Suryadiputra 2006 menjelaskan bahwa daerah pinggir sungai di Aceh ditumbuhi oleh jenis-jenis Cyperaceae dan Typhaceae, demikian juga rawa air tawar
yang sebagian sudah dikembangkan menjadi sawah. Suku Cyperaceae adalah kerabat terdekat suku padi-padian Poaceae dan memiliki banyak katagori diantaranya yaitu
sebagai gulma contohnya Scirpus californicus dan Zizaniopsis miliacea Arsyad, 2011. Suku Typhaceae mempunyai beberapa jenis, antara lain Typha latifolia dan
Typha angustifolia Marianto, 2001. Typha latifolia, Scirpus californicus dan Zizaniopsis miliaceae merupakan
tanaman yang banyak dijumpai pada daerah rawa dan persawahan yang tersebar di seluruh daerah Kota Banda Aceh. Mengantisipasi pengaruh negatif karena adanya
kandungan logam berat dalam air lindi maka perlu dilakukan pengolahan air lindi untuk membersihkan dari zat logam kromium sehingga tidak menimbulkan gangguan
kesehatan terhadap masyarakat akibat rembesan pada tanah dan air sumur penduduk di sekitarnya dengan tanaman yang dapat digunakan untuk meremediasi kromium
pada air lindi di TPA Gampong Jawa Kota Banda Aceh.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan di dalam penelitian ini adalah adanya logam berat dari TPA di lingkungan meskipun dalam konsentrasi yang rendah namun dapat berpotensi
menyebabkan gangguan kesehatan kepada masyarakat sekitar sehingga perlu dilakukan penelitian tentang teknologi remediasi yang tepat untuk mengolah air lindi
tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui penyerapan logam kromium oleh tumbuhan purun Typha latifolia, mendong Scirpus californicus, dan padi liar Zizaniopsis miliacea dan
dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan yang tercemar melalui teknik fitoremediasi.
1.4 Hipotesis
Ada perbedaan penyerapan kromium oleh tumbuhan purun Typha latifolia, mendong Scirpus californicus, dan padi liar Zizaniopsis miliacea.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai alternatif yang potensial dalam pengembangan,
mempertahankan dan memperbaiki kualitas lingkungan. 2.
Sebagai informasi bagi pengembangan Ilmu Kesehatan Lingkungan terkait pengembangan teknologi fitoremediasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah dan TPA
Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyatakan limbah padat. Sampah merupakan sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan-
perlakuan, baik karena telah diambil bagian utamanya, karena pengolahan, maupun karena sudah tidak memberikan manfaat dari segi sosial ekonomi serta dapat
menyebabkan pencemaran atau gangguan terhadap lingkungan hidup Soemirat, 1999.
Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Banyak sampah organik masih mungkin digunakan kembalipendaurulangan re-using, walaupun akhirnya akan tetap merupakan
bahanmaterial yang tidak dapat digunakan kembali Sastrawijaya, 2000. Kusnoputranto, 2000, menyatakan bahwa sampah adalah sesuatu bahan
atau benda padat yang terjadi karena berhubungan dengan aktifitas manusia yang tidak dipakai lagi, tidak disenangi dan dibuang dengan cara-cara saniter kecuali
buangan yang berasal dari tubuh manusia. Sampah bisa didefinisikan sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak
dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat membuat batasan,
sampah waste adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi 9
Universitas Sumatera Utara
atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Untuk pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak
terhadap lingkungan dan kesehatan, maka sampah harus dikelola oleh suatu likasobadan yang disebut TPA Kusnoputranto,2000.
Tempat pembuangan akhir TPA sampah merupakan suatu tempat pembuangan sampah bagi penduduk kota. Setiap hari berbagai jenis sampah
penduduk diangkut dari bak-bak sampah yang terdapat di kota, kemudian ditumpuk di TPA. Beberapa bahan organik yang ada di TPA sampah yang bersifat mudah urai
biodegradable umumnya tidak stabil dan cepat menjadi busuk karena mengalami proses degradasi menghasilkan zat-zat hara, zat-zat kimia toksik dan bahan-bahan
organik sederhana, selanjutnya akan menimbulkan bau yang menyengat dan mengganggu Pascucci, 2011. Sampah elektronik yang dibuang ke TPA
menghasilkan lindi yang mengandung berbagai macam logam berat terutama kromium, merkuri, timbal dan kadmium Pichtel, 2005.
Masalah lain yang ada di TPA adalah adanya lindi sampah. Lindi sering terkumpul pada lahan TPA dan mengandung berbagai turunan senyawa kimia dari
pelarutan sampah dan hasil reaksi kimia dan biokimia yang terjadi di TPA Hadiwidodo, 2012. Keberadaan air lindi di TPA dapat menyebabkan pencemaran
air tanah. Pembentukan air lindi disebabkan oleh terjadinya presipitasi cairan ke TPA, baik dari resapan air hujan maupun kandungan air pada sampah itu sendiri Bali,
2013.
2.2 Air Lindi