54
tertutup artinya dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tetap menyediakan tempat kosong untuk memberi kebebasan kepada responden menjawab pertanyaan,
seandainya alternatif jawaban yang disediakan tidak sesuai. Bersifat terbuka artinya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tanpa disediakan kemungkinan jawaban
sehingga responden dapat menuliskan jawabannya sendiri sesuai dengan pendapatnya Sanafiah Faisal, 1981:3. Di samping itu, sifat kuesioner ini adalah
kuesioner langsung, yaitu “Daftar pertanyaan dikirimkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya, atau diminta untuk menceritakan
tentang dirinya sendiri” Sutrisno Hadi, 1973:186. Dalam penelitian ini penulis memilih kuesioner semi tertutup, dimana
responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban dari pertanyaan-pertanyan yang sudah disediakan, bila dirasa tidak cocok maka responden bisa memberikan
alternatif jawaban lainnya. Untuk mengolah data-data yang sudah terkumpul, guna mengetahui dan
menentukan jumlah prosentase dari setiap variabel, dipergunakanlah rumus di bawah ini Riduwan, 2004:87:
A X 100= N
Contoh: Macam kegiatan apa yang sering anda ikuti di lingkungan?
Ziarah=18 orang, outbond=1 orang, rekoleksi= 3 orang, teater=0, lainnya=1. 18 x 100= 78
23 A= Jumlah yang menjawab
N= Jumlah responden
55
c. Studi Dokumen
Dokumen-dokumen yang dipelajari sampai saat ini adalah buku Reksa Dasawindu Gereja Katolik Santo Yusuf Medari.
8. Responden Penelitian
Responden adalah orang yang memberi jawaban terhadap pertanyaan atau permintaan dalam kuesioner, boleh dan dapat memberikan jawabannya secara bebas
terhadap item Sutrisno Hadi, 1973:187, atau orang yang dapat merespon dan memberikan informasi tentang data penelitian Suharsimi Arikunto, 1990:116.
Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, penulis memilih responden kaum muda di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari. Untuk
menentukan responden tersebut, haruslah dibedakan dahulu antara populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Hadari
Nawawi, 1985:141-144. Responden dalam penelitian ini adalah kaum muda di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo yang berjumlah 30 responden dan yang
mengembalikan berjumlah 23 responden. Sedangkan untuk memperkuat data-data di lapangan, peneliti menggunakan wawancara yang dilakukan kepada 4 orang
yakni ketua lingkungan, kaum muda, dan sesepuh yang mengetahui perkembangan kaum muda dari jaman dahulu hingga sekarang.
56
9. Populasi
Populasi merupakan objek atau objek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian Riduwan,
2004:54. Populasi dalam penelitian ini adalah kaum muda di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo yang berjumlah kurang lebih 30 orang dari jumlah secara
keseluruhan kaum muda di Paroki Santo Yoseph Medari yang berjumlah 550 orang termasuk Stasi Seyegan.
10. Teknis Analisis Data
Penulis mengumpulkan data yang sudah ada dan dibuat secara tertulis dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan. Langkah selanjutnya penulis menarik
kesimpulan dari data-data yang ada. Dalam pengumpulan data penulis memilih untuk mencari data dengan wawancara jenis kombinasi antara wawancara bebas dan
terpimpin serta dalam bentuk menyebarkan kuesioner. Dalam wawancara ini pewawancara akan merekam langsung dengan dan alat rekam suara MP4. Hasil
dari wawancara ditranskip dalam bentuk catatan tertulis tanpa mengubah isi yang ada dalam wawancara. Sedangkan dalam kuesioner akan diambil beberapa data
untuk melihat prosentase sejauh mana kaum muda sudah terlibat dalam hidup menggereja dan apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
11. Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang menjadi obyek penelitian Suharsimi Arikunto, 1988:12. Menurut Sutrisno Hadi 1974:224,
57
variabel merupakan suatu gejala atau peristiwa yang bervariasi menurut jenis dan tingkatnya. Gejala itulah yang menjadi obyek penelitian. Dengan demikian variabel
adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah keterlibatan kaum muda dalam
hidup menggereja di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo. Ada pun variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Identitas responden
b. Keberadaan kaum muda
c. Peran kaum muda dalam hidup menggereja
d. Pemahaman tentang hidup menggereja
e. Ragam kegiatan hidup menggereja
f. Faktor penghambat dan pendukung untuk terlibat dalam hidup
menggereja g.
Manfaat keterlibatan dalam hidup menggereja h.
Bentuk, isi, sarana prasarana, pendampingan dan pihak pendukung kegiatan.
Table 1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang akan diungkapkan tertera dalam tabel berikut :
No Variabel
Item Jumlah
1
Identitas responden
1 1
2
Keberadaan kaum muda
2 sd 6 5
3
Peran kaum muda dalam hidup menggereja
7 sd 8 2
58
4
Pemahaman tentang
hidup menggereja
9 sd 11 3
5
Ragam kegiatan
hidup menggereja
12 sd 14 3
6
Faktor penghambat
dan pendukung untuk terlibat dalam
hidup menggereja
15, 16, dan 19 3
7
Manfaat terlibat dalam hidup menggereja
17, 18, dan 20 3
8
Bentuk, isi, sarana prasarana, pendamping
dan pihak
pendukung kegiatan
21 sd 28 8
9
Pertanyaan refleksi: mengenai keaktifan kaum muda dan
kesulitan yang sering dihadapi.
29 sd 30 2
Jumlah
30 30
C. Laporan Hasil Penelitian Keterlibatan Kaum Muda Dalam Hidup
Menggereja Secara Kontekstual di Lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari
Pada bagian ini akan dibahas laporan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2012 sampai 17 November 2012 di lingkungan Santo
Yusuf Kadisobo. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 30 kuesioner. Dari
59
jumlah tersebut, 23 orang 77 mengembalikan kuesioner yang disebarkan. Laporan penelitian disajikan sesuai urutan variabel penelitian yang tertera dalam
Tabel 1 yang terdiri dari: Identitas responden, keberadaan kaum muda, peran kaum muda dalam hidup menggereja, pemahaman tentang hidup menggereja, ragam
kegiatan hidup menggereja, faktor penghambat dan pendukung untuk terlibat dalam hidup menggereja, manfaat terlibat dalam hidup menggereja, bentuk, isi, sarana
prasarana, pendamping dan pihak pendukung kegiatan, pertanyaan refleksi: mengenai keaktifan kaum muda dan kesulitan yang sering dihadapi.
1. Identitas Responden
Pada tabel di bawah ini dipaparkan identitas responden penelitian yang meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan, yang
terungkap dalam tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Identitas Responden N=23
No soal
Pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah
1 2
3 4
5
2 Jenis
kelamin a.
Laki-laki b.
Perempuan 10
13
44 56
3 Pendidikan
a. SMASMK
b. Kuliah
c. SMP
15 6
2
65 26
9
60
4 Pekerjaan
a. Pelajarmahasiswa
b. Karyawan swasta
c. Wiraswasta
d. Guru
16 5
1 1
70 22
4
4
Dalam Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki, pendidikan SMASMK, dan pekerjaannya. Dari 23
responden, responden yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan ada 13 responden 56, pendidikan yang sudah ditempuh paling banyak SMASMK
sebanyak 15 responden 65, dan pekerjaan yang paling sedikit digeluti adalah wiraswasta dan guru sebanyak 1 responden 4.
2. Keberadaan kaum muda
Variabel ini berfungsi untuk mengetahui tentang keberadaan kaum muda di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo diakui keberadaannya. Hal ini dijelaskan dalam
Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Keberadaan Kaum Muda N=23
No soal
Pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah
1 2
3 4
5
2 Menurut
anda yang
dikategorikan a.
15-19 tahun b.
15-21 tahun c.
15-24 tahun 3
3
13 13
61
kaum muda adalah
mereka yang berusia...
d. 15-belum menikah
e.
lainnya 12
5
52 22
3
Di lingkungan
Santo Yusuf kehadiran
kaum muda sangat
berperan aktif
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
e. Lainnya
10 9
3
1 44
39 13
4
4
Peran kaum muda dalam
kehidupan Gereja
adalah sebagai
a. Pelaksana
program Gereja
b. Pewarta
kabar gembira
c. Pendengar
sabda Allah
d. Penerus Gereja di
masa depan e.
Lainnya
4
3
14
2 17
13
61
9
62
5
Bagaimana hubungan
antar kaum
muda baik di lingkungan
Santo Yusuf dan
kaum muda
di Paroki Santo
Yoseph Medari
a. Ada persaingan yang
tidak sehat b.
Ada kerjasama dan kekompakan tinggi
c. Ada persaingan yang
sehat dan positif d.
Tidak saling
mengenal dan peduli antara satu dengan
yang lain e.
Lainnya
15
1
5
2 65
4
22
9
6
Penyebab kaum muda
kurang berminat
untuk berkumpul
bersama dikarenakan
a. Sering
berebut kekuasaan antar sesama
b. Tidak ada dana untuk
berkegiatan c.
Tidak ada pendamping yang mumpuni
d. Kegiatan yang ada di
Paroki terlalu monoton, kurang bervariasi
e. Lainnya
1
1
16
5 4
4
70
22
63
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 23 responden yang ikut mengisi kuesioner menyatakan kategori kaum muda berkisar antara usia 15-30 tahun ada 12
responden 52, 10 responden 43 menyatakan sangat setuju bahwa keberadaan kaum muda memang sangat di harapkan kehadirannya. Ada 14 responden 61
yang berpendapat keberadaan kaum muda yakni sebagai penerus Gereja dimasa depan. Sehingga hubungan antar kaum muda di lingkungan mau pun di Paroki
terlihat adanya kerjasama dan kekompakan yang tinggi. Hal tersebut dikuatkan oleh 15 responden 65 yang berpendapat demikian. Sedangkan 16 responden 70
beralasan kaum muda kurang berminat untuk berkumpul bersama dikarenakan kegiatan di Paroki terlalu monoton dan kurang bervariasi, sehingga menimbulkan
kebosanan tersendiri bagi kaum muda. Dari alternatif jawaban-jawaban yang telah disediakan ada beberapa
responden yang berpendapat lainnya. Misalnya saja pada soal nomor 2, ada 5 responden 22 yang berpendapat kategori usia kaum muda menurut mereka
adalah orang-orang yang masih single atau belum terikat perkawinan. Pada soal nomor 4, 2 responden 9 menyatakan benar semua dari alternatif jawaban yang
telah disediakan bahwa peran kaum muda dalam kehidupan Gereja adalah sebagai pelaksana program Gereja, pewarta kabar gembira, pendengar sabda Allah, penerus
Gereja di masa depan. Pada soal nomor 5, 2 responden 9 berpendapat bahwa hubungan antar kaum muda di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo dengan kaum
muda di Paroki kurang adanya koordinasi. Sedangkan pada soal nomor 6, 5 responden 22 berpendapat bahwa penyebab kaum muda kurang berminat untuk