DK3 Banda Aceh, 2013. Sebanyak 168 ton sampah setiap hari dikumpulkan dari penduduk Banda
Aceh, ditambah penduduk Aceh Besar di sekitaran kota yang sampahnya dibuang ke TPA tersebut. Dari 168 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya, 78 diangkut ke
TPA Kota Banda Aceh yang berasal dari desa, jalan utama, pasar, pusat perdagangan, sekolah, kantor, terminal, pelabuhan, rumah makan, dan sarana publik lainnya.
Sebanyak 17 sampah didaur ulang dan 5 lagi dibuang di belakang rumahtanah- tanah kosong oleh masyarakat terutama di desa-desa pinggiran kota di mana lahan
kosong relatif masih luas DK3 Banda Aceh, 2013. 40
Universitas Sumatera Utara
TPA Gampong Jawa merupakan area tertutup dan memiliki batas yang jelas, dimana TPA dikelilingi oleh muara sungai Krueng Aceh dan tambak. Batas TPA
dengan sungai sudah diberi pagar beton sedangkan bagian yang lain sudah dipasang pagar kawat berduri. TPA Gampong Jawa sudah menerapkan penutupan sampah
dengan tanah penutup. Penutupan harian telah direncanakan dan dilaksanakan secara rutin, mengikuti prosedur standar, sehingga tidak kembali ke sistem open dumping.
TPA Gampong Jawa memiliki 3 kolam air lindi, di mana air lindi diolah di kolam 1, dilanjutkan di kolam 2, terus ke kolam 3 sebelum akhirnya dialirkan ke
sungai. TPA Gampong Jawa mempunyai sistem jaringan pipa atau batu koral untuk aliran perlepasan gas metan ke udara terbuka. Sistem ini telah ada di beberapa titik,
menggunakan pipa HDPE dengan posisi vertikal, tingginya terus ditambah disesuaikan dengan tumpukan sampah, sedangkan pipa HDPE horizontal untuk
pengumpulan gas dan lindi sudah terpasang pada saat konstruksi di TPA Gampong Jawa.
4.2 Karakteristik Logam Berat dalam Air Lindi
Hasil pengukuran awal logam berat dalam air lindi disajikan pada Tabel 4.1. Analisis bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat yang terkandung dalam air
lindi di TPA Gampong Jawa. Hasil analisis dibandingkan baku mutu berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air.
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Awal Kadar Logam Berat dalam Air Lindi TPA Gampong Jawa Banda Aceh
Universitas Sumatera Utara
Parameter Satuan
Hasil Baku Mutu
Kadmium Cd Seng Zn
Tembaga Cu Timbal Pb
Kromium Cr
6+
mgl mgl
mgl mgl
mgl 0,0061
0,0021 0,0004
0,0002 4,450
0,01 0,05
0,02 0,03
0,05
Hasil uji laboratorium air lindi terdeteksi adanya kandungan logam kromium yang berada di atas standar baku mutu limbah sebagaimana PP No.82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil analisa didapatkan nilai untuk kandungan kromium pada air lindi adalah 4,450 mgl dengan
baku mutu yang ditetapkan adalah 0,05 mgl. Dengan demikian lindi tersebut belum aman apabila dibuang langsung ke lingkungan tanpa adanya pengolahan terlebih
dahulu.
4.3 Kandungan Kromium dalam Tanah