112
BAB V PENUTUP
Pada bagian ini disampaikan kesimpulan dan saran berkaitan dengan penelitian mengenai “Upaya Meningkatkan Keterlibatan Kaum Muda Dalam Hidup
Menggereja Secara Kontekstual”.
A. Kesimpulan
Pada bagian ini disampaikan beberapa pokok pikiran dari uraian sebelumnya, serta menegaskan kembali hal-hal penting apa saja sehubungan dengan
upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual.
Keterlibatan kaum muda khususnya di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo sangat memprihatinkan. Jumlah kaum muda yang ada di Paroki Santo Yoseph
Medari ±550 orang. Dari jumlah tersebut lingkungan Santo Yusuf Kadisobo terdapat ±30 kaum muda, dan hanya sebagian saja yang mau terlibat aktif dalam
hidup menggereja. Hal ini disebabkan: karena kurangnya kegiatan yang bervariasi sesuai dengan karakter kaum muda jaman sekarang, tidak tersedianya sarana untuk
menampung aspirasi mereka, serta rendahnya minat dan kemauan dari kaum muda. Disamping itu mereka tidak mau aktif dengan alasan waktu yang kurang tepat
menjadi penghambat untuk mereka terlibat, bahkan karena kurang mendapat dukungan dari orang tua, ketua mudika, dan ketua lingkungan.
113
Ketidakaktifan kaum muda dalam hidup menggereja membuat mereka sedikit sekali mengetahui manfaat yang dapat mereka peroleh jika terlibat dalam
hidup menggereja. Sebelumnya, lingkungan ini sudah beberapa kali merancang suatu kegiatan yang dapat menarik minat kaum muda untuk terlibat dalam hidup
menggereja misalnya: latihan koor, pendampingan PIA, pertemuan mudika, dan anjangsana antar mudika. Tetapi upaya ini juga tidak menunjukkan hasil bahkan
tidak ada perkembangan yang signifikan. Ketika diadakan kegiatan yang sifatnya rekreasi, tidak terlalu monoton, dan
santai banyak kaum muda yang hadir ikut ambil bagian. Sebagai contoh saat ziarah ke Gua Tritis, diperkirakan hanya sekitar 30 orang yang hadir, ternyata di luar
dugaan yang hadir dua kali lipat yakni berjumlah 60 orang. Dari sinilah bisa dilihat bahwa kegiatan yang seperti ini mendorong kaum muda untuk sedikit demi sedikit
menyadari pentingnya berkumpul, membina relasi yang baik antar kaum muda, dan memupuk persaudaraan.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo, dipilihlah ziarah sebagai salah satu kegiatan untuk meningkatkan dan
menggerakkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja. Dari kegiatan ziarah itu diharapkan mencul ide-ide untuk membuat kegiatan lain yang tentunya
semakin manarik minat kaum muda untuk terlibat.
B. Saran
Pada bagian ini penulis menganjurkan beberapa saran sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontektual