93
1320. Terlihat bahwa skor yang banyak menyumbang pada aspek ini adalah indikator mempunyai ketertarikan dengan pelajaran.
Aspek pada kategori tinggi yang kedua adalah tekun dalam menghadapi tugas dengan persentase 16,2. Indikator penyusun aspek
ini adalah adanya keinginan untuk berhasil dengan perolehan skor 284 ; tekun mengerjakan tugas-tugas dan lebih senang belajar mandiri dengan
perolehan skor
1184. Terlihat
bahwa indikator
yang banyak
mempengaruhi pada aspek ini adalah indikator tekun mengerjakan tugas- tugas dan lebih senang belajar mandiri.
Aspek yang berada dalam kategori rendah pada variabel motivasi belajar adalah dapat bekerja dalam waktu yang lama, dan tidak pernah
berhenti sebelum selesai. Indikator penyusun aspek adalah selalu mengingat pelajaran dan mengulanginya dengan perolehan skor 719;
indikator yang kedua adalah belajar dalam waktu yang lama dengan skor 413. Terlihat bahwa pada aspek ini, indikator penyusun paling banyak
adalah indikator selalu mengingat pelajaran dan mengulanginya dengan skor 719.
3. Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar IPA
Deskripsi data yang disajikan meliputi mean atau rerata M, median Me, mode Mo, dan Standar deviasi SD. Disamping itu juga
akan disajikan dalam distribusi frekuensi. Penyajian data ini untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai karakteristik data.
94
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui distribusi frekuensi skor variabel prestasi belajar IPA terlihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Prestasi Belajar IPA
Variat F
F Fk - naik
95 – 99 1
0,6 100
90 – 94 13
7,8 99,4
85 – 89 19
11,4 91,6
80 – 84 35
20,9 80,2
75 – 79 28
16,8 59,3
70 – 74 71
42,5 42,5
Tabel tersebut dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut: skor tertinggi = 95; skor terendah = 70; mean = 77,32; median = 76; mode =
70 dan simpangan baku = 7,011. Distribusi frekuensi pada tabel di atas dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut:
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor variabel prestasi belajar IPA, terlihat bahwa distribusi frekuensi tersebar merata pada tiap
interval dengan puncak frekuensi paling banyak diinterval 70 - 74, yang menunjukkan bahwa responden pada umumnya mendapat motivasi
belajar tingkat sedang. Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata skor variabel prestasi
belajar siswa kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul tahun pelajaran 20152016 dengan mengkategorikan nilai rerata ideal yang
seharusnya diperoleh siswa. Setelah diolah dengan menggunakan SPSS 17, nilai mean sebesar =77,32, nilai modus sebesar =70, nilai median
sebesar =76, nilai standar deviasi =7,011. Dari data tersebut dapat diklasifikasi distribusi frekuensi variabel prestasi belajar IPA dengan
rumus klasifikasi sebagai berikut:
95
X 77,32 - 1,0 x 7,011 = rendah
77,32 - 1,0 x 7,011 ≤ X 77,32 + 1,0 x 7,011 = sedang
77,32 + 1,0 x 7,011 ≤ X = tinggi
Berdasarkan rumus di atas, maka data mengenai prestasi belajar IPA dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut.
Tabel 13. Kategori Skor Variabel Prestasi Belajar IPA Interval
Tingkat F
f X 70,309
Rendah 51
30,5 70,309 ≤ X 84,33
Sedang 83
49,7 84,331 ≤ X
Tinggi 33
19,8 Berdasarkan tingkat skor tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar IPA yang diterima siswa kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul Tahun Ajaran 20152016 tergolong sedang.
Gambar 4. Diagram Kategori Prestasi Belajar IPA
19.80 49.70
19.80 0.00
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00 60.00
Tinggi Sedang
Rendah
96
B. Uji Asumsi 1.