100
Sebaliknya Jika variasi gaya mengajar guru rendah, maka prestasi belajar IPA di kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul, rendah.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua pada penelitian ini berbunyi “ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar siswa dan prestasi belajar IPA siswa
kelas IV SD se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul”. Hipotesis kedua diuji menggunakan analisis regresi sederhana.
Perhitungan statistik dibantu dengan menggunakan program SPSS 17 for windows dan diperoleh persamaan regresi Y’= 97,367+ 0,371X dengan
nilai R variable motivasi belajar X2 dan prestasi belajar IPA Y
sebesar 0,484 dan R² sebesar 0,234, F 50,525. Sumbangan efektif diperoleh dari R² x 100. Sehingga dalam penelitian ini 0,234 x 100 =
23,4. Nilai ܴ
௫ଶ௬
memiliki nilai p sebesar 0,000. Apabila nilap p ≤ 0,05 maka dinyatakan signifikan. Sebaliknya jika nilai p ≥ 0,05 maka
dinyatakan tidak signifikan. Penelitian ini memiliki nilap p hitung lebih kecil dari pada 0,05 0,000 0,05. Sehingga pengaruh variable X1
terhadap Y signifikan. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari perhitungan di atas,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV
SD se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul” diterima. Artinya motivasi belajar mempengaruhi peningkatan dan penurunan prestasi belajar IPA
di kelas IV. Jika motivasi belajar tinggi, maka prestasi belajar IPA di
101
kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul, tinggi. Sebaliknya Jika motivasi belajar rendah, maka prestasi belajar IPA di kelas IV SD
Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul, rendah.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis kedua pada penelitian ini berbunyi “ ada pengaruh signifikan antara variasi gaya mengajar guru dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul”.
Hipotesis ketiga diuji menggunakan analisis regresi ganda. Perhitungan statistik dibantu dengan menggunakan program SPSS 17 for
windows dan diperoleh persamaan regresi Y’= 104,517 + 0,345 X1 + 0,331 X2, dengan nilai R sebesar 0,570, harga F sebesar 39,411 dan
harga p sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil daripada 0,050 0,000 0,050, sehingga pengaruh X1 dan X2 terhadap Y signifikan. Koefisien
determinasi R² yang dihasilkan sebesar 0,325. Sehingga bobot sumbangan efektifnya adalah 0,325 x 100 = 32,5.
Berdasarkan hasil yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa variasi gaya mengajar guru dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi
belajar IPA di kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul sebesar 32,5, sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Artinya variasi gaya mengajar dan motivasi belajar mempengaruhi peningkatan dan penurunan prestasi
belajar IPA di kelas IV. Jika variasi dan motivasi belajar tinggi, maka
102
prestasi belajar IPA di kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul, tinggi. Sebaliknya jika variasi gaya mengajar dan motivasi
belajar rendah, maka prestasi belajar IPA di kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Kasihan Bantul, rendah.
D. Pembahasan 1.