113 “Materi  yang  disampaikan  nyambung  dengan  kehidupan
sehari-hari mereka
jadi mencernanya
gampang melaksanakannya juga gampang. Jadi Insya Allah ilmunya
manfaat gitu ” CW 10, 13052016
b. Faktor Pendukung dalam kegiatan Kelompok Gender Bapak
1 Fasilitas PKBM
Fasilitas  dari  PKBM  berupa  tutor,  alat  tulis,  dukungan  dan sebagainya  merupakan  faktor  pendukung  dari  kegiatan  Kelompok
Gender  Bapak.  Seperti  yang  diungkapkan  oleh  Bapak  IL  sebagai berikut:
“Dukungan  dari  PKBM  juga  mbak,  kan  mencarikan  dana dari PKBM yang memberi penyuluhan juga pelatihan kan
juga  dari  PKBM.  Dikasih  semangat  dari  PKBM  juga mbak” CW 12, 14052016
2 Dana stimulant untuk usaha berternak ayam
TH  juga  menyatakan  bahwa  PKBM  memfasilitasi  anggota Kelompok  Gender  dengan  baik,  salah  satunya  ialah  mau
mencarikan  dana  untuk  modal  berternak  ayam,  seperti  yang  yang diungkapkan sebagai berikut:
“PKBM  goleke  dana  modal  buat  memelihara  ayam  itu untuk  setiap  keluarga.  Tutor  ngajari
mbak”  CW  3, 19042016
Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak AA sebagai berikut: “Fasilitas  yang  dikasih  PKBM  tutor  dan  sebagainya,  terus
ada modalnya itu mb ” CW 11, 14052016
114 3
Motivasi dari Istri Bapak  IL  menyebutkan  bahwa  motivasi  dari  istri  juga
merupakan  faktor  pendukung  dalam  ia  mengikuti  program Kelompok Gender seperti penuturan sebagai berikut:
“Kalo saya motivasi dari istri” CW 12, 14052016 Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi faktor pedukung dalam
kegiatan Kelompok gender adalah sebagai berikut: a.
Fasilitas PKBM b.
Dana stimulant untuk membentuk Usaha bertani untuk Kelompok Gender Ibu dan berternak ayam untuk Kelompok Gender Bapak
c. Motivasi dari pasangan
d. Ilmu yang dekat dengan kehidupan
e. Jarak rumah antar anggota dekat
f. Waktu dan tempat fleksibel
g. Dukungan pemerintah.
c. Faktor Penghambat dalam Kegiatan Kelompok Gender Ibu
Yang  menjadi  faktor  penghambat  dalam  kegiatan  Kelompok  Gender
adalah:
1 Kurang  kompaknya  anggota  gender  sehingga  waktu  molor  harus
menunggu anggota yang lain. Salah  satu  yang  menjadi  faktor  penghambat  dalam  Program
Kelompok  Gender  tersebut  ialah  kurang  kompaknya  anggota
115 gender  ketika  mengikuti  kegiatan  dalam  program  Kelompok
Gender. Seperti yang diungkapkan oleh YA seperti yang  berikut: “Kurang  kompak  mbak,  karena  yang  namanya  kelompok
mbak” CW 5, 19042016 Seperti halnya yang diungkapkan oleh FH sebagai berikut:
“Kendalanya  kalo  ada  pertemuan  yang  bertubrukan  lalu memilih nggak berangkat di pertemuan kelompok gender,
terus  ketika  hujan  nggak  berangkat.  Ya  kurang kompaklah.  Mengumpulkannya  agak  susah
”  CW  6, 19042016
Hal yang sama juga diungkapkan oleh WR sebagai berikut: “Kirang  kompak  karena  semua  anggota  punya  anak  kecil,
Mau  memulai  lagi  sudah  sibuk  dengan  urusan  sendiri- sendiri, wis lungkrah
” CW 7, 02042016 2
Faktor  anggota  gender  yang  terkadang  enggan  untuk  mengikuti kegiatan gender
Faktor  dalam  diri  anggota  yang  terkadang  enggan  berangkat mengikuti  kegiatan  dalam  program  Kelompok  Gender  juga
merupakan  salah  satu  yang  menjadi  faktor  penghambat  dalam program,  seperti  halnya  yang  disampaikan  oleh  Ibu  YI  sebagai
berikut: “Kendalanya  anggota  gender  terkadang  kalau  diberi
keterampilan  angel  le  datang,  suwi  ndandak  enten- entenan,  kalau  hujan  ra  mangkat,  mungkin  tema  yang
diberikan  kurang  menarik  jadi  malas  untuk  berangkat. Penghambatnya lebih pada anggota  yang terkadang males
berangkat  jadi  kegiatan  tidak  optimal”  CW  1, 14042016
3 Faktor anak yang rewel juga harus merawat orang tua
116 Faktor  anak  yang  rewel  sehingga  dalam  mengikuti  kegiatan
tidak  optimal,  serta  memiliki  tanggungan  merawat  orang  tua merupakan  faktor  penghambat  dalam  anggota  dalam  mengikuti
kegiatan  dalam  program  Kelompok  Gender.  Hal  ini  diungkapkan oleh  WI  selaku  anggota  Kelompok  Gender  yang  juga  memiliki
balita dan anak kecil di rumahnya, seperti berikut ini: “Faktor anak, kalau anak rewel nggak bisa diajak” CW 6,
21042016 Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu YA seperti berikut ini:
“Terus kalo dari pribadi saya anak yang kadang rewel mbak nggak bisa disambi, dan harus merawat mertua juga
” CW 5, 19042016
Hal serupa diungkapkan oleh Ibu WR sebagai berikut: “Wektune niku sig kadang boten tepat karena harus ngurusi
anak ” CW 7, 02052016
Tidak jauh berbeda seperti  yang diungkapkan oleh  Ibu YT
sebagai berikut: “Kadang-kadang sore masak sama jaga orang tua jadi nggak
bisa ikut kegiata n” CW 8, 02052016
4 Waktu yang kadang tidak cocok antara tutor dan anggota gender
Waktu  yang  kadang  tidak  cocok  antara  tutor  dan  anggota gender  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  dalam  Kelompok  Gender
juga  menjadi  permasalahan  yang  menghambat  pelaksanaan program.  Hal  ini  diungkapkan  oleh  Ibu  IS  yang  merupakan  Tutor
Pendamping Kelompok Gender seperti dibawah ini: