51
Kesimpulannya adalah hakikat IPA meliputi beberapa aspek yaitu faktual, keseimbangan antara proses dan produk, keaktifan, dalam proses
penemuan, berfikir induktif dan deduktif, serta pengembangan sikap ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam akan melatih anak berpikir kritis,
rasional, dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis dan dapat diterima akan sehat sedangkan objektif artinya sesuai dengan objeknya,
sesuai dengan kenyataan atau sesuai dengan pengalaman pengamatan langsung.
2. Tujuan Pembelajaran IPA
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan
tertentu, yaitu: a. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup
dan bagaimana bersikap b. Menanamkan sikap hidup ilmiah.
c. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan d. Mendidik siswa untuk menangani, mengetahui cara kerja serta
menghargai para ilmuwan penemunya. e. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan
permasalahan. Prihantoro Laksmi dalam Trianto, 2010: 142 Sulistyorini 2007: 40, mengemukakan tujuan pembelajaran IPA
di sekolah dasar sebagai berikut:
52
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif an kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat. d. Mengambangkan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran dalam berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dengan segala
keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
3. Pembelajaran IPA SD
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Berhasil
tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa . De Vito, et al Usman Somatowa, 2010: 104 mengatakan
pembelajaran IPA yang baik harus mengkaitkan IPA dalam kegiatam sehari-hari siswa. Siswa diberikan kesempatan untk mengajukan
pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu
53
tentang segala sesuatu yang ada di lingkungannya, membangun keterampilan skills yang diperlukan dan menimbulkan kesadaran siswa
bahwa IPA menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dalam pembelajaran dapat
menumbuhkan keinginan yang kuat untuk belajar untuk belajar lebih lanjut, sebagaimana pendapat yang telah dikemukakan Blough, et al.
Usman Somatowa, 2010:104 bahwa pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu didasarkan pada pengalaman untuk membawa siswa belajar IPA,
mendeskripsikan dan menjelaskan hasil kerja dan prosedurnya. Tujuan utama pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah membantu siswa
memperoleh ide, pemahaman, dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan untuk mengamati benda-benda dan
lingkungan sekitarnya, kemampuan mendengarkan. Pengembangan proses
di lingkungan
alam sekitar
memungkinkan terbentuknya
kesempatan yang dapat membawa anak untuk lebih memperkuat daya ingatnya melalui pengalaman langsung. Pembelajaran IPA diharapkan
dapat dijadikan sebagai pengembangan lebih dalam oleh anak didik dalam menerapkan dikehidupannya sehari-hari serta untuk mempelajari
lingkungan alam sekitar. Jadi, IPA yang diajarkan untuk anak sekolah dasar melatih anak
untuk dapat berpikir objektif, rasional, dan kritis. Pada proses pembelajarannya
memberikan kesempatan
pada anak
untuk
54
mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah dan membangun pengetahuan baru.
E. Kerangka Pikir