Struktur Organisasi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Berdasarkan bagan di atas, tersusun nama-nama pejabat dalam struktur organisasi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, yaitu: 1 Kepala Dinas : Drs. Heri Karyawan 2 Sekretaris: Eny Retnowati, SH 3 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian: Isniyarti Putranti, S.Ip, M.Pa 4 Kepala Sub Bagian Keuangan: Drs. Sahlan Sumantri 5 Kepala Sub Bagian Administrasi Data dan Pelaporan: Dra. Reni Dewi 6 Kepala Bidang Pelayanan: Setiyono, S.Sos 7 Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi: Dodit S Murdowo, SH 8 Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan Perizinan: Drs. Sutarto 9 Kepala Bidang Regulasi dan Pengembangan Kinerja: Gatot Sudarmono,SH 10 Kepala Seksi Advis Planing dan Administrasi Perizinan: Dra. Ratih Eka 11 Kepala Seksi Data: Nur Sulistiyohadi, SM, Hk 12 Kepala Seksi Pengawasan: Giri Widjonartomo, ST, MT 13 Kepala Seksi Regulasi: Iswari Mahendrarko, ST 14 Kepala Seksi Koor Lapangan dan Penelitian:Bernardino Mariano, S. Be 15 Kepala Seksi Sistem Informasi: Drs. Subanjar Haryanta 16 Kepala Seksi Pengaduan Perizinan dan Advokasi: Yustina N, SH 17 Kepala Seksi Pengembangan Kinerja: Darsana, SH

6. Jenis dan Waktu Pelayanan Perizinan Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta Tabel 1. Jenis Perizinan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta Sumber: Brosur Profil Dinas Perizinan Kota Yogyakarta No Jenis Perizinan Waktu 1. Izin mendirikan bangunan a. Bangunan sederhana b. Bangunan tidak pakai hitungan konstruksi c. Bangunan pakai hitungan konstruksi 21 Hari 25 Hari 28 Hari 2. Izin In Gang 17 Hari 3. Izin Penyambungan SAL 17 Hari 4. Izin Penyambungan SAH 17 Hari 5. Izin Gangguan a. Gangguan Kecilsedang b. Gangguan Besar 14 Hari 17 Hari 6. IUI dan TDI 15 Hari 7. SIUP 9 Hari 8. SIUPMB 9 Hari 9. Izin Usaha Angkutan 17 Hari 10. SIUJK 16 Hari 11. IUP2T 13 Hari 12.. IUPP 13 Hari 13. IUTM 13 Hari 14. TDUP 19 Hari 15. Izin Pemakaian Air Tanah 16 Hari 16. Izin Pengusahaan Air Tanah 16 Hari 17. Izin Perusahaan Pengeboran ABT 16 Hari 18. Izin Juru Bor ABT 15 Hari 19. Izin Pemakaman 16 Hari 20. Izin Salon Kecantikan 21 Hari 21. Izin Pendirian LPF 21 Hari 22. Izin Pendirian LPNF 16 Hari 23. Izin Penjual Daging 16 Hari 24. Izin Pengusaha Penggilingan Daging 16 Hari 25. Izin Pengusaha Penyimpanan Daging 16 Hari 26. Izin Penelitian 4 Hari 27. Izin PKL 4 Hari 28. Izin KKN 4 Hari 29. TDG 9 Hari 30. TDP 9 Hari 31. STPW 13 Hari

B. Regulasi Kebijakan Perizinan Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta

Pembangunan Hotel merupakan proses perwujudan nyata dari hasil penyatuan konstruksi dengan tempat kedudukan yang digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian sementara bagi seseorang ataupun kelompok masyarakat yang sedang melakukan kegiatan di suatu tempat yang berada jauh dari tempat tinggalnya. Dalam kegiatan pembangunan baik pra maupun paska pembangunan tentu ada ketentuan maupun landasan hukum yang mengikatnya, baik dari segi prosedur, cara, syarat dan izin pembangunan serta pemanfaatan pendirian bangunan tersebut. Di Kota Yogyakarta saat ini sedang banyak berjalan proses pembangunan hotel, dimana proses pembangunan tersebut juga harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga yang berwewenang. Pembangunan hotel di Kota Yogyakarta mengacu pada aturan hukum yang terdiri dari: 1. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung. Undang-undang tersebut memuat ketentuan umum serta pokok syarat yang harus dipenuhi oleh para pemohon izin pembangunan gedung seperti: a. Ketentuan Umum b. Ruang Lingkup c. Maksud dan Tujuan d. Fungsi Bangunan Gedung e. Persyaratan Bangunan Gedung f. Izin Mendirikan Bangunan g. Sertifikat Fungsi Laik Bangunan Gedung h. Pengawasan i. Pelayanan Administrasi IMB j. Pembongkaran k. Peran Serta Masyarakat l. Insetif m. Sanksi Administrasi 2. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung tersebut menjadi pedoman Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perizinan Kota Yogyakarta untuk mengeluarkan izin pembangunan hotel. Dalam perjalanan proses tersebut ternyata banyak warga masyarakat yang mengeluhkan tentang keberadaan hotel-hotel yang marak dibangun di Kota Yogyakarta, dikarenakan banyak warga masyarakat yang merasakan dampak negatif akibat pembangunan hotel tersebut. Dari situ Pemerintah Daerah mencoba menimbang dan menindak lanjuti keluhan warga masyarakat dengan mengeluarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel. Maksud ditetapkannya Peraturan Walikota ini adalah dalam rangka mengendalikan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta. Pengendalian yang dimaksud ialah dengan menghentikan sementara penerbitan izin pembangunan hotel di Kota