Interaksi Kelompok Gender Ibu dalam Melakukan Pemberdayaan
105 penerapan dalam kehidupan masing-masing. Secara garis besar hasil dari
implementasi pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Gender Ibu tersebut
ialah sayur bisa dikonsumsi atau dimanfaatkan sendiri sehingga tidak perlu menambah biaya belanja kebutuhan rumah tangga dan tentu
saja dapat menghemat keuangan rumah tangga, menambah ilmu wawasan dan pengalaman para anggota Kelompok Gender Ibu, dan penerapan dari
ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan berkeluarga. Hal ini diungkapkan oleh YA sebagai berikut:
“Dapat ilmu dan pengalaman mbak, terus kan ada pelatihan terkait bertani dan berternak, yang masih ada itu ayam-ayam saya hasil
dari pelatihan pas ikut kelompok gender ” CW 5, 19042016
Senada dengan penuturan dari WR seperti dibawah ini: “Dapat ilmu dan pengalaman mbak, terus kan ada pelatihan terkait
bertani dan berternak, yang masih ada itu ayam-ayam saya hasil dari pelatihan pas ikut kelompok gender
”CW 7, 02052016 WI juga menyatakan hal yang sama seperti yang terkutip dibawah ini:
“Dapat pengetahuan, bisa praktek. Ya bisa tahu banyak hal. Ayamnya udah dijual beberapa kali
”CW 6, 21042016 Ketiga pernyataan diatas dikuatkan dengan pernyataan MA selaku Ketua
Kelompok Gender seperti dibawah ini: “Ya Alhamdulillah sekarang ada perbedaan ada kenaikan, antara
suami dan istri sudah saling memahami. Kerja sama antara suami dan isri sudah ada.
Di kasih ilmu, pengalaman juga” CW 2, 19042016
Hasil dari implementasi pemberdayaan berpengaruh dalam
kehidupan sehari-hari anggota Kelompok Gender yaitu kehidupan keluarga lebih harmonis terutama hubungan suami istri, melakukan usaha
106 ternak ayam dan pembibitan sayur di rumah masing-masing. Hal ini
seperti yang diutarakan oleh MA seperti berikut: “Ada kenaikan sedikit itu tadi mbak, saling memahami terkait
gender tadi antara istri dan suami, apalagi yang jadi anggotakan masih keluarga muda. Jadi bisa saling memahamilah, makin
harmonis. Dikasih keterampilan juga, jadi bisa memiliki keterampilan juga
” CW 2, 19042016 Menurut pernyataan MA yang juga merupakan Ketua Kelompok
Gender Ibu, Program Kelompok Gender berpengaruh dalam kehidupan sehari-harinya teruta dalam rumah tangga, yakni setelah mengikuti
Program Kelompok Gender, memahami terkait gender sehingga dalam keluarga bisa saling mendukung dan memahami antara suami istri
sehingga kehidupan keluarga makin harmonis. Ditambah dibekali keterampilan yang bisa dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini juga diungkapkan oleh YA sebagai berikut: “Yang pertama dalam mengurus anak-anak dalam rumah tangga
yang harus melibatkan suami dan istri, yang kedua dalam mengurus suami bagaimana harus menjaga keharmonisan dalam rumah
tangga. Dan yang ketiga itu tadi bisa tahu bagaimana memelihara ayam yang baik
” CW 5, 19042016 Menurut YA hasil yang ia dapatkan setelah mengikuti program
Kelompok Gender ialah bagaimana gender berpengaruh dalam menjaga keharmonisan dalam keluarga misalnya dalam mendidik anak dan ia bisa
mengembangkan keterampilan
berternak ayam.
Sementara WR
mengungkapkan hasil dari pemberdayaan yang ia dapatkan seperti berikut: “Lebih memahami bagaimana mengatasi bertengkar antara suami
istri, terus mendidik anak itu bareng-bareng nggak hanya dibebankan pada ibu saja, pokokmen saling kerjasama antara suami
dan istri ” CW 7, 02052016