D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitan ini dilakukan dengan beberapa teknik yang kemudian diperiksa keabsahannya melalui teknik cross check.
Teknik yang dimaksudkan ialah sebagai berikut: 1.
Wawancara Ridwan 2010: 102 mengemukakan bahwa wawancara adalah cara
pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya. Menurut Esterberg 2002 mendefinisikan interview sebagai
berikut: “a metting of two persons to exchange information and idea through
question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”, artinya wawancara merupakan pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu Sugiyono, 2010:
317. Dalam wawancara, metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang memuat garis besar pedoman wawancara tetapi kemudian pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan dikembangkan oleh peneliti dengan subyek penelitian guna memperoleh keterangan informasi dari subjek penelitian. Penggunaan teknik
wawancara ini dimaksudkan untuk mengungkap proses pelaksanaan kebijakan
yang menunjukkan
implementasi kebijakan
perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.
2. Dokumentasi
Menurut Ridwan 2010: 105 dokumentasi ditujukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data yang berupa foto maupun surat pelengkap mengenai proses
perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta. Dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain Peraturan
perundang-undangan yaitu Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2
Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel, foto proses
kinerja Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, formulir dan sertifikat terkait perizinan pembangunan hotel, foto hotel terkait hal perizinan, dan lain-
lain.
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, peneliti merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam
penelitian ini digunakan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check Bungin, 2008: 95-96. Teknik ini akan digunakan untuk
melakukan pengecekan data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi terkait implementasi kebijakan perizinan pembangunan hotel di Kota
Yogyakarta. Teknik ini juga akan digunakan untuk mengecek data dari hasil
wawancara dari narasumber satu dengan narasumber lain dan juga dokumen satu dengan lainnya.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data
adalah proses
mengatur urutan
data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan uraian dasar Lexy
Moleong, 2007: 103. Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip
pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan Bungin 2008: 70, yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
teknik wawancara yang melibatkan beberapa subjek yaitu kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, pengusaha hotel, serta warga masyarakat Kota
Yogyakarta. Dan
menggunakan studi
dokumentasi dengan
mengumpulkan data atau foto terkait dengan proses perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.
2. Reduksi Data
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,