b. Sifat Izin
Pada dasarnya izin merupakan keputusan pejabat atau badan tata usaha negara yang berwewenang, yang memiliki substansi seperti
berikut: a.
Izin bersifat bebas, adalah izin sebagai keputusan tata usaha negara yang penerbitnya tidak terikat pada aturan atau hukum tertulis serta
lembaga terkait dalam izin tersebut memiliki kadar kebebasan yang besar dalam memutuskan pengeluaran izin.
b. Izin bersifat terikat, izin sebagai keputusan tata usaha negara yang
penerbitnya terikat pada aturan atau hukum tertulis maupun tidak tertulis serta lembaga yang berwewenang dalam izin kadar
kebebasan dan wewenangnya tergantung pada kadar sejauh mana peraturan perundang-undangan mengaturnya. Sebagai contoh adalah
izin mendirikan bangunan IMB, izin usaha industri, dan lain-lain. c.
Izin yang bersifat memberatkan, merupakan izin yang isinya mengandung unsur memberatkan dalam bentuk ketentuan-ketentuan
yang berkaitan pada isi permohonan izin terkait. Di samping itu izin yang bersifat memberatkan biasanya merupakan izin yang memberi
dampak beban kepada orang lain atau masyarakat sekitar. Misalnya, pemberian izin pada pendiriaan hotel. Bagi mereka yang tinggal
disekitar hotel dan merasa dirugikan akan adanya izin tersebut merupakan suatu beban.
d. Izin segera berakhir, merupakan izin yang menyangkut tindakan
yang akan segera berakhir atau izin yang masa berlakunya relatif pendek, misalnya izin mendirikan bangunan IMB, yang hanya
berlaku untuk mendirikan bangunan dan akan berakhir ketika bangunan selesai didirikan Sutedi, 2011 : 167.
c. Elemen Pokok Perizinan
Berdasarkan pemaparan tentang beberapa pengertian perizinan ada beberapa unsur dalam perizinan yaitu sebagai berikut:
1 Wewenang
Pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan
merupakan salah satu prinsip negara hukum. Dengan kata lain, setiap tindakan hukum pemerintah baik dalam menjalankan
menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan harus berdasarkan undang-undang yang berlaku.
2 Izin Sebagai Bentuk Ketetapan
Dalam negara hukum modern tugas dan kewenangan pemerintah tidak hanya sekedar menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga
mengupayakan kesejahteraan umum. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
pemerintah diberikan
wewenang dalam
bidang pengaturan. Dari fungsi pengaturan muncul beberapa instrumen
yuridis untuk menghadapi peristiwa individual dan konkret, yaitu dalam bentuk ketetapan. Ketetapan ini merupakan ujung tombak
dari instrumen hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah
satu wujud dari ketetapan ini adalah izin. Izin merupakan jenis ketetapan yang bersifat konstitutif, yakni ketetapan yang
menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh seseorang yang namanya tidak tercantum dalam ketetapan itu.
3 Lembaga Pemerintah
Lembaga atau kelembagaan secara teoretis merupakan suatu rule of the game yang mengatur tindakan dan menentukan apakah suatu
organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Dengan demikian, tata kelembagaan apat menjadi pendorong pencapaian
keberhasilan sekaligus juga bila tidak tepat dalam menata, maka dapat
menjadi penghambat
tugas-tugas termasuk
tugas menyelenggarakan perizinan.
4 Peristiwa Konkret
Izin merupakan instrumen yuridis yang berbentuk ketetapan, yang digunakan pemerintah dalam menghadapi peristiwa konkret dan
individual. Peristiwa konkret artinya peristiwa nyata yang terjadi pada waktu tertentu, tempat tertentu dan fakta hukum tertentu.
Karena peristiwa konkret ini beragam, sejalan dengan keragaman perkembangan masyarakat, izin pun memiliki berbagai keragaman.
5 Proses dan Prosedur
Permohonan izin harus menempuh proses dan prosedur yang sudah ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Selain itu
pemohon juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan secara