dapat digunakan guru sebagai upaya pengembangan dibidang penilaian karena bertujuan untuk:
1 Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu; 2 Menetukan kebutuhan pembelajaran;
3 Membantu dan mendorong siswa; 4 Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih
baik; 5 Menetukan strategi pembelajaran;
6 Akuntabilitas lembaga; dan 7 Meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Jenis-jenis Penilaian Autentik
Menurut Masnur Muslich 2011: 70-75 jenis-jenis penilaian
autentik dalam pembelajaran yaitu:
1 Penilaian Kinerja Performance Assessment Penilaian kinerja adalah prosedur yang menggunakan
berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang telah dilakukan dalam suatu program.
Artinya, penilaian kinerja dilakukan oleh guru untuk menilai hasil-hasil kerja yang ditunjukan peserta didik dalam proses
pelaksanaan program tersebut. Menurut Bambang Subali 2012: 90 “penilaian kinerja sendiri adalah penilaian yang memfokuskan
aspek keterampilan yang berkait dengan ranah psikomotor yang dapat didemontrasikan oleh p
eserta didik”. Terdapat tiga komponen utama dalam penilaian kinerja,
yaitu tugas kinerja performance task, rubrik performansi performance rubrics dan cara penilaian scoring guide. Tugas
kinerja adalah suatu tugas yang berisi topik, standar tugas,
deskripsi tugas dan kondisi penyelesaian tugas. Rubrik perfomensi merupakan suatu rubrik yang berisi komponen-
komponen suatu performansi ideal dan deskriptor dari setiap komponen tersebut. Menurut Masnur Muslich 2011: 75 ada tiga
cara dalam penilaian kinerja, yaitu; 1 Holistic scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan impresi
penilaian secara umum terhadap kualitas performensi; 2 Analytic scoring, yaitu pemberian skor terhadap aspek-aspek
yang berkontribusi terhadap suatu performensi; 3 Primary traits scoring, yaitu pemberian skor berdasrkan
beberapa unsur dominan dari suatu performansi; 2 Penilaian Evaluasi Diri
Menurut Rolheiser dan Ross 2005 evaluasi diri adalah: suatu cara untuk melihat kedalam diri sendiri. Dengan
evaluasi diri ini peserta didik dapat mengetahui apa yang menjadi kelemahan diri, kekurangan diri, minat, kemajuan,
kendala yang dihadapi dan bentuk lainya. sehingga peserta didik tahu hal apa yang harus dilakukan setelah melakukan
penilaian evaluasi terhadap dirinya.
Terkait dengan hal tersebut, Salvia dan Ysseldike 1996 menekankan bahwa “refleksi dan evaluasi diri merupakan cara
untuk menumbuhkan rasa kepemilikan ownership, yaitu timbul suatu pemahaman bahwa apa yang dilakukan dan dihasilkan
peserta didik tersebut memang merupakan hal yang bergunabagi diri dan kehidupanya”.
3 Penilaian Esai Penilaian
esai menghendaki
peserta didik
untuk mengorganisasikan, merumuskan dan mengemukakan sendiri
jawabanya. Ini berarti peserta didik tidak memilih jawaban, akan tetapi memberikan jawaban dengan kata-kata atau bahasanya
sendiri secara bebas. Tes esai digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu tes esai jawaban terbuka extented-response dan jawaban
terbatas restricted-response. Pada tes esai bentuk jawaban terbuka atau jawaban luas,
peserta didik mendemonstrasikan kecakapanya untuk 1 menyebutkan pengetahuan faktual, 2 menilai pengetahuan
faktualnya, 3 menyusun ide-idenya, dan 4 mengemukakan idenya secara logis dan koheren. Sedangkan pada tes esai jawaban
terbatas atau terstruktur, peserta didik lebih dibatasi pada bentuk dan ruang lingkup jawabanya, karena secara khusus dinyatakan
konteks jawaban harus diberikan oleh peserta didik. 4 Penilaian Portofolio
Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu dengan seleksi
menurut panduan-panduan yang ditentukan. panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian
portofolio itu sendiri. “portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang peserta didik. tetapi dapat juga berupa karya
terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk memecahkan masalah”
Dasim budimansyah, 2003: 4
1 Karya 2 Evaluasi diri dalam penilaian portofolio
3 Kriteria penilaian yang jelas dan terbuka 5 Penilaian Projek
Penilaian projek adalah investigasi mendalam mengenai suatu topik nyata. Dalam projek, peserta didik mendapatkan
kesempatan mengaplikasikan keterampilannya. Pelaksanaan projek dapat dianalogikan dengan sebuah cerita yaitu memiliki
fase awal, pertengahan dan akhir projek Masnur, 2011: 75. Sedangkan menurut Kunandar 2013: 53 penilaian projek
termasuk kedalam penilaian kinerja dimana penilaian projek adalah tugas-tugas belajar learning teks yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam kurun waktu tertentu.
Berikut ini adalah contoh penilaian proyek menurut Abdul
Majid 2006: 209. Materi: Koperasi Sekolah, Cara Pengelolaan dan Dampaknya
Bagi Sekolah. perencanaan kegiatan:
1 Observasi ke beberapa koperasi sekolah 2 Talk show bersama ahli dari bidang perkoperasian, pengelola
koperasi dan anggota koperasi. pembuatan laporan atau makalah dari kegiatan observasi sedikit ceramah, percakapan
antara guru- nara sumber, dan diakhiri dengan dialog interaktif dengan peserta didik.
3 Pembuatan laporan atau makalah dari kegiatan observasi. format makalah bisa dari guru lalu dikembangkan lebih luas
lagi oleh peserta didik.
4 Mengadakan diskusi panel di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang makalah koperasi yang telah disusun
berdasarkan hasil observasi tersebut.
d. Ruang Lingkup Penilaian Autentik