kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif
yang penting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan
secara tegas tujuansasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkanmengatur
proses implementasinya.
Proses ini
berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu, biasanya diawali dengan tahapan pengesahan undang-undang, kemudian output
kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan oleh badan instansi pelaksanaan, kesediaan dilaksanakannya keputusan-keputusan tersebut
oleh kelompok-kelompok sasaran, dampak nyata baik yang dikehendaki atau yang tidak dari output tersebut, dampak keputusan sebagai
dipersepsikan oleh badan-badan yang mengambil keputusan, dan akhirnya perbaikan-perbaikan penting atau upaya untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap
undang-undangperaturan yang
bersangkutan Wahab, 2004: 68. Pengertian implementasi di atas apabila dikaitkan dengan
kebijakan adalah bahwa sebenarnya kebijakan itu tidak hanya dirumuskan lalu dibuat dalam suatu bentuk positif seperti undang-
undang dan kemudian didiamkan dan tidak dilaksanakan atau diimplmentasikan, tetapi sebuah kebijakan harus dilaksanakan atau
diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan merupakan suatu upaya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan sarana-sarana tertentu dan dalam urutan waktu tertentu Sunggono 1994: 137.
b. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan
Menurut pendapat George. Edwards III Suharno, 2010: 188- 189, mengajukan empat variabel atau faktor yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu: 1
Komunikasi
Untuk menjamin keberhasilan implementasi kebijakan, pelaksana harus memahami betul mengenai apa yang harus dilakukan berkaitan
dengan kebijakan tersebut. Selain itu kelompok sasaran kebijakan juga harus diinformasikan mangenai apa yang menjadi tujuan dan
sasaran kebijakan. 2
Sumber Daya Manusia
Keberhasilan implementasi kebijakan selain ditentukan oleh kejelasan informasi juga ditentukan oleh sumber daya yang dimiliki
oleh implementor. Tanpa sumber daya yang memadai, tentu implementasi kebijakan tidak akan berjalan secara optimal.
3
Sikap Para Pelaksana
Menyangkut watak
dan karakteristik
yang dimiliki
oleh implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis, dsb. Hal
ini merupakan salah satu variabel penting dalam implementasi kebijakan. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka
dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik sebagaimana yang diharapkan oleh pembuat kebijakan.
4
Struktur Birokrasi
Merupakan struktur organisasi yang bertugas untuk menerapkan kebijakan, dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
implementasi kebijakan.
Untuk mendukung
keberhasilan impementasi kebijakan diperlukan sebuah prosedur operasional yang
standar.
c. Hambatan Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan tidak selalu berhasil dilaksanakan. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa tujuan dari kebijakan tidak
selalu berjalan seperti yang dicita-citakan. Hal tersebut dikarenakan terdapat berbagai hambatan. Menurut Gow dan Morss dalam Yeremias
2004: 73, hambatan tersebut bisa berupa: 1
Hambatan politik, ekonomi, dan lingkungan; 2
Kelemahan institusi; 3
Ketidakmampuan SDM di bidang teknik dan administratif; 4
Kekurangan dalam bantuan teknis; 5
Kurangnya desentralisasi dan partisipasi; 6
Pengaturan waktu; 7
Sistem informasi yang kurang mendukung; 8
Perbedaan agenda tujuan antara aktor; 9
Kurangnya dukungan yang berkesinambungan.
Dari hambatan tersebut diperlukan solusi pemecahan. Ada cara yang dapat menjadi solusi untuk meminimalisasi hambatan penerapan
suatu kebijakan. Menurut Marcus Lukman dalam Ridwan HR 2011: 184, agar hambatan bisa diminimalkan, penerapan atau penggunaan
peraturan kebijakan harus memerhatikan hal-hal diantaranya sebagai berikut.
1 Harus sesuai dan serasi dengan tujuan Undang-Undang yang
memberikan ruang kebebasan bertindak beoordelingsvrijheid; 2
Serasi dengan asas hukum yang berlaku asas-asas umum pemerintahan yang baik, seperti:
a asas perlakuan yang sama menurut hukum;
b asas kepatutan dan kewajaran;
c asas keseimbangan;
d asas pemenuhan kebutuhan dan harapan;
e asas kelayakan dalam mempertimbangkan segala sesuatu yang
relevan dengan kepentingan publik dan warga masyarakat. 3
Serasi dan tepat guna dengan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
implementasi kebijakan adalah suatu aktivitas atau kegiatan dinamis dalam pelaksanaan kebijakan untuk mendapatkan suatu hasil akhir yang
sesuai dengan tujuan kebijakan. Suatu kebijakan dikatakan berhasil apabila tujuan dari kebijakan tersebut tercapai. Sebaliknya, kebijakan
dikatakan gagal melalui implementasi apabila tujuannya tidak tercapai.